ep. 1

79.3K 16.8K 4.8K
                                    

OI PENONTON UDAH LAMA KITE TIDAK BERJUMPA YE HEHE
Jangan lupa vote dan comment ya! Terima kasih

Ready to start journey in here?

Welcome to The Edge

"Jeno, ayo kita pergi." ajak Jaemin yang tidak diberi tanggapan oleh Jeno.

"Jen-"

"Duluan aja," Jaemin hanya menghela napas lalu meninggalkan Jeno yang masih setia berdiri di depan tralis kaca di salah satu kolumbarium yang berada di daerah tersebut.

Jeno lagi-lagi menitikan air matanya. Entah sudah ke berapa kali sejak ia bangun dan mendengar berita duka tentang sahabatnya itu.

Ia masih terus memandangi sebuah kotak dari tanah liat yang di dalamnya terdapat abu jenazah sahabatnya.

Ini baru hari ketiga ia sadar dan ia sudah mendapat berita duka seperti ini. Bukan hanya Haechan tetapi ia juga kehilangan sosok kakak yang selalu bersamanya saat melewati ini semua. Johnny.

"Kenapa kalian pergi ketika kita sudah selamat?" ucap Jeno sambil melihat ke arah kotak penyimpanan abu milik Haechan dan Johnny yang di taruh di sebelah Haechan.

"Berisitrahatlah dengan tenang," ucap Jeno lalu pergi.

"Jeno?" Jeno menoleh dan mendapati Taeyong yang ternyata sedari tadi menunggu dirinya di luar.

"Ayo," Taeyong menarik Jeno untuk berlindung di bawah payung yang ia pegang.

Cuaca hari ini sangat mengerti perasaan mereka yang sedang bersedih.

"Besok kita akan mulai dikarantina." ucap Taeyong yang tidak diberi tanggapan oleh Jeno.

"Jadi malam ini kita bakal tidur di sebuah rumah bukan di rumah sakit lagi," jelas Taeyong sambil merangkul pundak Jeno.

"Johnny mungkin sudah pergi dan mungkin kamu kehilangan sosok seorang kakak dan pelindung tapi disini masih ada kami yang melindungi kamu. Jeno, aku ini kakakmu mulai sekarang. Aku akan menjaga kamu layaknya Johnny." ucap Taeyong yang membuat Jeno tersenyum.

Winwin masih terdiam di tempat tidur barunya. Ia sesekali melirik ke arah Taeil yang tertidur pulas karena kelelahan. Setelah proses kremasi Johnny dan Haechan, Taeil dan Jungwoo memutuskan untuk berkeliling untuk menyegarkan pikiran mereka yang terlalu memusingkan.

"Win?" panggil Jaehyun dari kasur atas.

"Hm?" sahut Winwin.

"Di Karantina nanti kita bakal diapain ya?" pertanyaan Jaehyun sukses membuat Winwin kembali terdiam dan memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

Terlebih mereka akan berpisah dengan Jisung dan Chenle karena umur mereka yang masih di bawah 18 tahun. Winwin takut jika nantinya ada di antara mereka yang tidak selamat.

Pagi itu mereka terbangun karena suara ketukan pintu kamar. Semua kecuali Chenle dan Jisung langsung bergegas kembali ke rumah sakit.

"Buat apa kita kembali ke rumah sakit lagi?" bisik Jaemin kepada Mark.

"I don't know," jawab Mark lalu duduk di sebuah kursi panjang yang disediakan oleh rumah sakit.

"Hari ini kalian hanya perlu medical check up," jelas perempuan yang mengenakan jas dokter.

"Untuk Chenle dan Jisung mereka juga akan medical check up tetapi jadwal mereka siang hari karena pagi ini mereka harus tes masuk sekolah."

"Jadi mereka akan sekolah lagi?" ucap Taeyong dengan semangat yang dibalas dengan senyuman.

"Jaem- kita ga tamatin SMA dulu nih?" bisik Jeno kepada Jaemin.

"Gausah udah- langsung kuliah aja. Capek belajar buat UN sama les inten mulu." bisik Jaemin.

"Emang disini ada Inten?" tanya Mark.

"Ya kalau ga ada Inten paling adanya GO." ucap Jeno.

"Untuk yang masih berkuliah kalian akan mengikuti tes ulang perguruan tinggi tapi jangan takut kalian akan mulai belajar pada semester yang seharusnya." jelas perempuan itu.

"Nasib kita gimana? Masa iya putus sekolah." ucap Jaemin.

Nama mereka satu per satu dipanggil di ruangan yang berbeda-beda karena mereka akan melakukan medical check up dengan beberapa test yang berbeda setiap orangnya.

"Atas nama Mark di ruang 8," ucap seorang suster.

Mark mengikuti suster tersebut dan masuk ke dalam ruangan.

"Hello Mark," sapa dokter itu.

"L-lucas?" ucap Mark yang kaget melihat laki-laki yang mengenakan jas dokter itu.

"Sorry? I'm not Lucas- i'm Yukhei and i will be your doctor for the meantime." ucap Yukhei dengan senyuman yang membuat Mark terjatuh karena kakinya yang lemas.

"L-lucas," cicit Mark.

"Hey, are you okay?" Yukhei bergegas menghampiri Mark yang terjatuh.

"No,"

To be continue

Kalian kangen tidakk?? Besok ambil rapot nih gue deg degan sendiri hhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian kangen tidakk?? Besok ambil rapot nih gue deg degan sendiri hhh.

gimana guys ep 1 nya??

A.

Neo Culture Tawuran -NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang