💘 Part 17 💘

4.3K 320 1
                                    

Ku membuka mataku, berat rasanya. Badanku juga masih terasa sakit. Aku melihat ke sekelilungku, sadae bahwa aku sedang disekap. Tanganku terikat, begitu pula kakiku.

"Ini gudang...?", pikirku, memperhatikan sekelilingku. Terdapat rak-rak besi, kardus, dan plat-plat kayu berserakan diseluruh ruangan, Tempat ini sepertinya adalah gudang penyimpanan suatu pabrik.

Kulihat label yang tertera di seluruh kardus yang ada, Darmawan's Collection. Aku seperti pernah mendengar nama Darmawan sebelumnya, tapi siapa?

Aku melihat kakiku yang terikat, ikatannya cukup kuat, namun simpul ini sangat mudah untuk dibuka. Tapi tanganku terikat, aku 'tak bisa melihat simpul apa yang mereka gunakan untuk mengikat tanganku karena mereka mengikatnya kebelakang.

"Ukh...", terdengar suara seseorang mengagetkanku, Eric!

"E- Eric! Kau 'tak apa?", tanyaku, melihat ia terbaring di lantai. Tubuhnya lebam, memar, dan ada beberapa luka gores serta darah segar menodai bajunya.

"Aku 'tak apa... Kau gimana?", dia berusaha duduk. Akupun mengesot kearahnya dan berusaha menopangnya, "Akh!!", rintihnya saat bahuku tak sengaja mengenai luka di tangannya

"Maaf!!"

"Tak apa...", Eric terdiam, melakukan hal yang sama sepertiku, mengamati ruangan. Dia menghela napas, lalu melihat kearahku dan tersenyum, "Maaf, aku gak bisa ngelindungin kamu"

Aku pun teringat. Saat itu, Eric melihatku menangis di depan taman, lalu memelukku. Tiba-tiba ada sekelompok pria mengenakan jas hitam mengepung kami, salah satu dari mereka menyetrumku dengan stun gun, lalu ku tak sadarkan diri.

Sepertinya Eric berusaha melindungiku. Dia sampai babak belur begini.

"Maaf..."

"Bisa, gak, sih., gak minta maaf melulu? Aku gak apa, kok", dia mengelus pipiku dengan kepalanya, bagaikan kucing, "Sekarang kita harus cari cara biar bisa keluar dari sini", dia berputar membelakangiku, menunjukan tangannya yang terikat, Ah! Simpulnya!

Aku pun dengan cepat mempelajari simpul tersebut, lalu berbalik membelakangi Eric, tangan kami bersentuhan. Aku berusaha membuka simpul di tangan Eric dan berhasil, lalu Eric membantu melepaskan ikatan ditanganku. Kami berdua bebas dari ikatan tali!

Eric bangkit berdiri, langsung mencari jalan keluar. Saat ku hendak bangun, kurasakan badanku masih bergetar, pasti akibat Stun Gun tadi. Aku berusaha menenangkan diri dan melihat sekitar.

Sadar bahwa aku tidak bisa berdiri, Eric langsung berlari kembali ke arahku, "Christin, kau baik-baik saja?!"

"Aku baik-baik saja, tapi masih sedikit paralyzed karena stun gun tadi"

Eric mengelus kepalaku, "Akan kucari jalan keluar, percayalah padaku... Aku akan membawamu keluar dari sini", dia tersenyum lalu kembali mencari jalan keluar.

Mendengar perkataannya membuatku sedikit tenang.

Aku harus fokus.

Aku menyadari bahwa jendela gudang ini terlalu tinggi, tidak dapat diraih dengan anak tangga yang ada. Pintu juga pasti tidak ada yang terbuka, lagipula, jika ada yang terbuka, pasti ada penjaga diluar.

Aku tahu bahwa keadaan ini sangat berbahaya, tapi aku sepertinya sedikit mengerti apa yang terjadi.

Aku diculik.
Ya, tentu. Aku diculik.

SEORANG CHRISTIN DENGAN BADAN SEBESAR INI DICULIK

UNTUK APA?! Lagipula... BAGAIMANA MEREKA MENGGOTONGKU KEMARI?! BERAPA ORANG?!

Aku menggelengkan kepalaku, lalu mencari barang bawaanku. Ku tak dapat menemukan tasku, sepertinya mereka mengambilnya.

"Eric, apa kau membawa HPmu?"

"Hah?? Oh, iya", dia merogoh sakunya, seperti orang kebingungan, "tidak ada!"

Sudah kuduga, mereka mengambil barang bawaan kami.

Eric terlihat kebingungan mencari ide agar kami bisa keluar, tiba-tiba, pintu gudang terbuka, memperlihatkan silhouette seseorang yang sedang menuju kearah kami.

........?!?!?!

Cinta Yang Aneh 💘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang