ep. 15

87.6K 20.2K 2.8K
                                    

Jangan lupa vote dan comment ya!! Hehe aku kembali ke chogiwaw bcs sudah terlanjur nyaman!
Saran cerita nct dong guys butuh bacaan saat subuh nih, eng or indo bole any genre hehe.
Terima kasih

Ready?

"John gue belom mau mati," cicit Taeyong yang sudah mulai mengeluarkan keringat dingin.

"Kita ga akan mati." ucap Johnny padahal dalam hatinya ia juga takut.

"Terus sekarang kita harus gimana?" tanya Taeyong yang mulai panik.

"Kita selamat gue yakin." Johnny hanya tersenyum miring ketika melihat Jeno dan Jungwoo yang berlari membawa sebuah tongkat.

BBUK!

Seperti sudah menjadi sebuah keahlian bagi Jeno, ia memukul 2 zombie sekaligus sedangkan Jungwoo masih bersusah payah untuk memukul satu dari mereka. Johnny langsung bergerak dan membantu Jeno untuk membunuh zombie tersebut. Dengan tangan dan kakinya.

Taeyong membantu Jungwoo yang sepertinya juga mengalami kesulitan. Renjun dan Chenle yang bersembunyi juga muncul dan membantu mereka dengan jaring yang mereka temukan di dekat aquarium.

Darah, amarah, teriakan, rasa takut semua menjadi satu saat mereka melawan belasan zombie yang hampir membunuh mereka.

Darah zombie yang mereka bunuh sudah menempel di badan dan baju mereka.

"Kalian dapat obatnya?" tanya Johnny yang diangguki Jungwoo dan Jeno.

"Ten mana?" tanya Taeyong yang membuat Jeno dan Jungwoo saling bertatapan kemudian langsung berlari mencari Ten.

"Renjun, Taeyong kalian bawa dua trolly ini ke mobil. Chenle ikut gue." Chenle mengikuti Johnny yang berlari di depannya. Mata Johnny melirik ke sana ke sini seperti mencari sesuatu.

"Mau cari apa?" tanya Chenle ketika Johnny berhenti berlari.

"Frying pan, spatula, knife dan kawanannya,"

"Mau masak ya?" tanya Chenle dengan polosnya yang membuat Johnny tersenyum dan mengangguk.

"Minyak goreng engga?" tanya Chenle lagi.

"Kamu mau masak zombie goreng atau mashed zombie huh? Hahaha." Chenle hanya tersenyum menanggapi lawakan Johnny yang terkesan garing.

Udah tua sih batin Chenle.

"Le, mama papa kemana?" tanya Johnny.

"Sibuk kerja." jawab Chenle seadanya karena memang itu kenyataannya dirinya jarang bertemu orang tuanya walau setiap hari orang tuanya pasti menelepon Chenle untuk sekedar menanyakan aktifitas Chenle dan kabarnya.

"But still kamu harus menghargai mereka walau mereka sibuk kerja dan mereka kerja kan bukan buat diri mereka sendiri." ucap Johnny.

"Yup i know,"

"Aku datang dari keluarga yang broken home sejak aku SMP. Tinggal sama mama yang harus kerja keras demi menghidupi anaknya yang bandel tapi ganteng ini sampai akhirnya mama menikah dengan laki-laki yang sangat baik."

"Kakak anggap dia sebagai ayah?" tanya Chenle.

"Yes but no, sebrengsek apapun ayahku karena selingkuhin mama tapi aku tetap menganggap dia sebagai seorang ayah karena aku emang anak kandung dia. Ayah tiri aku juga aku anggap ayah cuma gabisa dipanggil dengan sebutan itu, aku masih manggil dia om sampai sekarang walau kasih sayang yang dia berikan layaknya kepada anaknya sendiri."

Chenle hanya mengangguk mendengar cerita Johnny. Terkadang ia marah karena orang tuanya selalu sibuk tapi ia bersyukur karena memiliki orang tua yang sayang kepadanya. Walau ia iri dengan Jisung yang selalu dimanjakan oleh orang tuanya karena ia anak yang paling kecil.

"John!" Taeyong berlari dari jauh dan hampir menubruk troli karena tidak bisa berhenti.

"Ten hilang,"

"Maksud lo?"

"Hilang. Jungwoo ga nemuin Ten dan Jeno juga. Gue ke parkiran dan motor yang Ten bawa juga hilang."

"Damn, gue takut dia kenapa-kenapa." ucap Johnny.

"Siapa tau dia balik duluan ketika ada kesempatan?" ucap Chenle yang diangguki oleh Taeyong mengingat Ten cukup cerdas dan bisa melindungi dirinya sendiri. Mungkin.

"Kita balik dulu ke villa kalau ga ada Ten kita langsung cari dia." ucap Johnny yang diangguki oleh yang lainnya.

"Jaemin?" panggil Mark yang membuat Jaemin tersadar dari lamunannya.

"Kenapa?"

"Something wrong atau lo lagi bengong aja?" tanya Mark.

"I feel something will be happen. Soon." ucap Jaemin yang membuat Mark diam.

"Is it good or bad?"

"Half and half." kemudian Jaemin bangkit dan meninggalkan Mark sendirian di ruang tengah.

"Jangan bilang Jaemin mimpi hal yang sama seperti gue mimpiin semalam?" ucap Mark pada dirinya sendiri.

"Hm? Gimana?" Mark terkejut ketika Doyoung duduk di sebelahnya.

"No nothing," ucapnya dengan senyuman.

I hope theres nothing happen. Batin Mark.

To be continue

Aku kembali dengan chogiwaw karena ternyata sudah sangat nyaman dengan uname ituuu??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kembali dengan chogiwaw karena ternyata sudah sangat nyaman dengan uname ituuu??

Btw me gemes sama nominjun kayak mereka bertiga bestie yang tidak dapat dipisahkan???

A.

Neo Culture Tawuran -NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang