Rumit ya cerita ini ternyata gue baru menyadarinya.
Kalian sabar aja ya target gue di part 30 selesai dan akan selesai dalam waktu dekat ini.
Cek author's note ya! Ada question and answer!
Jangan lupa vote dan comment ya! thank you❤Ready?
"Kita harus pergi dari sini- mereka semakin dekat." ucap Taeyong.
"Kita harus pergi sekarang," ucap Winwin.
"Tapi Yuta gimana?" ucap Jungwoo yang baru selesai menahan pendarahan yang Yuta alami.
"Bawa dia biar bisa diobati ketika kita bertemu tim." ucap Taeyong yang diangguki Jungwoo.
"Johnny bisa bantu?" Johnny mengangguk dan membantu Jungwoo mengangkat Yuta yang masih meringis karena kesakitan.
"Dia jahat tapi kenapa kita bawa dia?" tanya Haechan.
"Walau dia jahat tapi dia punya hak untuk hidup. Biar Jenderal yang memutuskan," ucap Winwin.
Mereka semua bergegas keluar dari rumah itu melalui pintu belakang. Mereka hanya memiliki satu mobil.
"I will get the car," ucap Jeno yang langsung ditahan oleh Winwin.
"Jangan, terlalu beresiko."
"Tapi kita harus pergi sekarang!" ucap Jeno lalu melepas cengkraman tangan Winwin dan berlari ke luar.
"Tae-" Winwin belum menyelesaikan kalimatnya tapi Taeyong sudah lebih dulu berlari menyusul Jeno.
"Biar gue yang bawa mobil," ucap Taeyong yang tidak digubris oleh Jeno.
DOR!
Mereka berdua langsung menunduk dan berlindung di balik pohon dekat mereka ketika mendengar suara tembakan.
"Fuck," umpat Jeno.
Mobil yang mereka kendarai tadi sudah di depan mata tapi terlalu beresiko jika mereka melanjutkan.
DOR!
Taeyong menarik Jeno untuk masuk ke dalam sebuah garasi rumah yang terbuka. Mereka bersembunyi di balik mobil yang ada di dalam garasi itu.
"Kita harus gimana?" ucap Jeno.
"Mobil ini pasti punya kunci kan?" ucap Taeyong kepada Jeno yang sedang melongo ke dalam mobil.
Ceklek
"Ga dikunci," ucap Jeno lalu mereka masuk ke dalam mobil tersebut.
"Sekarang gimana caranya kita jalanin mobil ini tanpa kun-"
Taeyong menyalakan mesin mobil itu yang membuat Jeno diam.
"Gimana caranya?" tanya Jeno.
"Magic," ucap Taeyong sambil menunjukan senyum bangga.
Padahal kunci mobil tersebut sudah tergantung.
"Jeno, kalau ada sesuatu tembak." ucap Taeyong.