Oke lanjut lagi. Maaf kalo banyak typo atau kurang feelnya.
Serius deh, agak pusing juga mau bikin konfliknya.
Thanks buat yang voment .Ayasha POV
hari ini aku mengambil baju pengantin ku yang ku jahit sebulan yang lalu. Ya.. Seminggu lagi aku akan menikah dengan Mas Danish.
Undangan pernikahan sudah mulai disebarkan,
Lokasi pernikahan ku pun sudah di booking ,
Tinggal persiapan lahir dan batin aku untuk menjadi seorang istri. Istri dari seorang Danish Riza Al-Hafidz.
Aku menunggu Mas Danish di depan kampusku, sekitar 5 menit kemudian ku lihat mobil Mas Danish berhenti di depan ku.
Mas Danish menjemput ku bersama Farrah, rencananya setelah ini aku mau sekalian ambil souvenir yang letaknya tidak jauh dari tempat aku mengambil baju pengantin ku.
" Assalamualaikum mas, Farrah " ucap ku saat memasuki mobil.
" waalaikum salam " balas mas Danish dan Farrah bersamaan.Aku duduk dibelakang, mas Danish.
Ku lihat Farrah sedang sibuk dengan Handphonenya.
"kita langsung berangkat aja ya" ucap mas Danish sambil menjalankan mobilnya.
Aku hanya mengangguk.Selama di perjalanan aku tidak banyak bicara dengan Mas Danish, aku hanya berbicara banyak dengan Farrah..
Nampaknya Mas Danish lagi banyak yang di pikir kan. Sudahlah, pasti Mas Danish pusing banget Menyiapkan semua ini.Mungkin besok aku sudah tidak bisa bertemu dengan Mas Danish, karna aku harus di pingit kata Ibu. Hehehe.
Aku sih ikutin aja lah, lagian juga mendingan begitu, jadi aku ketemu lagi dengan Mas Danish saat hari H.Danish POV
Siang ini akh menjemput Ayasha di depan kampusnya, aku sengaja membawa Farrah untuk menemani kami mengambil baju pengantin dan souvenir pernikahan kami.
Tapi ada satu hal yang membuatku pusing hari ini, pagi tadi aku mendapatkan telepon dari Nisa, dia memberitahukan ku jika Fira masuk rumah sakit.
Ada rasa bersalah yang semakin membebani hati ku ini.
Tidak tidak!!
Minggu depan aku akan menikah dengan Ayasha..
'Aku gak mau menikah cuma karna kasihan, aku gak ada rasa sama Fira'. Jerit batinkuSepanjang perjalanan ku lihat Ayasha sibuk bercanda dengan Farrah, sedangkan aku lebih berdiam diri menatap jalanan di depan ku. Aku ingin menceritakan ini ke kamu Sha, tapi aku takut kamu mengambil keputusan yang salah untuk hubungan kita. Aku sangat tahu kamu bagaimana, kamu bukan tipe wanita yang akan bersenang senang diatas penderitaan orang lain.
'maafkan Mas ya Sha ' batinku.Setelah mengambil baju pengantin dan souvenir aku mengantarkan Ayasha ke rumahnya.
Kulihat mobil Faqih terparkir disana.
Faqih mendekati aku dan menjabat tangan ku, aku sudah lama tak bertemu dengannya. Selama ini aku Hanya berkomunikasi via chatt.
Kulihat Farrah mengikuti Ayasha ke kamarnya, aku mengobrol dengan Faqih di teras rumahnya.
Ini adalah tempat favorit kami dari dulu,
" calon pengantin keliatan nya stress banget " ledek Faqih pada ku.
" pusing ya ternyata mau nikah, banyak cobaannya " ucap ku sambil menghela nafas.
" haha, jangan di bawa stress gitu lah. Emang ada apa sih? " tanya Faqih
Aku gak mungkin menceritakan masalah Fira pada Faqih, bagaimana juga Faqih adalah kakak kandung Ayasha.
" ah, gpp sih. Cuma yaa banyak yg dipikirkan ternyata " balasku menutupi.
" ya emang gt, gw juga dulu gtu kok " jawab Faqih.
" iya deh yang udah nikah, enak ya udah ada yg ngurusin " ledek ku pada Faqih.
" iya dong,, jadi tambah semangat kerja dan ibadahnya. Hahha "
Aku ikut tertawa ringan, dan kami mulai membahas masalah pekerjaannya dan bisnis yang aku jalani beberapa tahun ini.
Aku sudah menjalani bisnis ini sejak lama, sejak masih di Jogja, namun aku baru merintis kembali di Jakarta, tapi dalam hitungan kurang dari setahun, bisnis ku maju pesat, yaa itu semua juga karna kerjasama ku dengan Pak Aditya. Aku tidak dapat pungkiri itu.Ku lihat Ayasha dan Farrah keluar, mereka terlihat sangat akrab, bahkan sekarang Farrah lebih dekat dengan Ayasha dibandingkan dengan ku.
Aku bersyukur punya calon istri seperti Ayasha, paling tidak ada yang membantu aku nanti mendidik Farrah untuk menjadi wanita Sholehah.
Aku percaya Ayasha dapat melakukan itu pada Farrah.Aku mengajak Farrah untuk pulang, badan ku sangat lelah, apalagi pikiran ku juga ikutan lelah memikirkan Ayasha dan kondisi Fira. Apa lagi rencananya besok pagi orang tua ku dan keluarga besar ku akan datang dari Jogja.
Aku harus menjemput mereka besok.
Huhff.
" Mas pulang dulu ya Sha " pamit ku pada Ayasha.
" iya mas, terima kasih sudah diantar " balas Ayasha.
" sampai ketemu lagi minggu depan Kakak Ipar hehehe " ucap Farrah meledek.
Ayasha hanya tersenyum mendengar ucapan Farrah.
" yaudah yuk kita pulang "
" Assalamualaikum Sha "
" Waalaikum salam mas " balas Ayasha sambil tersenyum tipis.
'Masih pelit banget sih kamu Sha senyumnya' batinku.Aku melangkah menuju mobilku untuk pulang,
" Mas lagi kenapa sih? " tanya Farrah tiba tiba.
" kenapa gimana? "
" Ya Mas kenapa? Dari pagi tuh kayanya gak semangat banget. Padahal kan mas lagi nyiapin untuk pernikahan Mas sendiri, kaya orang gak niat tau gak ! " ucap Farrah panjang dan terlihat kesal.
" emangnya mas terlihat seperti orang ga niat nikah ya Far? " tanyaku.
" iya! Aku sampe ga enak sama Kak Ayasha jadinya, mas keliatan cuek banget gtu.. "Sepertinya aku harus cerita masalah ku dengan Farrah, aku percaya Farrah bisa memberikan solusi yang terbaik untukku. Apa lagi Daerah cukup mengenal Fira, karena Farrah beberapa kali suka ikut jika aku bekerja dan meeting dengan Fira.
" hmmm, ada yang mas mau ceritain ke kamu Far, penting. Tapi kita cari tempat dulu yang enak buat ngobrol ! " ucap ku serius.
Farrah terdiam, Ia sepertinya mengerti akan perasaan aku.
Aku menepikan mobil ku di sebuah Cafe, yang tidak jauh dari lokasi ku.Akhirnya aku menceritakan semuanya tentang kegelisahan ku dan rasa bersalah ku dengan Fira.
Termasuk dengan ancaman Pak Aditya padaku dan keadaan Fira saat ini." Ya Allah mas, aku ga sangka ternyata mas punya masalah seribet ini sih " ucapnya setelah aku menceritakan semuanya.
Aku hanya tersenyum getir.Farrah menggenggam tanganku
" mas.... Coba deh mas pikirkan baik baik. Menurut mas siapa yang lebih baik? Kak Fira atau Kak Ayasha? Pilihlah yang lebih baik agama nya.. " ucap Farrah lembut.
Aku menutup mata ku, memikirkan semuanya.
Ayasha dan Fira sama sama cantik, Fira sudah cukup sukses karir nya, tapi Ayasha belum selesai kuliahnya,
Ayasha lebih sederhana dibanding Fira,
Ayasha tidak mau berdekatan dengan pria lain, tapi Fira bergaul dengan siapa saja.
Ayasha dan Fira sama sama suka fashion, tapi mereka berbeda. Ayasha lebih suka dengan busana muslim yang lebih syar'i namun Fira lebih suka dengan busana muslim yang trendi.
Aku mencintai Ayasha, tapi Fira mencintai aku.
Hingga satu Jawaban yang ku dapatkan, aku yakin dialah wanita yang lebih baik . Yang pantas aku perjuangkan. . Aku tidak peduli risikonya, karna aku yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Ayasha
ChickLitMudahkan aku ya Allah untuk mencintai makhluk ciptaan mu ini.. Hanya Engkau yang dapat Membolak balikan hati ini AYASHA NAZEERA AFSHEEN