Rumah Baru

2.5K 89 3
                                    


Maaf banget baru update lagi..
Terima kasih untuk yang masih menunggu updatean nya ( pede banget ya) hahah

Setelah liburan selama tiga hari akhirnya kami kembali lagi ke Jakarta. Hubungan aku pun semakin dekat dengan Ayasha. Ayasha sangat baik melayaniku, ia selalu menyiapkan segala kebutuhan aku dengan baik.
" mas.. Kita makan malam dulu yuk. Aku dan ibu udah masak " ucap Ayasha sambil menghampiri aku yang sedang sibuk mengecek email di laptop.
" iya sayang, sebentar yaa.. Mas lagi cek email dulu" balasku sambil mengusap kepalanya.
Setelah mengirimkan beberapa email ke Reza, karyawan yang aku percayai untuk mengawasi usahaku selama aku cuti menikah dan honey moon ini. Aku pun bangkit dari kursi ku dan menghampiri Ayasha yang sedang bermain handphone menungguku untuk makan malam bersama dengan keluarga.

...

" Mas.. Baju baju dan barang barang milik kita sudah aku packing.. Jadi besok kita bisa langsung pindah " ucap ku sebelum tidur pada Mas Danish.
" Terima ya sayang.. Kamu beneran sudah siap kan buat tinggal jauh dari orangtua mu? " tanya Mas Danish serius sambil mengusap kepalaku.
" iya mas, aku sudah siap kok " jawab ku manis.
Aku berfikir apa yang akan aku jalani ini tidak ada apa apanya di bandingkan dengan Mbak Zahra. Jarak rumah baru ku dengan rumah orang tua ku hanya sekitar 45 menit jika menggunakan Mobil.
Ya aku tinggal di sebuah perkampungan pinggiran kota. Itu pun pilihan aku. Saat hendak membeli rumah sebelum menikah awalnya Mas Danish dan Mas Faqih mengajak ku ke sebuah perumahan di daerah itu, tapi aku merasa tidak cocok dengan perumahan itu, dan saat kami sedang beristirahat untuk sholat di masjid, kami melihat sebuah rumah sederhana yang akan di jual pemiliknya. Alhamdulilah sepertinya rumah itu memang berjodoh dengan kami. Rumah itu dekat dengan masjid, dan lapangan yang setiap sore banyak anak anak bermain disana. Harga nya pun lebih murah dari perumahan yang kami datangi sebelumnya, Alhamdulillah bisa untuk yang lain uangnya pikirku.
Yaa rumah itu yang akan kami gunakan untuk memulai kehidupan rumah tangga kami kedepannya, dengan harapan menjadi rumah yang di penuhi oleh keberkahan dan kebahagiaan di dalamnya.
" yaudah kalo kamu sudah siap, mas cuma gak mau aja kalo kamu terpaksa pindah "
" gak kok mas, aku kan sekarang sudah jadi istri mas, dan sudah seharusnya seorang istri akan ikut dimana suami nya akan tinggal "
Mas Danish mengusap kepala ku lembut
" mas bersyukur banget punya istri seperti mu Sha "
Mata mas Danish menatap ku lebih dalam, seketika wajah kami sudah semakin mendekat. Menikmati keindahan malam yang semakin larut dan sejuk di balik kamar kami, memadu cinta yang halal.

....

" ibu suka dengan lingkungan rumah mu Sha, dekat dengan masjid dan nyaman.. "
" Alhamdulillah bh,, nanti kalo ibu sempet main ke sini ya bh..." ucap ku manja sambil memeluk ibu.
" udah punya suami masih manja saja " ucap ayah yang tiba tiba hadir diantara kami.
Aku hanya membalas dengan sedikit cemberut pura pura ngambek.
" Danish, ayah titip Ayasha yaa... Ayah percaya kamu akan menjaga Ayasha dengan baik" ucap ayah kepada mas Danish sambil menepuk nepuk pundaknya.
"Iya yah, Insya Allah Danish akan menjaga Ayasha, seperti ayah menjaga Ayasha selama ini. Terima kasih untuk kepercayaannya.. "
" ya sudah, Ibu dan ayah pulang dulu yaa.. Sudah sore. Jaga kesehatan kalian, jangan terlalu capek, kalau ada apa apa kabari ayah, ibj atau mas Faqih ya.. "
" iya bu... " jawabku sambil memeluk ibu dan ayah secara bergantian.
Tak terasa air mataku menetes ,saat ayah dan Ibu masuk ke dalam mobil, baru saat ini aku benar benar pisah dengan orang tuaku, dan aku tak bisa menutupi kesedihan yang aku rasakan.
Mas Danish seakan mengetahui perasaan aku segera memeluk pinggang ku dan mengusap kepalaku.
" kamu gpp Sha? "
" gpp mas, maaf yaa kalo aku jadi cengeng begini. Jujur aku baru pertama kali pisah sama Ibu dan ayah. Ternyata rasanya sedih juga yaa " jawabku lirih.
"mas ngerti kok, kan kamu masih bisa main ke rumah Ibu kalo mas libur, atau kalo kamu kangen, kamu bilang aja, nanti mas akan antar kamu kesana"
" bener mas?? " tanya ku semangat
" iya dong! "
Aku pun langsung memeluk Mas Danish dengan perasaan yang bahagia.
" yaudah sekarang kita istirahat dulu, kamu jangan capek capek. Beresin barang barangnya bisa dilanjutin besok lagi. "
" iya mas.. Tenang aja.. "
" oia nanti makan malamnya kamu gak usah masak yaa,, setelah mas sholat Insya di masjid kita jalan jalan yuk di daerah sini sambil mencari makan malam"
" boleh kalo gitu, lagian juga aku kan belum punya stock makanan mas. Mau masak apa juga " jawabku
" Ya Allah,, mas lupa. Yaudah nanti kita sekalian ke supermarket yaa.. Mas lihat di ujung jalan besar sana ada sebuah supermarket. Nanti kamu bisa belanja kebutuhan rumah disana ya sayang "
" asyik belanja... " jawabku riang.
" yang diajak belanja senang banget "
" iya mas, aku tuh paling suka nemenin Ibu belanja bulanan, apalagi sekarang belanja buat kebutuhan rumah sendiri, pasti lebih seru kan.. "
" iya sayang, nanti kamu beli saja kebutuhan yang diperlukan dirumah, mas belum terlalu ngerti belanja kebutuhan rumah soalnya heheh"
" nanti aku ajarin hehhe "

Maaf banget udah lama banget gak post part selanjutnya..
Happy reading, dan terimakasih untuk dukungannya. 😃 😘 😘

Surga AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang