Belum Jodoh

3.8K 118 20
                                    

Aku telah sampai dirumah Ibu..  Ya Allah rasanya Aku kangen banget dengan rumah ini, hihihi

Di sana sudah ada Nabila yang sedang duduk bersama Ibu.
"Assalamualaikum Ibu..  "
"  Waalaikumsalam Nak..  Ayo masuk "
Aku langsung menghambur memeluk Ibu,  rasanya hati ini begitu rindu dengan ibu, padahal aku baru beberapa minggu pisah sama Ibu.

"  hay apa kabar Sha?? " sapa Nabila.
" Alhamdulillah baik,  kamu kenapa kok pucat banget sih bil?  " tanya ku pada Nabila.

Ya ampun apa jangan jangan Nabila juga tegang yaa memikirkan bagaimana  kabar Kak Sheena sebenarnya .  Calon istri Kak Faqih dulu,  pasti Nabila juga akan merasa cemburu, sama seperti Mas Danish tadi.
" Nabila pucat karena dia sedang mengandung calon keponakan kamu Sha " ucap Mas Faqih yang tiba tiba sudah berada di samping aku.
" Subhanallah.  Alhamdulillah..  Selamat ya Bil,  Kak Faqih.  Ya Allah Ayasha ikut seneng banget dengernya!! "ucap ku antusias sambil memeluk Nabila sahabat ku itu yang sudah menjadi kakak ipar aku.
Aku turut bahagia atas berita kehamilan Nabila, 
" selamat ya Faqih..  Akhirnya mau jadi ayah juga nih " Mas Danish memberikan ucapan ke Faqih.
" Thanks Bro..  Haha,  semoga cepet nyusul yaa "
Pipiku bertemu merah saat mendengar ucapan Kak Faqih, 
"  Aamiin Ya Allah " Jawab Mas Danish semangat.
Akh hanya tersenyum canggung,  nikah aja belum genap sebulan,  batin ku.

" Assalamualaikum! " terdengar suara Bariton dari teras rumah.  Ya Itu suara Kak Faiz,  jantung ku seakan berhenti berdetak,  saat aku melayangkan pandangan ku ke arah mas Danish, ku lihat Mas Danish sedang menatap ku seakan sedang membaca bahasa tubuhku.

Nabila menggenggam tanganku.
"Tenang Sha " bisiknya.
" Waalaikum salam " jawab Kak Faqih.
"  Ya Allah Faiz.. !  Silahkan masuk " ucap ayah yang masih tidak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini. Meskipun sebelumnya pasti sudah di jelaskan oleh Kak Faqih.

Aku berusaha tenang saat Kak Faiz masuk ke dalam rumah,
" silahkan duduk Faiz " sambut Kak Faqih ramah.
Aku menundukan kepalaku dan berpindah duduk disamping Mas Danish.
"  Apa Kabar Faiz?  " tanya ayah berusaha mencairkan suasana yang sedikit tegang ini.
"  Alhamdulillah Ayah..  "
"  jujur ayah cukup kaget saat mendengar ternyata kamu masih hidup dari Faqih tadi siang,  tapi Ayah bersyukur kamu sehat " ucap ayah bijak.
"  Alhamdulillah Ayah..  Iya tadi siang saya memang menghubungi Faqih,  dan kehadiran saya disini memang mau meminta maaf dan  menjelaskan kejadian selama ini. ...   Saya mau meminta maaf sama Ayah, Ibu,  Faqih, dan terutama kamu Ayasha.  Maaf jika aku membohongi kamu selama ini. "

Hening

"  apa yang sebenarnya terjadi Faiz?  " tanya ayah.
"  kecelakaan saat itu ternyata memang disiapkan untuk saya,  saat itu ada seseorang  yang ingin merebut usaha yang sudah di bangun oleh orang tua saya.  Tapi karena perusahaan tersebut sudah di alihkan ke saya,  maka dia berusaha untuk menyingkirkan saya dengan cara seperti itu agar ia bisa menduduki kursi  jabatan saya disana "
"  Astagfirullah " ucap ayah lirih.

