Chapter 30

798 91 16
                                    

Happy Reading

.

.

.

Mingyu takjub dengan bangunan yang berada tepat dikedua matanya. Bangunan yang begitu megah layaknya sebuah istana. Bangunan itu yang tak lain adalah rumah milik sang ayah kandung. Ia tidak menyangka jika selama ini sang ayah hidup sangat mewah, terlihat dari rumah yang begitu menakjubkan. Memang dirinya sudah terbiasa hidup di rumah mewah milik ayah juga kedua kakaknya. Namun sekarang sangatlah berbeda, ternyata ayah kandungnya juga memiliki kehidupan yang sama seperti ayah angkatnya.

Mingyu memang tidak meragukan profesi sang ayah. Menjadi seorang dokter sangatlah besar tanggung jawabnya juga besar akan gaji yang didapatkannya dan sangat pantas sekali jika ayahnya bisa hidup begitu mewah seperti ini. Mingyu begitu bangga terhadapnya, meskipun ia harus menahan rasa kecewa atas sikap sang ayah yang tidak mencarinya. Malah sekarang ayahnya itu baru mencarinya. Mingyu tak ingin terus dilingkupi rasa kecewa berlebihan terhadapnya, biarlah yang lalu berlalu seiring berjalannya waktu.

Sekarang Mingyu harus melupakan masa lalu itu dan mencoba membuka lembaran baru bersama ayah juga keluarga barunya. Keluarga kecil yang mana ada ibu tiri juga adik tirinya. Selama ini ia tidak berpikir memiliki seorang adik yang usianya hanya terpaut tiga tahun dibawahnya. Kim Chan namanya. Adik tirinya itu duduk duduk di kelas satu Sekolah Menengah Atas dan menurut ayahnya, Chan akan pindah ke sekolah yang sama dengannya entah karena alasan apa. Dan Mingyu tidak sabar untuk bertemu dengan adiknya.

"Masuklah, nak. Jangan sungkan hem. Dan mulai dari sekarang panggil aku eomma juga seperti kau memanggil ayahmu dengan panggilan abeoji."

Mingyu tersadar dari lamunannya saat sebuah tangan mengelus punggungnya juga suara yang begitu menenangkan. Ditatapnya sang ibu tiri yang berada tepat disampingnya dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Senyuman khas seorang ibu. Ngomong-ngomong berbicara tentang ibu, ia bahkan tidak pernah mendapatkan senyuman seperti itu dari ibu kandungnya. Hanya Hae Na dan Ji Eun--- ibu tirinya yang dengan tulus tersenyum padanya.

"___kau baik-baik saja ?" tanyanya dengan khawatir melihat sang anak yang hanya diam dan jangan lupakan juga kedua mata yang berkaca-kaca. Lihatlah bahkan wajah khawatirnya begitu meluluhkan hati Mingyu.

Mingyu menggelengkan kepalanya dan tersenyum dengan terpaksa. Karena ia tidak ingin wanita cantik yang berada dihadapannya ini bertambah khawatir. Dipertemuan pertamanya ini ia tidak ingin terlihat menyedihkan. Bagaimanapun ia harus menjadi Mingyu yang kuat dan ceria seperti sebelum Som Yi---ibu kandungnya hadir kembali dalam hidupnya. Ya. Ia harus seperti itu sekarang.

Mingyu meraih sebelah tangan Ji Eun dan menggenggamnya dengan pelan, "Aku baik-baik saja, eomma. Terima kasih sudah menyambutku dengan begitu baik. Aku kira kehadiranku ini tidak akan diterima dengan baik."

"Kau ini bicara apa, Mingyu-ya. Dengar, meski kau bukanlah anak kandungku tapi kau sudah ku anggap sebagai anak kandungku. Ayahmu sudah menceritakannya padaku tentang apa yang kau alami selama ini, jadi eomma tidak akan pernah menyakitimu sedikitpun. Bagi eomma kau sama seperti Chan, anak yang ku lahirkan."

Ada apa dengannya ? Mengapa dadanya begitu sesak dengan perkataan ibu tirinya ini ?

"Maaf atas perkataanku yang tak baik ini, eomma."

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang