Shafira

1.9K 75 2
                                    

Maaf baru posting lagii
Baru sempet nulis, terimakasih yang sudah voment,,
Maafkan aku yang masih amatiran ini.

Dua minggu lagi Danish akan menikah dengan Ayasha, segala persiapan sudah dilakukan
Orang tua Danish akan datang minggu depan, ya mereka menetap di Jogja. Kota kelahiran Danish.

Hari ini Danish akan Menjenguk Fira bersama karyawan outlet nya, mereka juga sangat mengenal Fira, karena Fira sering bolak balik ke setiap Outlet untuk melihat perkembangan nya.
Usaha Danish memang bekerja sama dengan Ayah Fira, yaitu Pak Aditya.
Namun pak Aditya menyerahkan nya ke Fira, anak semata wayangnya itu.
Pak Aditya sibuk dengan perusahaan sendiri di bidang.

Fira seusia dengan Danish, Fira anak yang cukup mandiri. Ia bukan tipe wanita yang suka menghambur hamburkan uang milik orang tuanya. Ia wanita yang bersahaja, lembut, baik hati dengan para karyawan.
Fira mencari uang sendiri dengan bekerja di usaha orang tuanya, awalnya Danish dipercaya Pak Aditya untuk membantu mengajari Fira akan dunia bisnis.

"silahkan masuk, Fira ada dikamar " ucap pak Aditya.
Danish, Nisa, Fahmi, dan Ilham memasuki kamar Fira diikuti pula dengan Pak Aditya.
Kamar yang cukup besar, dengan ornamen minimalis bernuansa ungu sangat bersih dan rapi.
Danish melihat Fira sedang duduk di sebuah sofa yang menghadap ke jendela.
Fira terlihat lebih kurus, muka nya pucat, dan terlihat tidak terawat. Padahal Fira sebelumnya adalah wanita yang selalu tampil modis dengan pakaian dan hijab aneka model yang digunakan.
Tatapannya kosong, entah apa yang dipikirkan nya.
" Assalamualaikum Fira" Danish mengucapkan salam.
Fira menoleh ke arah sumber suara yang memanggil dirinya, suara yang begitu Ia rindukan, suara yang membuatnya hatinya hancur. Suara yang membuatnya terpuruk seperti ini.
"waalaikum salam " balasnya sambil tersenyum tipis.
Danish merasa bersalah melihat Fira seperti ini, Danish tidak pernah menyangka jika Fira menyimpan rasa yang begitu dalam akan dirinya, sehingga membuatnya jatuh seperti sekarang.

Danish sebelumnya sulit untuk Menjenguk Fira, karna Pak Aditya seperti ingin menghindari Danish dari Fira.
Baru kali ini Danish diberikan kesempatan menemui Fira.
Pak Aditya berharap jika Danish dapat merubah keputusan nya setelah melihat kondisi Fira saat ini.

" Mbak Fira apa kabar? " sapa Nisa memecahkan suasana yang hening ini.
" Alhamdulillah Nisa, seperti yang kamu lihat. Aku masih sehat kok " jawabnya sambil senyum. Bukan senyum yang tulus, tapi senyum penuh kesedihan.
" Alhamdulillah mbak, semoga Mbak cepet bisa ke Outlet lagi yaa.. Kangen bercanda sama Mbak " sambung Nisa.
" Iya Nisa. Terima kasih ya sudah repot repot ke sini " jawabnya pelan.

Fira bukan terkena penyakit biasa, tapi sakit yang diderita Fira adalah sakit hati, sakit yang menyiksa dirinya, menghilangkan semangat, percaya diri, serta membuat nya terpuruk.
Fira bisa tersenyum saat ini, tapi matanya menunjukan bagaimana keadaannya saat ini.
Tidak ada aura kebahagiaan di dirinya, tidak seperti Fira yang dulu, yang ceria, energik, dan produktif.

Sekarang Fira lebih memilih menghabiskan hari harinya dikamar, melamun, menangis dan suka marah marah jika ada kesalahan walaupun sedikit.

" Fira udah makan? " tanya Danish.
Fira mengangguk.
" Alhamdulillah, jangan lupa makan dan sholat yaa " ucap Danish lagi.
Danish yakin, Allah akan membantu Fira jika Ia meminta pertolongan kepada Allah.
Kembali Fira hanya mengangguk.
" yaudah kita gak bisa lama lama ya Fir, semoga kamu bisa balik lagi kerja seperti kemarin" ucap Danish sambil tersenyum.
" Iya. Terima kasih ya mas " Jawab Fira.
" Assalamualaikum " ucap Danish. Di ikuti oleh yang lainnya berpamitan pada Fira.
" waalaikum salam " jawab Fira sambil bersamaan dan berpelukan dengan Nisa.
Ya, aku kira Nisa bisa menjadi teman curhat Fira.

Pak Aditya ikut keluar bersama mereka, selama di dalam kamar Pak Aditya lebih banyak diam, Danish mengerti Pak Aditya sedih melihat anaknya seperti ini.

" beginilah keadaan Fira sekarang " ucap Pak Aditya pada Danish, saat yang lainnya sudah berpamitan untuk pulang duluan.
Danish bingung harus menjawab apa, karna Ia merasa sangat bersalah dengan Fira.
" saya tidak menyangka Fira akan seperti ini, selama ini saya hanya menganggap Fira sebagai adik saya, bahkan saya saja tidak tahu jika Fira menyimpan perasaan kepada saya" jawab Danish.
" ya, karna Fira tidak berani mengungkapkan perasaan ke kamu " jawab pak Aditya.
" Maafkan saya pak " ucap Danish lemah. Danish tau ini semua karna dirinya.
Tapi Danish tidak mungkin meninggalkan Ayasha, seseorang yang telah ia cintai dari dulu.
" saya harap kamu bisa memilih yang terbaik Danish, tapi kamu tau kan. Saya gak akan membiarkan jika ada apa apa dengan Fira. Kamu ingat itu " ucap Pak Aditya tegas, sambil berjalan meninggalkan Danish sendiri.

Danish menghela nafas.
Ia sangat tahu tak bagaimana Pak Aditya. Apalagi jika berurusan dengan anaknya.
Ayasha belum mengetahui masalah ini, Danish tidak mau Ayasha ikut merasa bersalah dan menyuruh Danish menikahi Fira.
Biarlah Ayasha mengetahuinya nanti, jika mereka sudah menikah.

Danish melangkah keluar menuju mobilnya, sore ini Ia akan mengambil undangan pernikahannya,
Senyum kembali mengukir wajahnya, mengingat dua minggu lagi ia akan menikahi Ayasha.

Udah keliatan belum yaa konfliknya,,
Mau bikin Danish galau, tapi gak tega ah..
2 minggu lagi mau nikah, masih adakah cobaan buat Danish dan Ayasha??
Tunggu postingan selanjutnya.






Surga AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang