Eeit
Kangen ga?
TERIMA KASIH UNTUK 600k views 200k votes dan 79,2k comments! AYO RAMAIKAN AGAR COMMENT JADI 100k WKWKWK
LOVE LOVE LOVEReady?
"Mark, kamu kalau jenuh bilang ya jangan dipendam. Saya ga ngelarang kamu untuk main ke rumah lama kok. Saya juga mau ikut kalau kamu balik. Mereka asik." ujar Yukhei.
"Kamu nyaman sama mereka?" tanya Mark yang langsung diangguki oleh Yukhei.
"Saya hidup di keluarga dokter. Mereka semua terlalu serius. Saya muak. Hidup itu harus penuh warna. Dokter juga boleh menikmati hidup kali." oceh Yukhei yang membuat Mark terkekeh.
Setelah Mark berangkat kuliah Yukhei terdiam lalu membuka laci di meja kerjanya.
Ia sudah mendapat identitas laki-laki yang ditemukan itu. Namun semua ditutup rapat.
"Aktarisa Yuta." ujar Yukhei lalu bangkit dan meninggalkan ruangannya.
"Dokter Yukhei!" Yukhei berhenti melangkah dan mendapati Taeyong.
"Hai, kamu ga kerja?" tanya Yukhei.
"Sebaiknya tidak karena ada yang harus aku bicarakan denganmu."
Taeyong mengikuti Yukhei ke dalam ruangannya.
"Ini," Yukhei menyerahkan map yang berisi data-data.
"Aktarisa Yuta, teman kalian bukan?" tanya Yukhei.
Taeyong langsung mengambil data tersebut dan membacanya.
Yuta hidup. Batin Taeyong.
"Ia selamat hanya saja ia masih dalam pengawasan. Ia tidak akan mudah dibebaskan terutama yang menemuinya saat itu adalah Professor Suho. Ia pasti akan dikarantina lebih lama." jelas Yukhei.
Taeyong berpikir sejenak.
"Apa saya boleh bertemu dengan Yuta dok?"
Percayalah Yukhei kesal. Ia menjelaskan panjang lebar tapi respon yang Taeyong berikan hanya ia ingin bertemu dengan Yuta. Bukan menanyakan apa yang akan dilakukan Professor Suho pada Yuta.
"Kamu ga penasaran Yuta bakal diapain aja selama karantina?" Yukhei memancing Taeyong untuk menanyakan banyak hal.
Ayolah, Yukhei juga ingin dianggap pintar oleh Taeyong walau ia dokter ia ingin terlihat cerdas.
"Engga. Saya cuma ingin ketemu Yuta." Yukhei mengangguk lalu tersenyum.
Apa semua kawanan Mark berpikir secara singkat? Tidak ada yang berpikir panjang?
"Tapi tidak mudah." ujar Yukhei.
"Oh? Apa Kita harus nyamar kayak di film gitu kah? Jadi dokter bohongan atau suster bohongan?" tanya Taeyong dengan antusias.
Mark, untung kamu hidup denganku. Batin Yukhei.
"Mungkin?" jawab Yukhei tidak yakin.