Dean's Point of view
2 bulan yang lalu. Pagi itu, Tylor, suami Christin datang kepadaku. Ia menghampiriku yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah bibiku. Dia bilang dia akan mengambil alih perusahaan milik ayahku, dan dia menjelaskan semua yang terjadi.
"Apa kau yakin?", tanyaku.
Tylor terdiam sambil memandangi cup berisi teh hangat di tangannya, "Aku 'tak mau dia menderita lagi... lagipula, sepertinya, aku seperti mengadu domba kalian. Aku seperti merusak persahabatan kalian"
"Aku tidak berpikir seperti itu. Aku yakin, Christin juga tidak", aku menoleh kearah Tylor, "Lagipula, dia akan semakin tersiksa jika kau tiba-tiba pergi seperti ini"
Dia memejamkan matanya lalu menghela napas, "Kau dan Christin itu sama-sama masih muda. Aku yakin Christin bisa memiliki kisah cinta yang lebih baik daripada ini, lagipula, dia sepertinya juga tidak menyukaiku"
Entah kenapa, mereka berdua itu mirip. Mereka selalu berpikir kalau mereka egois, berpikir bahwa mereka adalah beban bagi orang lain, dan mereka sama-sama tidak peka. Aku bingung, kenapa, sih, Christin bisa-bisanya jatuh cinta kepada orang seperti pria ini.
Padahal aku yang sedari dulu berada disebelahnya dan memberikan semua perhatian kepadanya.
"Jadi, maksudmu apa?", tanyaku
"Aku yang sekarang tidak cukup kuat untuk menjaganya. Aku tidak bisa berada disisinya setiap saat", Tylor melihat kearahku dan tersenyum, "Tapi, kau bisa kan?"
Aku terdiam, berusaha mencerna kata-katanya, berusaha tidak salah paham, "Apa maksudmu?"
"Kau yang selalu ada buat Christin, kan? Aku sudah tahu sedari dulu. Kau mencintainya juga, kan?", Tylor berdiri dan menepuk pundaku, "Aku mau kau menjaganya. Aku tak keberatan jika kau membuatnya jatuh cinta kepadamu, buatlah dia lupa akan diriku"
Aku pun berdiri dan menepis tangannya yang ada di pundaku, "Baiklah. Lagipula, tanpa kau beritahu juga, aku akan melakukannya"
Dia hanya tersenyum lalu pergi.
"Orang bodoh. Kau berusaha mempercayakan Christin padaku, padahal kau sendiri juga belum siap untuk meninggalkannya", Pikirku, aku pun kembali menyiram tanaman sambil tertawa kecil, "Lagipula, kalo emang mau pergi, ya pergi aja sih... kenapa pakek beli apartemen di sebelah apartemen yg dia berikan untuk Christin"
Dan, akhirnya, selesai UNBK, aku menyatakan cinta kepadanya. Aku sangat yakin dia akan menolak, tapi, akhirnya dia setuju dan menerimaku.
Semuanya sudah kulakukan, tapi sepertinya mata dan hatinya hanya tertuju untuk satu orang. Aku tidak bisa terus memaksanya seperti ini.
Saat siang tadi kami makan di restauran, ternyata Tylor masuk dengan beberapa partner kerjanya. Dia menyadari keberadaanku dan Christin, dan langsung mengajak partner kerjanya pergi. Christin yang hendak menengok langsung ku hentikan.
Aku sungguh bodoh. Aku malah membuat 2 orang yang saling mencintai ini menjadi tersiksa, ya, tanpa sadar dan secara tidak langsung, aku juga menyiksa perasaan Christin
Aku sangat menyukainya, tapi aku tidak bisa seperti ini. Bodohnya, aku malah menciumnya.
Aku merasa puas, namun juga bersalah. Tapi, anggap saja ini sebagai perpisahan, karena aku akan segera mempersatukan kalian lagi.
Aku tahu Tylor pulang kerja pukul 7, akan ku buat mereka bertemu.
Semoga, Kau bahagia, Christin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh 💘
RomanceChristin, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 dengan suatu kelebihan yang sangat tidak diinginkan oleh kebanyakan gadis seumurannya, ya, berat badan, tidak membuatnya merasa minder atau terganggu. Saat banyak orang berkata bahwa wan...