Dilema

1.9K 82 3
                                    

" tolong,  menikahlah dengan Fira"  ucap Pak Aditya yang seketika membuat ku terkejut.
Menikahi Fira?  Apa apan ini?  Aku hanya menganggap dia sebagai adik dan gak lebih.  
Batin ku terus bergejolak.
"sa...  Saya gak bisa pak,  bulan depan saya akan menikah " jawab ku bingung

"saya tau itu,  tapi Fira sangat mencintai mu Danish,  apa kamu akan tetap memilih wanita yang tidak mencintaimu itu?  Hah? Apa kamu tidak mau memilih wanita yang jelas jelas sudah mencintai mu.  Bahkan wanita itu  hampir gila saat tau kamu akan menikahi wanita lain? Pikirkan baik baik Danish,  jangan sampai kamu menyianyiakan wanita yang benar benar mencintaimu demi wanita yang tidak mencintaimu! " ucap Pak Aditya penuh penekanan.

Aku tau Ayasha belum mencintaiku,  tapi itu bukan alasan untuk aku meninggalkannya. Ucapan Pak Aditya serasa menghujam hatiku.  Tapi aku sadar
Aku mencintai Ayasha. Bukan Fira.
" Maaf Pak,  saya tidak bisa " jawab ku lagi.
Hening
"  hmmm,,  baiklah saya sudah menduga.  Maaf telah mengganggu kehidupan mu Danish" ucap pak Aditya lemah.
Jujur aku sangat kasihan dengan keadaan Pak Aditya saat ini.  Bagaimanapun Pak Aditya hanya sedang berusaha memberikan kebahagiaan untuk anaknya.  Tapi sayang untuk yang satu ini aku tidak bisa membantunya. Mana mungkin aku mau menikahi Fira?  Apa tidak ada cara lain kah?
Fira tidak jelek,  dia termasuk gadis yang manis, sopan,  lembut, dan Sholehah pasti banyak pria yang berebut ingin memilikinya.  Tapi bukan aku.  Karena hatiku sudah untuk Ayasha, jauh sebelum aku mengenal Fira.
"maafkan saya Pak,  saya selama ini hanya menganggap Fira seperti adik saya sendiri.  Tidak lebih " ucap ku menjelaskan.
"tapi sayangnya Fira tidak.  Dia sangat mengagumi mu,  bahkan mencintaimu. Tapi sayang dia mencintai orang yang salah. Huhff  Sudahlah. Terima kasih untuk waktunya Danish.  Maaf mengganggu.  Assalamualaikum " ucap Pak Aditya sambil beranjak dari sofa dan keluar dari kantor.

" Wassalamualaikum salam" jawab aku  lirih.
Aku merasa bersalah dengan pak Aditya dan Fira,  apa yang aku lakukan?  Apa aku memberikannya harapan  selama ini?  Tidak tidak!
Aku hanya berkomunikasi sewajarnya,  aku bukan tipe pria yang bisa mengubar obrolan dan rayuan seperti pria lain.
'astagfirullah. Maaf kan hamba Ya Allah jika hamba salah ' batinku.
aku harus Menjenguk Fira,  paling tidak Fira harus mengerti bagaimana perasaan aku terhadapnya.  Aku hanya menganggap dia sebagai adik ku,  tidak lebih.
Aku juga ingin meminta maaf, aku gak mau ada salah paham diantara kami.
Pusing aku rasanya memikirkan ini.

Kulihat jam sudah menunjukan waktu makan siang.  Aku bergegas menuju Mushola dekat perkiraan untuk sholat zuhur,  sambil menenangkan hatiku setelah pertemuan ku dengan Pak Aditya tadi.  Setelah sholat,  aku menghubungi Farrah untuk mengetahui dimana posisi mereka sekarang,  aku mau menjemput Farrah.
'Ayasha tidak perlu tau masalah ini' ucap ku dalam hati.
Aku akan tetap menikahi Ayasha.

........

Maaf untuk yang  ini agak dikit ya partnya
Jangan lupa vote dan comment yaa,  biar aku semakin semangat nulisnya.
Happy reading 😄

Surga AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang