ep. 2

69K 15.6K 3.4K
                                    

Masak aer
Biar mateng
Iyalah masa biar beku
Jangan lupa vote dan comment ya guys! Terima kasih
Wakanda Forever!

Ready?

"Kamu sehat secara mental dan fisik. Menurut saya kamu akan mendapatkan pekerjaan yang layak dan baik." ucap dokter tua itu kepada Taeyong.

"Maaf tapi apa saya boleh menanyakan suatu hal?"

"Tentu! Silahkan bertanya saya akan menjawab semampu saya."

"Mengapa Johnny dan Haechan gagal sampai nyawa mereka tercabut?" pertanyaan Taeyong membuat dokter itu menghela napas dan melepas kacamata yang ia kenakan.

"Kami sendiri menyimpulkan jika tubuh mereka berdua tidak tahan menahan tekanan yang diberikan. Kami belum bisa memastikannya karena kami tidak tau apa yang kalian rasakan dan alami. Kami menemukan kalian di sebuah ladang." jelas dokter itu yang diangguki oleh Taeyong.

"Saya rasa saya bisa membicarakan ini dengan kamu." ucap dokter itu dengan serius yang membuat Taeyong menjadi tegang.

"Tidak usah tegang saya hanya akan memberi tau jika nanti kalian sudah selesai dikarantina selama satu minggu ke depan. Kalian akan menjalani hidup layaknya orang normal di sini. Kalian akan bekerja, belajar dan lain-lain,"

"Kami akan mencari orang tua yang tepat untuk mereka yang masih di bawah umur." jelas dokter itu.

"Jadi kami bisa hidup normal?" pertanyaan Taeyong membuat dokter tua itu tertawa.

"Tentu, salah satu di antara kalian ada calon dokter bukan? Kami dengan senang hati akan membiayai kuliahnya sampai selesai namun dengan syarat tentunya." Taeyong mengangguk dengan semangat.

Setidaknya kehidupan dirinya dan yang lain sudah terjamin walau masih banyak beban yang ia pikirkan.

"Oi," bisik Chenle yang membuat Jisung melirik ke arahnya.

"Nomor 7 apa nih? Gue gabisa jawab!" ucap Chenle.

"Gue juga-" mereka berdua langsung kembali fokus mengerjakan soal ketika wanita yang menjaga mereka masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Chenle.

"I'll take him," ucap wanita itu lalu tersenyum kepada Chenle.

"You look exactly like my son," wanita itu mengusap kepala Chenle.

"Fiona, kamu tidak bisa langsung mengangkatnya menjadi anak. Yayasan sudah menyiapkan daftar keluarga yang akan mengadopsi mereka berdua." jelas seorang laki-laki.

"Adposi?" ucap Jisung.

"Aku salah satunya dan dia mengingatkan aku pada anakku." ucap perempuan itu.

Ketika selesai Jisung dan Chenle keluar dari ruangan untuk makan siang di sebuah kantin yang ada di sekolahan itu.

"Kenapa gue merasa muka perempuan tadi familiar banget ya Sung?" ucap Chenle yang masih memikirkan perempuan yang ingin mengangkatnya menjadi anak.

"Dia mirip sama cecenya ko Winwin," ucap Jisung yang membuat Chenle langsung terdiam.

"Sung-" mereka berdua membeku ketika melihat Winwin bertemu dengan Fiona.

Neo Culture Tawuran -NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang