Kain lap yang tadinya berwarna putih sekarang sudah menjadi merah karena menyerap genangan darah Tylor di dekat meja makan. Aku masih terduduk dilantai, memandangi tanganku yang terkena darah dari rembesan kain lap.
Banyak hal yang tidam ku ketahui tentang Tylor, dan salahku juga, harusnya aku tidak usah mencari tahu.
Mengingat ucapan Mutia kemarin siang, membuat dadaku terasa sesak. Mereka akan bertunangan? Wajar, sih, ya... Umur Tylor sudah matang untuk segera memiliki keluarga. Mutia juga cantik, dia seumuran dengan Tylor, kan? Mereka memang sudah siap untuk berkeluarga.
Terus, gunanya aku disini untuk apa? Kenapa dia sampai segitunya meminta restu kepada Mama, Simon dan Alex lalu menikahiku? Padahal dia sudah punya calon yang lebih pantas daripada aku.
Ku melihat tanganku bergetar.
"Gak boleh begini...", gumamku. Aku langsung berdiri dan mencuci kain lap dan tanganku di wastafel, menghilangkan noda darah yg ada padanya. Ku lihat jam sudah menunjukan pukul 15.00.
Aku mengecek Hpku dan ternyata ada pesan dari Pak Harry
"Christin, Pak Boss sudah sadar. Apa kau mau menjenguknya? Akan ku jemput"
Aku terdiam. Aku hendak menanyakan apa wanita bernama Mutia itu masih ada disana atau tidak, tapi tanganku tidak sanggup mengetikannya. Aku juga tidak tahu harus apa jika bertemu dengan Tylor.
Loh? Kenapa aku jadi bingung jika bertemu dengan Tylor?
Aku harus profesional
"Christin...", ucap Tylor saat melihatku berjalan kearahnya.
"Kau sudah sadar... Bagaimana perasaanmu?", aku tersenyum lalu duduk disebelah kirinya.
"Perutku masih agak sakit... Tapi sudah agak baikan", Tylor mengelus kepalaku, "Maaf, ya... Kau pasti terkejut"
Aku menggelengkan tanganku lembut, "Tidak juga... Lagipula, aku sudah sering melihat darah, lebih banyak dari itu..."
"Kok bisa?"
"Kau lupa? Mama 'kan pasien cuci darah"
Dia tersenyum, "iya juga, ya"
Ku lihat wajahnya masih pucat, dan dia juga masih sangat lemas. Ingin sekali ku bertanya tentang siapa itu Mutia, dan apa gunanya aku disini. Tapi, hal itu lebih baik menunggu.
"Pak Boss, pihak kepolisian akan segera mencari pelaku sesuai dengan deskripsi anda tadi", Ucap Pak Nathan yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
"Bagus", Jawab Tylor singkat, "menggunakan diriku sebagai umpan, ternyata membuahkan hasil"
Hah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh 💘
RomansChristin, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 dengan suatu kelebihan yang sangat tidak diinginkan oleh kebanyakan gadis seumurannya, ya, berat badan, tidak membuatnya merasa minder atau terganggu. Saat banyak orang berkata bahwa wan...