💘 Part 16 💘

4.3K 340 0
                                    

Aku sadar bahwa aku sudah tidak terikat kontrak apa-apa dengan Tylor, yang membuatku bebas untuk bercerita kepada teman-teman.

Saat istirahat, aku pun menceritakan semuanya kepada Putri, Aster, Permata, Dean, dan Noel. Aku menceritakan siapa itu Tylor, hubunganku dengannya (dulu), siapa itu Mutia, pokoknya semuanya.

Mereka merasakan kemarahanku, apalagi Putri, karena dialah yang menjadi saksi saat ku dipanggil babi kemarin.

"Terus, masalah uang bagaimana? Apa juga diputus?", Tanya Noel sambil menyuapkan nasi kemulutnya

Aku menggeleng pelan, "Tidak. Aku tidak mengerti, tapi uang terus masuk ke rekening. Kupikir segala keuangan akan diberhentikan karena dia menceraikanku, ternyata tidak"

"Ya, baguslah... setidaknya dia masih tanggung jawab", ucap Dean yang bersender di dinding, asik main Mobel Lenjer.

"... A- apa kau masih...?", tanya Permata, tak melanjutkan pertanyaannya. Dia memberikan kode.

"Tentunya masih. Aku masih perawan"

"Untunglah... Kukira", Permata tertawa.

Aku meminta maaf kepada mereka karena merahasiakan hal seperti ini, namun mereka hanya menghela napas panjang dan tersenyum. Melihat mereka tersenyum, membuatku sedikit lega.

Aku merasa sangat lega karena sudah cerita tentang semuanya ke teman-temanku, tapi entah kenapa, rasanya kepalaku tak dapat berfikir lurus. Tanpa kusadari, aku malah berdiri di depam apartemen Tylor.

"Duh, bodoh. Kenapa aku malah kesini", Gumamku. Aku membalikan badanku, dan aku melihat Tylor dan Mutia baru saja keluar dari mobil yang di supiri oleh Pak Nathan.

Tylor terlihat kaget saat melihatku.

Duh. Dadaku sakit.

Aku berusaha tenang dan menghela napas panjang, memberanikan diri berjalan berpapasan dengan mereka.

Saat berpapasan, sekilas ku lihat tangan Tylor ingin meraihku, namun dia menarik tangannya. Kenapa dia tidak menahanku?

Eh? Kok, aku beharap dia memegang tanganku??

Gak boleh gini.

Cepat ku berjalan, berusaha menjauh dari apartemen Tylor. Aku berhenti di depan taman, merasa tidak sanggup lagi tuk berjalan. Mataku buram, tertutup air mata yang sudah menumpuk.

"Kok, aku jadi lemah gini, sih?", Gumamku

Tiba-tiba ada yang menarik tanganku, dan menarikku ke dekapannya. Terkejut, aku tidak bisa melawan.

"Hei, Babi, kenapa kamu malah menangis di tempat seperti ini, sih?", ucap orang itu sambil memelukku.

Suara ini... Eric?!

Cinta Yang Aneh 💘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang