Happy Reading
.
.
.
"Jeon Wonwoo imnida." suara Wonwoo yang berat membuat mereka -para siswi yang berasal dari Seoul dan Changwon- dibuat kagum oleh perkenalan seorang pria bermata rubah dengan terpaksa. Ya ia memang tidak benar-benar senang dengan acara ini dan mungkin karena seseorang yang entah sudah berapa kali selalu mengikutinya.
"Jadi namanya Jeon Wonwoo. Kenapa dia tidak mengatakannya padaku ? Apa aku memang terlihat sangat menakutkan untuknya ?" gumam Mingyu namun terdengar jelas oleh teman satu kelasnya -Dokyeom- dan membuat temannya itu terkikik geli mendengar gumaman Mingyu. Seolah temannya itu tengah jatuh cinta pada pandangan pertama dan bahkan ia juga melihat Mingyu yang terus mengikuti pria itu kemanapun ia pergi.
"Tidak biasanya kau seperti ini pada seseorang yang pertama kali bertemu denganmu. Kau bahkan terlihat sangat dingin dan tidak peduli. Tapi sekarang, ya katakan saja kau seperti tengah jatuh cinta."
Jatuh cinta ? Ada apa dengan sahabatnya ini. Mana mungkin ia jatuh cinta kepada sesama jenis. Ayolah bukan maksud ia menyukai seseorang yang bernama Jeon Wonwoo itu, hanya saja entah kenapa dirinya ingin dekat dengannya. Dan juga hatinya berkata dirinya pernah bertemu dengannya entah kapan. Iris mata rubah itulah yang mengingatkan dirinya kepada seseorang yang untuk pertama kalinya bertemu.
"Kau pikir aku gila eoh ? Kau memang sahabat yang tidak bisa berpikir jernih."
Benar. Yang dikatakan Mingyu benar, katakan bahwa dirinya memang tengah gila dan tidak berpikir jernih. Ia seperti ini salahkan saja Mingyu yang benar-benar tidak seperti biasanya. Dari sekian banyaknya siswi cantik di Changwon, kenapa harus siswa bermata rubah yang harus diikutinya dan membuat ia kebingungan mencari sosok tingginya itu. Mungkin beberapa orang juga akan berpikir demian bukan ?
"Ya ! Kau mau kemana eoh ? Sebentar lagi kita akan ke gunung belakang sekolah !" suara tinggi Dokyeom membuat beberapa orang tertuju padanya. Dan Mingyu ? Anak yang terlampau tinggi itu tidak mempedulikan teriakan sahabatnya dan malah asik -mengikuti- lagi Jeon Wonwoo.
Wonwoo menghentikan kedua langkah kakinya dan membalikkan tubuhnya. Pandangan matanya tajam dengan menatap Mingyu yang sepertinya sangat senang sekali mengikutinya. Ayolah ia sangat risih dibuatnya dan bahkan ini belum genap sehari mengikuti acara ini. Dan orang itu sudah membuatnya tidak nyaman.
"Apa maumu ? Bisakah berhenti mengikutiku ?" perkataan tajam Wonwoo membuat Mingyu tersentak takut. Ini memang terlihat tidak biasa untuknya. Ia bukanlah tipe orang yang bisa dekat dengan orang baru, tapi entah kenapa dirinya merasa tertarik dengan pria itu. Dan bahkan marga namanya sama dengannya.
"Aku tidak akan berhenti mengikutimu Jeon Wonwoo-ssi. Ah kenapa kau tidak memperkenalkan dirimu terlebih dahulu padaku dan membuatku bingung harus memanggilmu apa." jawab Mingyu dengan bersikap tenang. Ia senang karena tatapan tajam Wonwoo telah berangsur hilang dan digantikan dengan tatapan tenang.
"__dan aku hanya ingin kau menjadi teman yang membantuku disini." tambahnya lagi membuat Wonwoo seratus kali menjadi kesal. Mungkin mengenal orang tinggi ini adalah suatu kesialan baginya.
"Kenapa harus aku ? Tidakkah kau lihat dilapang sana banyak sekali yang lebih baik dariku. Dan juga aku bukanlah anggota osis. aku hanyalah seorang siswa yang mendapatkan kesialan dengan acara ini."
Hah.
Mingyu menghembuskan napasnya kasar. Kenapa orang ini harus kembali memberikan tatapan tajam padanya ? Katakan saja Mingyu menilai Wonwoo adalah anak yang mudah marah dan tidak suka hidupnya dicampuri oleh orang lain. Tapi jika dipikir lagi sekilas ia melihat ada sosok Kyuhyun -kakaknya- didalam diri Wonwoo. Ada apa ini ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [SJ x SVT END]
Fanfiction"Kau hidup dengan sangat baik, sedangkan aku hidup jauh dari kata baik."