Chapter 26

821 76 11
                                    

Happy Reading

.

.

.

Hae Na begitu terkejut setelah menerima panggilan dari seseorang yang menggunakan ponsel anak bungsunya. Beruntungnya ia masih ingat suara seseorang disebrang sana, siapa lagi jika bukan Jihoon---sahabat Wonwoo. Jihoon menghubunginya dan mengatakan jika Wonwoo dilarikan kerumah sakit karena tiba-tiba tak sadarkan diri. Memang sebelum berangkat kuliah ia melihat wajah anaknya ini pucat tak seperti biasanya, apalagi dengan kejadian kemarin yang sukses membuatnya memikul beban seorang diri.

Hae Na sengaja pergi ke rumah sakit tanpa memberitahu ayah juga anaknya yang lain karena ia tidak ingin mereka mengkhawatirkan Wonwoo. Terlebih mereka tengah sibuk dengan pekerjaannya. Mungkin setelah pekerjaan mereka selesai, baru ia akan memberitahulan berita ini kepada mereka. Tentunya setelah kondisi Wonwoo membaik. Kedua langkah kakinya terus menelusuri koridor rumah sakit yang nampak terlihat ramai. Tanpa bertanyapun ia tahu dimana letak ruang rawat Wonwoo, karena rumah sakit ini milik mantan suaminya yang tak lain adalah ayah dari kedua anaknya.

Selama menelusuri koridor rumah sakit, dalam hati Hae Na berdoa semoga ia tidak bertemu orang yang dikenalnya di rumah sakit ini. Jika ia sampai bertemu dengan mereka, sudah pasti mereka akan langsung menghubungi mantan suami juga kedua anaknya yang lain. Ia tidak ingin menambah beban pikiran mereka mengenai Wonwoo yang sakit seperti ini. Entahlah hatinya begitu sakit jika harus melihat Wonwoo sakit dan bahkan sampai dilarikan ke rumah sakit seperti ini.

Cklek.

Hae Na membuka pintu kamar rawat Wonwoo dan mendapati sang anak yang tertidur dengan pulas. Meskipun tak bisa dipungkiri jika wajah anaknya ini masih sangat pucat. Oh sebenarnya apa yang telah membuat anaknya seperti ini ? Jikapun Wonwoo terbebani dengan masalah kemarin, maka ia tidak akan segan mendatangi Som Yi dan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada sang anak. Walaupun apa yang dilakukannya itu akan sangat mustahil dilakukan oleh sang lawan.

"Ahjumma.." panggil Jihoon tersadar dengan kedatangan seseorang.

Hae Na tersenyum dengan sapaan yang dilakukan sahabat anaknya ini dan ia berjalan mendekati dimana Wonwoo berbaring. Dielusnya puncak kepala Wonwoo dan ia merasa matanya begitu perih. Ingin sekali ia menangis, namun melihat ada dua orang sahabat anaknya sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak meneteskan air matanya.

"Bagaimana keadaannya ? Apakah uissa mengatakan sesuatu hal yang penting tentang kondisi Wonwoo ?" tanya Hae Na kepada kedua orang yang membawa Wonwoo.

"Uissa mengatakan jika Wonwoo terlalu tertekan, hingga membuatnya stress. Sebelumnya maaf ahjumma apakah ada sesuatu hal yang membuat Wonwoo tertekan seperti ini ? Selama aku berteman dengannya, Wonwoo tidak seperti ini. Apalagi tadi aku dengar banyak sekali orang yang mengatakan sesuatu tentang Wonwoo. Apakah yang dikatakan mereka benar bahwa Wonwoo melakukan itu ?" ucap Hoshi membuat Jihoon menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa Hoshi mengatakan hal itu disaat seperti ini ? Uh ingin sekali Jihoon menendang temannya ini keluar. Sungguh Hoshi berkata tanpa dipikir terlebih dahulu.

Hae Na terdiam sesaat. Sepertinya fitnah terhadap anaknya ini sudah menyebar luas diluar sana. Apalagi Som Yi mengatakan hal yang tak masuk akal tepat diluar dengan banyak orang yang lewat dan menyaksikannya. Wonwoo pasti sangat terbebani dan juga tertekan dengan apa yang menimpanya. Sungguh ia tidak ingin anaknya terus mendapat cobaan dan keegoisan dari para orang dewasa. Anaknya tidak tahu apapun masalah ini dan malah menjadi korban.

"___maaf aku tidak bermaksud menyakitimu dan Wonwoo. Tapi aku percaya jika Wonwoo bukanlah orang yang seperti itu. Malah Wonwoo terlalu baik jika harus melakukan sesuatu yang salah dan melanggar aturan." tambah Hoshi membuat Jihoon bernapas lega.

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang