ep. 21

74.7K 17.9K 3.1K
                                    

Selamat malam mingguuuu yang malming di rumah doang!
Jangan lupa vote dan comment ya guys hehe terima kasiy

Ready?

"Aman," ucap Jeno membuat yang lain langsung mengangkat barang-barang mereka dan masuk ke dalam hotel bintang lima tersebut.

Kapan lagi nginep di tempat mahal gratis?

Winwin masih diam sejak kejadian tadi. Walau mereka sudah melakukan perjalanan lebih dari empat jam, Winwin tetap bungkam. Ia tidak tau harus bagaimana.

"Win?" panggil Kun yang tengah membereskan barang-barangnya.

"Semua akan baik-baik aja setelah ini." ucap Kun menenangkan Winwin.

"Kamu ga sendirian Win- ada kita semua."

"Tapi koko ga rasain apa yang Winwin rasain kan?" ucap Winwin yang dibalas senyuman oleh Kun.

"Win, Mark kehilangan Lucas sahabatnya sejak bayi. Jeno kehilangan Renjun sahabat yang sudah seperti saudara. Koko kehilangan Ten dan Doyoung disaat yang bersamaan."

"Kamu masih mau bilang kita tidak mengerti perasaan kamu?" ucapan Kun sukses membuat Winwin terdiam.

"Menyakitkan? Pasti Win tapi apa yang harus kita lakukan? Kita bisa berbuat apa?" Winwin hanya menggeleng.

"Kita gabisa menghidupkan atau mengembalikan mereka lagi jadi kita hanya perlu berdoa dan terus berjuang." Kun menepuk pundak Winwin kemudian meninggalkan Winwin yang tertunduk.

Di satu sisi Johnny yang sedang mandi hanya terdiam di bawah pancuran shower. Ia tidak tau kegilaan apa yang terjadi saat ini. Ia merasa dirinya gila karena mengalami semua ini.

Ia hanya ingin semua ini berakhir. Mungkin bukan hanya dirinya tetapi semua orang ingin semua ini berakhir. Ia hanya ingin kembali ke dalam hidupnya yang membosankan seperti dulu.

Bangun pagi bikin secangkir kopi hitam kemudian siap-siap untuk berangkat kantor.

"John?" lamunan Johnny buyar ketika Taeil mengetuk pintu kamar mandi.

"Kenapa?" teriak Johnny setelah mematikan shower.

"Aku kebelet buang air besar nih- kamu lama banget mandinya kayak cewek!" teriak Taeil yang membuat Johnny terkekeh.

Tapi setidaknya ia bersyukur bertemu orang baru seperti mereka. Ia merasa hidupnya sedikit berwarna tidak monoton.

Johnny melingkarkan handuk di pinggangnya dan membuka pintu kamar mandi yang langsung membuat Taeil menerobos masuk.

Johnny hampir saja jatuh ketika ia melihat Taeyong yang sedang tiduran di kasurnya.

"Fuck, lo ngagetin gue aja." ucap Johnny sambil membuka lemari.

"Ada yang perlu gue bicarain sama lo. Penting." ucap Taeyong.

"Iya tapi tolong ya jangan deket-deket. Gue belom pake baju dan lo deket kayak gini kan bisa menimbulkan pemikiran yang tidak-tidak ya." Johnny mendorong Taeyong sedikit untuk menjauh.

"Nah sekarang lo mau ngomongin apa?" tanya Johnny ketika selesai mengenakan pakaiannya.

"Gue ngerasa ada suatu hal yang aneh tentang Winwin," ucap Taeyong dengan serius yang membuat Johnny menatapnya dengan aneh.

"Ya gue juga sih ngerasa aneh karena dia emang kebanyakan diam dan sekalinya ngomong gue kaget." ucapan Johnny kali ini membuat Taeyong bingung.

"Kaget dalam artian?"

"Gue sebenernya udah merhatiin anak itu sejak lama- there's something about him that we don't know even Jaehyun." Taeyong memukul bantal di sebelahnya yang membuat Johnny kaget.

Badan Johnny boleh besar tetapi dirinya tetaplah kagetan.

Untung tidak latah.

"Tadi Winwin ngomong ke Jaehyun kayak sebuah angka tapi gue ga inget pasti angkanya." Johnny menatap Taeyong yang sedang berpikir.

"1 7 8 4 7 2? 1 2 6 8 7 2? 1 4 0 4 5-"

"Itu nomor mekdi bodoh,"

"Ah- pokoknya yang gue inget pasti itu ada angka 1 dan 2."

"Itu pin? Atau apa?" tanya Johnny yang membuat Taeyong menggeram kesal.

"Kalau gue tau ga akan gue nanya ke lo dasar buntelan sapi!" kesal Taeyong kemudian beranjak dari kasur lalu keluar dari kamar Johnny.

"Kenapa dia?" tanya Taeil yang baru selesai menyelesaikan tugasnya dalam kamar mandi.

"Entah- dia ngomong sesuatu yang berkaitan dengan angka dan Winwin." jelas Johnny yang sedang merebahkan tubuhnya.

"1 4 7 8 7 2?" ucap Taeil yang membuat tubuh Johnny menegang seketika.

"Kok-"

"Winwin juga ngasih tau ke gue saat kita lagi nunggu Jeno Yuta Jungwoo periksa hotel ini." ucap Taeil yang merebahkan dirinya juga di kasur yang berada di sebelah kasur Johnny.

"Kalau mau tidur matiin lampu sama naikin suhu ac ya John- dingin."

Ucapan Taeil kini sukses membuat Johnny tidak bisa tidur karena memikirkan banyak hal di kepalanya.

Begitu pula dengan Jeno yang masih memikirkan ucapan Haechan barusan tentang angka-angka yang membuatnya semakin pusing.

"1 4 7 8 7 2, what the fuck is that?"

To be continue

Segini dulu ya gengs, tak kuase aku lelah abis keliling sama geng ubur ubur

SELAMAT HARI KARTINI YA UNTUK KITA SEMUAA PEREMPUAN TANGGUH!!

oh iya tadi ketemuan sama pacar dong.

Jangan salfok sama badan w yang gede itu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan salfok sama badan w yang gede itu ya.

Love love ya!

A.

Neo Culture Tawuran -NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang