Hari ini aku akan mengantarkan Nabila untuk fitting gaun pengantinnya, minggu depan Nabila dan Mas Faqih akan melaksanakan pernikahannya, dan artinya sekitar 1 bulan lebih kemudian aku yang akan menikah dengan Mas Danish. Seminggu setelah aku menjawab pertanyaan Mas Danish, Mas Danish datang bersama orang tuanya untuk melamar ku secara resmi. Sebuah cincin di jari manis ku ini adalah pemberian dari Mas Danish untukku. Cincin dengan model sederhana tapi terlihat sangat mewah.
Hari ini aku juga sudah membawa desain gaun pengantin aku untuk dijahit, dua buah desain untuk akad nikah dan resepsi. Farrah pun ikut menemani kami karena Mas Danish dan Mas Faqih tidak bisa menemani kami.
Mas Danish ada meeting dadakan dengan partner bisnisnya. Awalnya Mas Danish mau ikut bersama kami, tapi karena ada kepentingan lain makanya kami hanya pergi bertiga. Gak apa kok. Malah aku lega kalo ga ketemu mas Danish, paling tidak aku tidak harus terus terusan gugup jika dekat dengannya.
Setelah selesai fitting baju, dan menyerahkan desain baju aku, kemudian kami pergi ke salah satu tempat makan favorit aku dan Nabila. Kami makan siang disana setelah seharian ini sibuk membantu Nabila mempersiapkan pernikahannya minggu depan, sebelum Nabila di pingit jadinya kami menikmati masa masa ini terlebih dahulu.
Farrah terlihat senang ikut bersama kami. Dia gadis yang lucu, polos dan menyenangkan. Banyak bicara, namun lugu.
Kami pun ber janjian dengan Mas Danish disini, karena ia akan menjemput Farrah untuk pulang bareng setelah ia mending dengan partner kerja nya itu.Danish POV
Hari ini aku berencana untuk mengantar Ayasha, Nabila, dan Farrah untuk fitting baju pernikahan Nabila dan sekalian menyerahkan desain baju pernikahan yang sudah dibuat sendiri oleh Ayasha. ya Ayasha mendesain sendiri baju pengantin yang akan di gunakannya nanti.
Persiapan pernikahan ku pun sudah mulai kami Cicil, dari mulai undangan, ketering, souvenir, dll. Ayasha mau pernikahan kami di buat sederhana saja, katanya uangnya bisa untuk yang lain. Aku tidak salah pilih calon istri ternyata, disaat wanita lain sibuk dengan pesta pernikahan yang mewah, tapi Ayasha hanya minta pernikahan yang sederhana.
Akad nikah kami akan di langsungkan disebuah masjid dekat rumah Ayasha, dan kebetulan Masjid tersebut memiliki ruang serbaguna yang bisa dipakai untuk resepsi pernikahan kami, jadi tidak perlu mengeluarkan uang lebih dibanding dengan pernikahan di gedung mewah atau ballroom hotel.Nada panggilan di Handphone ku berbunyi.
'Pak Adit' batinku
Aku segera mengangkat telpon dari Pak Aditya, ternyata beliau mengajak ku bertemu sekarang juga. Ada hal penting yang ingin dibicarakan katanya.
Aku segera memberitahu Farrah jika aku tidak jadi mengantarkan mereka, aku pun langsung mengirim pesan ke Ayasha, dan dia pun tidak masalah jika aku tidak jadi ikut.
Aku bergegas menemui Pak Aditya di salah satu outlet ku
Setelah perjalanan selama 30 menit, aku sampai di outlet, ternyata Pak Aditya sudah menunggu di kantor dalam Outletku kata Reza, salah satu pegawai ku.
"Assalamualaikum " ucap ku sambil memasuki kantor kecil yang berada di outlet ini. Ku lihat Pak Aditya sudah duduk di sofa.
" Wa'alaikum salam Danish " jawab pak Aditya
" maaf pak, saya baru sampai,. Apa sudah lama menunggu? " tanya ku.
" Ah, tidak. Baru sekitar 10 menit " jawabnya datar. Tanpa ekspresi.
Aku merasa ada yang ganjil dengan pak Aditya, biasanya pak Aditya sangat ramah dan murah senyum. Apa ada masalah penting sampai Pak Aditya terlihat begitu serius terhadapku? Entahlah.
" ada hal penting yang ingin di bicarakan pak??" tanya ku penasaran.
" hmmm... Sebenarnya Ini masalah Fira" jawab Pak Aditya lemas.
Aku sudah dua minggu ini tidak bertemu dengannya, biasanya dia sering ke Outlet ini untuk mengecek barang Yang harus ditambah lagi. Ada apa dengan Fira ya?
" Ada apa dengan Fira pak? " tanya ku makin penasaran.
" seminggu ini Fira mengusung diri dikamar, sering menangis, dan marah marah sendiri. Saya awalnya bingung harus bagaimana, Bundanya sudah berusaha menenangkan dia, tapi hasilnya nihil. " Jawab pak Aditya panjang.
" iya, sekitar 2 minggu ini saya juga tidak bertemu dengan Fira, saya kira dia lagi keluar kota " jawab ku polos.
" tidak, dia sedang kalut perasaan nya. Sampai akhirnya saya memanggil seorang psikolog untuk mengorek informasi dari nya. Psikolog itu juga teman dekatnya Fira, saya sengaja melakukan itu agar mengetahui apa yang terjadi dengan Fira " Jawab Pak Aditya lagi sambil mengubah posisi duduknya.
Aku cukup iba dengan kondisi Fira saat ini, setahu aku Fira adalah anak yang mandiri dan kuat, masalah apa yang membuatnya sampai seperti ini?
Apa ada yang menyakitinya ?
" apa saya bisa minta tolong denganmu Danish?" tanya pak Aditya tiba tiba.
" Insya Allah jika saya bisa akan saya bantu pak " Jawab ku menenangkan.
Aku sangat mengerti bagaimana perasaan Pak Aditya menghadapi putri semata wayang nya itu mengalami kesedihan yang mendalam. Aku sudah menganggap pak Aditya seperti ayahku sendiri, seseorang Yang sangat ku hormati. Terlepas dari kerja sama yang terjadi diantara kami, Ya pak Aditya sangat membantu usaha ku selama ini, bahkan jika pak Aditya memutuskan kerjasama nya dengan ku, bisa dipastikan aku akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Pak Aditya menatap ku lekat, terlihat kekhawatiran dan kesedihan yang mendalam terhadap Fira. Aku pun dapat merasakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Ayasha
Chick-LitMudahkan aku ya Allah untuk mencintai makhluk ciptaan mu ini.. Hanya Engkau yang dapat Membolak balikan hati ini AYASHA NAZEERA AFSHEEN