Kalian ga bosen apa gue up mulu?
Jangan lupa vote dan comment ya sayang sayangku❤
Terima kasiy❤Ready?
"Sung? Jisung?? Lo dimana??" Chen Lesmana atau yang lebih sering dipanggil Chenle terus menelepon sahabatnya itu.
"Gue kejebak di rumah- nyokap bilang gue ga boleh sampai di evakuasi sama polisi." ucap Jisung dengan suara yang pelan.
"HA? GUA GA DENGER LO NGOMONG APAA?? GUA SAWER PAKE DUIT LO YA??" ucap Chenle kesal karena ia tidak bisa mendengar suara Jisung.
NYOH DUWI NYOH!
"Le, lo tau pintu belakang rumah gue?"
"Tau- kenapa?"
"Dalam 10 menit gue bakal manjat ke luar lewat pintu belakang. Lo tunggu disitu." Chenle terdiam. Pintu belakang rumah Jisung ada 2- satu di dekat dapur dan satu lagi di dekat kolam renang.
"Yang mana?"
"Kolam renang, gue tunggu disana." Chenle belum mengucapkan apa-apa tapi Jisung sudah mematikan teleponnya terlebih dahulu.
"Om, ke arah pintu belakang kolam renang Jisung." perintah Chenle kepada supirnya.
Chenle yang sampai di belakang rumahnya pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menunggu sampai Jisung ke luar dari rumah.
"Tuan muda, ada seorang polisi berjalan ke arah sini." Chenle menoleh ke belakang dan melihat dua orang polisi berjalan mendekat.
"Tuan muda lebih baik mengumpat di bagian belakang. Biar saya yang turun, jika terjadi apa-apa langsung kabari kepala pelayan di rumah." Chenle menurut dan pindah ke jok belakang dan mengumpat di sana. Chenle sedikit bersyukur karena kaca mobilnya diganti jadi tidak bisa di lihat dari luar.
"Selamat siang? Mohon turun dan ikut kami."
"Untuk apa?"
"Wabah mulai menyerang dan kami akan mengevakuasi kamu." Kemudian keheningan datang. Chenle dalam keadaan bimbang harus muncul atau tetap mengumpat.
Cklek
Chenle hanya bisa berdoa agar dirinya tidak ketauan. Sebuah tangan seperti mencari-cari keberadaan Chenle di bawah jok dan saat tangan itu menemukan Chenle.
"Le? Udah aman." Chenle menghela napas lega karena ia tau betul suara siapa itu.
"Lo lama banget anjir." ucap Chenle lalu keluar dari persembunyiannya dan melihat wajah Jisung yang sedikit babak belur.
"Kenapa muka lo?!" tanya Chenle panik.
"Nanti aja ceritanya- kita harus tolongin ka Jeno dan yang lain."
"Gimana caranya? Om di bawa sama polisi." ucap Chenle yang membuat Jisung bungkam.
"Sung, lo bisa bawa mobil kan? Lo baru diajarin sama ayah lo kan?"
"Lo mau kita mati hah?" ucap Jisung.
"Gue lebih baik mati berdua sama lo daripada mati dan berubah jadi zombie."