Happy Reading~
.
.
.
Mingyu berlari secepat kilat dengan kaki panjangnya hendak menyusul sang ayah yang sudah keluar dari rumah. Ia bernapas lega karena nyatanya ayahnya tidak benar-benar pergi-belum berangkat-, ayahnya itu baru saja membuka pintu mobil dan hendak masuk. Mungkin jika ia telat beberapa menit saja sudah dipastikan ayahnya itu sudah pergi kekantornya. Tidak ingin mengulur banyak waktu Mingyu mendekati Eun Woo dan mencekal lengannya mencegah ayahnya masuk kedalam mobil.
Dengan perasaan terkejut Eun Woo menatap sebal kepada orang yang telah mencoba menahan dirinya masuk kedalam mobil, "Ada apa Mingyu-ya appa harus segera kekantor sekarang." Mingyu tahu akan seperti ini jadinya, lihatlah ia baru pertama kali melihat ayahnya kesal seperti ini padanya.
"Bisakah appa masuk kedalam barang sebentar ? Kumohon appa masuklah hem. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi mengatasinya." jujur Eun Woo tak mengerti dengan perkataan anak bungsunya ini. Apa maksud dari mengatasinya ? Memang apa yang sebenarnya terjadi ?
"Katakan yang jelas Mingyu-ya jangan membuat appa pusing mendengarnya."
"Hyung... Kyuhyun hyung appa. Aishh Kyu hyung terus diam dan memecahkan beberapa piring." Jawabnya dengan susah payah. Ia mencoba mengatakannya agar membuat ayahnya tidak marah, namun ternyata tetap saja. Dan sepertinya ia akan melihat ayahnya yang marah besar kepada kakaknya. Oh ayolah apa yang harus ia lakukan ?
"Berangkatlah bersama Han ahjusshi. Biar appa yang mengatasinya."
"Tapi___"
"Berangkat sekarang Mingyu !" bentak Eun Woo membuat anak bungsunya tak bernyali untuk berkata lagi. Sungguh takut melihatnya yang semarah ini, padahal dirinya tak pernah kalah saat beradu argumen bersama sang ayah. Ah mungkin karena mood ayahnya hari ini sedang buruk, ia yakin besok juga ayahnya akan kembali seperti sebelumnya.
"Baiklah aku akan pergi sekarang. Tapi appa janji tidak akan melukainya kan ? Jujur aku sangat menyayanginya appa." Eun Woo mengangguk dan dengan berat hati Mingyu masuk kedalam mobil yang terparkir disebelah mobil ayahnya. Ia sangat khawatir, namun cukup lega karena ayahnya tidak akan membuat kakaknya terluka.
"Kenapa kau sangat peduli sekali dengannya Mingyu-ya." batin Eun Woo dan ia langsung berlari masuk kedalam rumah atau lebih tepatnya menuju meja makan. Perkataan Mingyu benar bahwa keadaan disana cukup mengenaskan, lihatlah beberapa makanan yang tertata rapi diatas meja sekarang sudah berserakan dilantai dan juga beberapa piring yang pecah. Dan sang pelaku tentunya sudah pasti Kyuhyun. Anak itu benar-benar tak bergeming dan hanya menatap kosong.
Pria paruhbaya itu menghela napas melihat keadaan yang seperti ini. Apakah para maid tidak ada yang melihat keadaan dimeja makan seperti apa dan tidak ada yang berniat membereskannya ? Oh padahal ia sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayar mereka. Tapi nyatanya pekerjaan mereka yang seperti ini ? Haruskah ia pecat mereka dan tidak mengandalkan lagi tenaga para maid itu ?
"Kyuhyun-ah bisakah kau tidak seperti ini ? Appa sangat malu melihat dirimu yang kembali berulah. Sebenarnya apa maumu Kyu ?"
Kyuhyun menatap tajam Eun Woo, "Kau malu ? Jika memang malu kenapa kau tidak bunuh saja aku sejak dulu dan malah membuatku menderita ? Apa salahku appa kenapa kau tidak mengerti dengan perasaanku ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [SJ x SVT END]
Fanfiction"Kau hidup dengan sangat baik, sedangkan aku hidup jauh dari kata baik."