" ketika saya di evakuasi dari lokasi kecelakaan,  saya langsung di larikan ke Rumah sakit,  ternyata pihak keluarga kemudian melarikan saya ke luar negri dan membuat pernyataan telah meninggal.  Mereka melakukan ini karena khawatir saya akan terus menjadi incaran dari orang tersebut.  Saya koma 7 hari saat itu, ketika sadar saya sudah mendapati diri saya di rumah sakit luar negri saat itu "

"  silahkan di minum teh nya " ucap ibu sambil menyuguhkan beberapa cangkir teh.
"  terima kasih bu " ucap Kak Faiz.
"  ayo silahkan di minum dulu teh nya " ucap ayah sambil mengambil secangkir teh kemudian menyeruput nya.

Kak Faqih dan Kak Faiz kemudian ikut menikmati teh tersebut. Tapi tidak dengan Mas Danish.

"  bagaimana dengan Sheena? " tanya ayah lagi .
" Sheena memang  benar meninggal yah...
karna itu saya segera dilarikan ke luar negri. Dan maaf karna demi keselamatan bersama keluarga kami tidak menghubungi ayah dan ibu. Karena orang tua saya juga takut Ayasha akan menjadi incaran mereka. "
"  maafkan saya baru datang kembali sekarang,  selama ini saya dan keluarga berusaha mengurus bukti kejahatan dari orang yang telah berusaha mencelakai kita. Dan 2 bulan yang lalu ia telah di tahan oleh polisi " lanjut Kak Faiz lega.

"  okee.. Sekarang kita sudah mendengar yaa penjelasan dari Faiz.  Sampai disini ada yg mau ditanyakan lagi?  Bagaimana Ayasha?  Ada yg ingin kamu ucapkan?"

Aku yang di tanya seperti itu oleh Kak Faqih mendadak kikuk, terlalu banyak kesedihan yang Kak Faiz ciptakan untuk aku.  Setahun ini aku harus menerima kenyataan calon suami aku telah meninggal,  aku berusaha membuka hati untuk orang lain yang mencintai aku,  dan saat aku sudah mulai merasakan kebahagiaan, saat ini ia kembali di depan aku.

" gak ada kak " jawab ku berusaha tenang. Padahal banyak sekali kekecewaan yang ingin aku katakan ke dia.
" Sha..  Maafin kakak yaa.. Awalnya kakak kembali kesini dan masuk menjadi dosen di kampus kamu untuk memberikan kejutan untuk kamu,  awalnya kakak ingin memperbaiki dan melanjutkan niatan baik kita yang pernah tertunda dulu,  tapi ternyata kakak yang terkejut saat tau kamu telah menikah dari foto profil akun chatt kamu, makanya kakak gak pernah berani hubungin kamu. Tapi gapapa, kakak ikut bahagia, kamu sudah mendapatkan suami yang baik. Dan bahkan lebih baik dari kakak ".

" iyaa terimakasih kak. " jawabku singkat.
"oh Iyaa..  Perkenalkan ini Danish suami Ayasha " ucap ayah.
" Danish " ucap Mas Danish sambil mengulurkan tangannya.
" Faiz" jawab kak Faiz sambil berjabat tangan dengan Mas Danish.

" ya sudah, kamu kan sudah datang baik baik kesini dan sudah menjelaskan cerita yang sebenarnya, alangkah baiknya hubungan kita tidak terputus sampai disini.  Kita masih bisa bersilaturahmi satu sama lain. Dan mungkin Ayasha dan Kamu belum jodoh" ucap ayah bijak.

" iyaa yah..  " jawab kak Faiz sambil tersenyum.

Danish pov

Ohh jadi ini yang namanya Faiz..
Yaa lumayan lah orang nya,  tapi kayaknya masih gantengan aku deh. Haha
Aku berusaha mengamati bahasa tubuh Ayasha, sekedar memastikan bagaimana sih perasaan Ayasha saat ini.
Tapi yang kulihat dari tadi Ayasha lebih banyak menundukan kepalanya, dan tiba tiba  kemudian Ayasha menatap ku, seperti nya dia tau kalo aku sedang memperhatikan nya.

Tapi aku senang saat Ayasha berpindah duduk disamping aku. Dan aku berusaha memeluk pinggangnya dari belakang, tanpa tidak terlalu terlihat oleh yang lainnya.
Rasanya kalo boleh egois, aku ingin membawa Ayasha masuk ke kamar, berduaan dengan ku dan gak mau membiarkan Ayasha bertemu dengan mantan nya ini.  AKU CEMBURU.
Huhhfff...

Terima kasih yang sudah membaca,  terus vote dan comment yaa,

Surga AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang