Nasehat Dari Mbak Zahra

2.8K 77 5
                                    

Aku terbangun ketika mendengar alarm handphone ku berbunyi,  aku semakin kaget saat ku dapati diriku berada di pelukan mas Danish.
Lengannya masih memelukku posesif dalam tidurnya,  ku mengingat kembali kejadian semalam,  saat aku menyerahkan mahkota yang selama ini ku jaga untuk suami ku. Aku menunaikan tugasku sebagai seorang istri,  melayaninya lahir dan batin. Seketika aku tersenyum mengingat itu semua.
Ku usap pipinya lembut.
"mas bangun,  udah subuh "
Mas Danish membuka matanya perlahan,  dan tersenyum kepadaku.
" hmmm.....  makasih ya sayang udah dibangunin "
" yuk bangun,  mandi terus kita sholat berjamaah "
Bukannya langsung bangun untuk segera mandi,  mas Danish malah makin mengeratkan pelukannya padaku.
"  I love you sayang " bisiknya ditelingaku.
Aku tidak dapat menyembunyikan wajahku yang merona karena mendengar bisikan cinta dari Mas Danish.
"  apaan sih mas,  udah ah aku mau mandi " ucap ku sambil mencubit lengannya dan segera bangun melangkah ke kamar mandi.
Mas Danish melepaskan pelukannya dengan tatapan Kecewa.

Ya aku sadar mas Danish pasti kecewa aku tidak membalas ucapan cintanya. Aku pun berbalik ke arahnya,  mencium pipinya sambil berbisik " I love you too Mas"  ucap ku kemudian berlari menuju kamar mandi.
Ku lihat ada senyuman yang terlukis di bibir mas Danish saat aku menutup pintu kamar mandi.

....

Hari ini mas Danish akan mengajakku berkeliling di desa sekitar , udara disini sangat segar dan cukup dingin untuk ku.
Mas Anwar pun mengantarkan kami ke sebuah rumah sederhana tapi sangat cantik,   yang ternyata merupakan rumah Mas Anwar.
" Assalamu'alaikum sayang " ucap mas Anwar saat memasuki pintu rumahnya.
Kulihat seorang wanita berhijab seusia ku keluar dari kamar,
" waalaikum salam..  Silahkan masuk mas dan mba..  Aduh Maaf  berantakan yaa rumahnya " ucapnya sambil mempesilahkan kami untuk duduk di kursi rumahnya.
"  terima kasih mbak,,  maaf ya jadi ngerepotin " ucap ku.
" ga apa kok,  saya seneng kok kalo ada yang main kesini " balasnya ramah

Kami pun duduk di ruang tamu sambil memperkenalkan diri
"  ini istri saya,  namanya Zahra.  Kami sudah hampir 4 tahun tinggal didesa ini.  Sambil mengelola bisnis penginapan milik ayah saya " ucap mas Anwar.
" perkenalkan nama saya Zahra " sambil bersalaman denganku.
"  saya Ayasha mbak...senang sekali bisa kenal sama mbak dan keluarga " balasku.
" jadi Anwar ini teman mas waktu SMA Sha, semenjak lulus kuliah Anwar langsung menikah dan menetap disini" Mas Danish menjelaskan kepadaku.
"ooh..  Begitu..  Enak banget ya mbak lingkungannya " sambil melihat ke luar ruangan yang dipenuhi dengan pepohonan.
"  Alhamdulillah ya Sha" balas mbak Zahra.

Tidak lama kemudian muncullah seorang anak lelaki berusia sekitar 3 tahun menghampiri kami.
" Ummi.....  " ucapnya
" iya sayang,  ada apa? "
"  ini capa?  Temen ummi?  "
" kenalin dong,  aku om Danish, dan ini tante Ayasha..  Nama kamu siapa?  " Balas Mas Danish ramah kepada anak kecil tersebut.
Hening
" ayo sayang,  namanya siapa?  Ditanya tuh sama om Danish " mbak Zahra membantu menanyakan pada anaknya.
Hening kembali..
Kami pun hanya tersenyum menunggu jawaban anak Mas Anwar tersebut yang malah bersembunyi dibalik tangan mbak Zahra.
" namanya Rashif Om..  " ucap Mas Anwar membantu anaknya menjawab.
" oh Rashif ,,  sini sama tante Ayasha mau gak? " aku melambaikan tangan ke arahnya untuk mendekati aku.
" Rashif itu pemalu banget anaknya. Jadi maaf yaa..  " ucap mbak Zahra.
"  heheh,  iya mbak gpp kok.  Namanya juga anak anak..  " akh tersenyum ke arah Rashif yang sedang memperhatikan aku.

" anak mu baru satu war?  " tanya mas Danish pada temannya itu.
"  iya nih,  udah program lagi sih.  Tapi belum dikasih aja.  Kalian juga jangan ditunda tunda yaa..  " balas mas Anwar.

"  iyaa..  Doain aja yaa" Balas mas Danish.

Hari ini pun kami habiskan di rumah Mas Anwar dan Mbak Zahra.
Jadi disekitar rumah mbak Zahra itu ada peternakan dan perkebunan.
Aku sangat kagum dengan Mbak Zahra,  yang bisa membawa diri dengan baik untuk hidup dan tinggal di pedesaan seperti ini.  Yang aku tau dari mas Danish, mbak Zahra itu bukan wanita sembarangan.  Ia merupakan seorang wanita  sarjana dari Universitas ternama. Namun Ia tetap mengikuti Mas Anwar untuk berbakti kepada suaminya,  meninggalkan karir cemerlang yang sudah berada di depan matanya,  meninggalkan perkotaan untuk hidup dan tinggal di desa ini.
Dari yang aku lihat,  mbak Zahra tinggal hanya bertiga. Tanpa pembantu rumah tangga,  semua pekerjaan rumah dikerjakan sendiri . Hanya ada beberapa orang yang membantu diperkebunan dan penginapan miliknya.
" Mbak emang ga mau pake pembantu Sha,  ini kan ladang pahala untuk Mbak.  Masa mbak sia siain sih " ucapnya tenang.
" kayanya Ayasha harus belajar banyak dari mbak nih " balasku.
" gak perlu belajar,  yakin kan dirimu untuk tetap bersama suami mu dan berbakti padanya bagaimana pun juga "
"  bagaimana pun juga??  Maksudnya? " tanya ku bingung.
"  yaa kamu harus tetap bersama suami mu,  walaupun banyak cobaan yang akan datang untukmu.  Rumah tangga itu ga selamanya indah,  tapi kita yang harus menciptakannya agar tetap indah.  Kita yang harus mencari surga kita dari suami kita " balas Mbak Zahra panjang disaat aku sedang membantu mbak Zahra memasak untuk makan siang.

Ku lihat mbak Zahra sangat terampil dalam mengerjakan pekerjaan rumah,  aku harus belajar banyak dari mbak Zahra.
"  apa mbak betah berada di desa ini?  " tanya ku hati hati
" awalnya sih agak kaget Sha, tp lama lama mbak terbiasa kok. Malah mbak sekarang menikmatinya,  disini lebih tenang,  masyarakat pun hidup rukun,  ya gak enaknya kalo mau belanja aja,  agak susah.  Makanya disini kita punya kebun,  jadi makanan sehari hari bisa menikmati dari hasil kebun,  tapi kalo mau yang lain lain kita harus ke pasar dulu. Hehehe "
" iya juga ya mbak..  "

Tidak terasa makan siang pun sudah matang, kami memasak ikan mas bumbu kuning, tumis kacang panjang,  dan terong balado.  Kacang panjang dan terong baru  di panen langsung,  jadi lebih segar.  Ikan Mas nya di beli Mas Anwar dari tetangga yang mempunyai empang.

Kamu menikmati makan siang kami,
Aku diajarkan untuk tetap hidup sederhana,  saling tolong menolong dan bermasyarakat.

Maaf banget baru posting lagi. Sibuk ngurusin siswa yang mau ujian.. 
Maaf juga kalo gak maksimal.
Terima kasih untuk yang udah vote,,  dukungan kalian sangat berarti bagiku.  aseekk 😊

Surga AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang