Aku baru saja selesai mandi, ku lihat Tylor baru menerima telepon, "siapa??", tanyaku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.
"Ah... Aku baru saja mengabari Simon tentang keadaanmu", Tylor menepuk2 sofa, menyuruhku duduk disebelahnya.
Aku pun menurutinya, "oh, iya... Mama dan Simon-"
"Mereka tahu kalau aku tidak benar-benar menceraikanmu. Aku sudah menjelaskannya kepada mereka sedari awal"
"Hah?!"
Tylor mensenderkan kepalaku ke pundaknya, "Aku tahu kalau kau pasti akan khawatir jika aku menceritakan masalah ini padamu, aku yakin kau akan jadi tidak fokus saat belajar di sekolah. Jadi aku lebih baik merahasiakannya dari dirimu... Tapi, ya, siapa sangka siang itu kau bertemu denganku dan Mutia"
Aku terpana. Kenapa, sih, pria yang satu ini selalu mempunyai ide-ide gila? Lagipula, dia bertindak begini saja sudah membuatku tak fokus dan khawatir. Bagaimana dia tau kalau aku akan khawatir?
Oh, iya... Aku masih belum mengetahui segalanya tentang Tylor. Aku masih belum tahu mengapa dia menikahiku, dan apakah aku mengenalnya dulu? Soalnya dia sepertinya sudah mengerti segalanya tentang diriku.
"Hei... Tylor", panggilku, "Kenapa kau menikahiku?"
"Karena aku cinta kamu"
"Hah? Semudah itu? Sejak kapan?"
"Sudah lama sekali"
"Sejak aku mulai gendut?"
"Kau sudah gendut dari lahir, bodoh. Jangan kau kira aku tidak tahu"
Aku terdiam. Dia mengelus-eluskan kepalanya ke kepalaku, "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?", Tanyaku lagi
"Iya..."
"Kapan?"
"Ada lah pokoknya...", Tylor menggenggam tanganku, "Oh, iya... apa kau sudah jatuh cinta padaku?"
"Hah?! Maksudnya?"
"Aku hanya ingin memastikan", Tylor bangkit berdiri dan menariku, "Ayo tidur..."
Ditempat tidur, kami berhadapan, Tylor memeluku dengan sangat erat. Aku dapat mencium aroma sabun karena dia mandi sebelum aku, badannya juga hangat. Aku dapat mendengar jelas degupan jantung Tylor, Kencang, tak beraturan, begitupun degup jantungku.
"Kenapa?", tanya Tylor mengagetkanku.
"Ah... tidak", aku menundukan kepalaku, hampir setengahnya terbenam dibawah selimut, "Aku sedang asik mendengar suara degup jantungmu"
Tylor mencium keningku, "Bodoh"
"Apa kau merindukanku?"
"Tentu... 2 minggu aku tidur sendirian, dingin sekali rasanya. Apartemen ini juga jadi dingin sekali", dia mengelus rambutku, lalu tersenyum, "Tapi sekarang, rasanya jadi sangat hangat... nyaman sekali"
"Kenapa kau tak ajak Mutia kemari?", Seketika aku menyesal berkata begitu, "Ah, Tidak. Anggap aku tidak berbicara begitu"
"Kenapa??", Tanyanya sambil tersenyum jahil, "Kau cemburu, ya?"
"Bukan begitu, bodoh!", aku langsung mendorongnya menjauh, namun dia semakin memeluku erat.
"Dia hanyalah teman masa kecilku... Dia bekerja sebagai mata-mata dan salah satu bodyguardku", Tylor tersenyum, pandangannya menatap jauh, "kalau dipikir-pikir, Aku dan Mutia sudah berteman sedari umur 12 tahun"
Ah... Dadaku tiba-tiba terasa sesak.
Aku membalikan badan, membelakangi Tylor, "Kalau dia memang teman masa kecilmu, hargai dia lebih lagi... jangan taruh dia dalam bahaya... bagaimanapun, dia wanita"
Tylor kembali memeluku dan mendekatkan kepalanya ke tengkukku, dapat kurasakan nafasnya yang hangat membuatku merinding, "Kau cemburu, ya?", Ucapnya pelan di telingaku.
Seketika telingaku panas, namun badanku terasa dingin, aku panik, "hah?! Siapa juga yang cemburu?!"
Tylor tertawa kecil, "Kau tak perlu khawatir... Aku hanya mencintaimu, aku tak akan berpaling kelain hati", lanjutnya, masih berbisik mesra ditelingaku, "mau kau menjadi kurus ataupun tambah lebar, aku tetap mencintaimu... aku sayang kamu", Bisikannya membuatku semakin panas dingin. Ingin kabur rasanya.
"Lagipula, Mutia itu sebenarnya adalah pria"
Eh??
Aku berbalik menghadap Tylor, "M- maksudmu?"
"Ah... nama aslinya adalah Gamathea. Seperti yang kubilang tadi, Dia mata-mata sekaligus bodyguard setiaku. Dari dulu aku selalu mengejeknya karena wajahnya yang cantik... tapi siapa sangka, wajah cantiknya berguna seperti ini... hahaha...", Ucap Tylor enteng sambil tersenyum
........
"KAU TIDUR DILUAR SANAH!!", aku menendang Tylor dari tempat tidur, melemparnya keluar kamar diikuti oleh bantal guling dan selimut lalu menutup pintu.
"Christin!! Hey!! Biarkan aku masuk!! Sayaanggg", Pinta Tylor sambil terus-terusan menggedor pintu kamar
Huh!! Bisa-bisanya aku cemburu dengan seorang pria yang menyamar jadi wanita cantik!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh 💘
RomanceChristin, seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 dengan suatu kelebihan yang sangat tidak diinginkan oleh kebanyakan gadis seumurannya, ya, berat badan, tidak membuatnya merasa minder atau terganggu. Saat banyak orang berkata bahwa wan...