Chapter 03: Hadapilah Kenyataan!

746 67 55
                                    


Dalam pergaulan zaman sekarang dikatakan, tingkat ketertarikan seorang cewek kepada cowok bergantung pada besarnya motor yang dipunya.

Semakin besar motormu, semakin banyak juga cewek yang akan tertarik padamu.

Karena paradigma ini, para remaja yang mudah tertipu dan terbawa arus pergaulan, dengan bodohnya berlomba-lomba membesarkan motornya.

Dari memodifikasi motor kecil, sampai membeli motor baru yang lebih besar.

Namun menurutku, itu nggak lebih dari stereotip.

Hanya karena ada satu cowok yang mudah mendapat cewek cantik berkat motor besar, nggak lantas membuat cowok lain turut sukses mengikuti.

Selalu ada faktor X yang membuat seseorang jadi terlihat mengagumkan di mata cewek. Dan faktor X itu tak semata-mata karena besar motornya saja.

Jika hati perempuan kita ukur dengan satuan nilai kartu remi, bersama motor Harley Davidson sekalipun, nilai yang kamu peroleh paling tinggi dari hatinya hanya sebatas angka 10. Nggak akan memasuki nilai J, Q, K, apalagi AS.

Lalu, bagaimana cara meraih nilai kartu AS?

Aku sendiri juga bertanya-tanya.

Yang kutahu, kalau hati cewek sudah tersentuh sampai nilai kartu AS, ia akan berusaha mati-matian mengejarmu meski sebenarnya dia punya banyak peluang untuk memilih cowok lain.

Seperti yang dilakukan Cynthia sekarang.

Saat ini kami sedang berada di sebuah gedung futsal sewaan. Di atas lapangan sana berlarian delapan orang laki-laki saling berebut bola. Lalu dua lagi berjaga-jaga di depan gawang.

Lapangan bercat hijau itu di kelilingi oleh dinding jaring besi setinggi dua meter yang juga berwarna hijau.

Aku menonton mereka dari bangku yang ada di luar lapangan. Sementara Cynthia berdiri tepat di depan jaring.

"Ayo tendang bolanya...!!!"

"Rebut...!!! Rebut...!!!"

"Ya...!!! Sedikit lagi...!!!

"Semangat, Reza...!!! Kamu pasti bisa...!!!

Semua teriakan semangat itu dikeluarkan oleh Cynthia.

Yaampun, bikin malu aja. Ini kan cuma pertandingan biasa. Cuma permainan kecil yang dilakukan oleh teman-teman. Ngapain dia sampai seheboh itu?

"Gooooolllllll...!!!"

Cynthia berteriak keras ketika seorang pemain berhasil memasukkan bola ke gawang.

"Kamu hebat, Reza...!!!"

Ternyata yang baru saja mencetak gol adalah mantan pacarnya Cynthia. Cowok yang menurutku memang wajahnya lumayan, bergaya rambut depan dijambul. Dan gayanya sok cool, sok cool gitu.

Dalam permainan, kuakui dia kelihatan lebih mendominasi ketimbang yang lain.

Apa aku harus belajar futsal kayak dia supaya ada seoang cewek cantik dan kaya ngejar-ngejar aku?

Tapi kalo cewek cantiknya kayak Cynthia aku ogah deh. Bisa stress aku kalo pacaran sama dia. Jadi pacar pura-pura aja aku udah mau stress.

Namun kalau mengingat cerita Cynthia tadi, posisi Reza waktu dapetin Cynthia cuma lagi beruntung aja. Itulah yang aku sebut faktor X.

Sialnya, dalam kehidupanku, terutama dalam hal percintaan, nggak pernah ada yang namanya keberuntungan.

Kalau dilihat-lihat, sepertinya Reza mengabaikan Cynthia. Padahal teman-temannya berkali-kali melihat ke arah cewek yang teriak-teriak mulu itu.

My Love Story Isn't Romance Tragedy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang