Back To Christin's Point Of View
Aku membuka mataku, berat sekali rasanya, sepertinya aku ketiduran. Aku merasa ada belaian lembut di rambutku, Tylor!
Seketika aku langsung duduk, melihat orang yang sedang berbaring di sebelahku, dia juga terkejut, "Lho, kenapa?", tanya Mama yang langsung ikut bangun juga.
Ah, ternyata cuman Mama. Mama memeluku, membuatku hendak menangis. Dia membelai rambutku lembut dan mencium keningku.
"Maaf, Ma... Aku kaget, makanya langsung bangun", ucapku. Aku menyandarkan kepalaku ke bahu mama.
"Kamu sekarang jadi sering down begini... Mama khawatir, tahu", Mama menghela napas, "Apa kau bahagia?"
Aku terdiam, Aku tidak tahu harus menjawab seperti apa. Ingin sekali aku berbohong, tapi sulit kata-kata ktu keluar dari mulutku. Aku menangis. Ini pertama kalinya setelah 2 bulan ditinggal Tylor aku menangis.
"Kalau saja mama gak sakit gini... Kamu gak perlu ngalamib segala macem kayak gini, Nak", ucap Mama sambil tersenyum
Aku menggelengkan kepalaku, "Enggak, Ma... Mama jangan bilang gitu", Mama mengelap air mataku, "Aku... Aku gak pernah menyesal ngelakuin hal seperti ini. Lagipula, semua ini aku lakukan karena keinginanku sendiri. Jadi, Ini bukan salah Mama"
Mama menempelkan dahinya ke dahiku, "Kau sudah menyadari perasaanmu padanya?"
Aku mengangguk
"Lalu, kau mau bagaimana sekarang?"
Aku menggelengkan kepalaku, Aku tidak tahu harus bagaimana. Sudah 2 bulan aku berusaha mencari Tylor, tapi tidak pernah ketemu. Aku tisak tahu harus mencari kemana.
Saat aku menggerakan jariku, kumerasakan ada sesuatu di genggaman tanganku, kertas dari Dean! Aku masih menggenggamnya.
Nanti malam jam 7, temui aku di taman.
Aku terdiam, aku merasa bahwa ada sesuatu yang harus ku ketahui, dan jawabannya adalah dengan menemui Dean.
"Ma, sekarang jam berapa?", tanyaku
Mama melihat jam dinding di kamarku, "Jam 7 malam. Kenapa?"
Aku langsung bergegas menunu kamar mandi, sikat gigi, lalu kembali ke kamar untuk mengambil tas, aku mencium pipi Mama, "Aku ada urusan, aku pergi sebentar, ya, Ma"
Aku langsung berlari menuju lift, meninggalkan Mama di Apartemen kebingungan.
Saat lift sudah sampai di lantai dasar, pintu lift pun terbuka.
BRUK!! Aku menabrak seseorang saat hendak berlari keluar.
Aku terjtuh di antara kaki orang tersebut, dan orang itu jatuh terduduk di depanku.
"Maaf, saya tidak sengaja-", seketika aku mencium aroma parfum yang familiar. Kepalaku yang masih menempel di dada orang tersebut merasakan kehangatan yang sangat ku kenal.
Aku langsung mendongak, memandang wajah orang yang baru saja ku tabrak. Rambutnya berkibas dengan lembut, mata hijaunya berkilau mengekspresikan betapa terkejutnya ia saat melihatku.
Dia langsung memalingkan wajahnya dan bangkit berdiri, meninggalkanku yang masih tersungkur di lantai. Dia langsung masuk menuju lift, aku pun bangkit dan langsung mengejarnya.
Pintu liftnya pun tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh 💘
RomanceChristin, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 dengan suatu kelebihan yang sangat tidak diinginkan oleh kebanyakan gadis seumurannya, ya, berat badan, tidak membuatnya merasa minder atau terganggu. Saat banyak orang berkata bahwa wan...