Chapter 10

1.2K 147 12
                                    

Happy Reading

.

.

.

Wonwoo dengan kesal menutup panggilan telpon yang terhubung kepada seseorang yang sangat dirindukannya. Siapa lagi jika bukan Kyuhyun----kakak kandungnya yang telah berpisah lama dengannya. Pria bermata rubah itu bangkit dari duduknya dan berjalan dengan langkah lebar menuju pintu rumahnya. Apa lagi jika bukan untuk menghentikan Kim Mingyu yang terus saja berteriak didepan rumahnya. Oh ayolah ia masih ingin hidup tenang dan tidak ingin berurusan dengan para tetangga yang bermulut tajam.

"WONWOO HYUNG !" masih terdengar sangat jelas teriakan Mingyu yang berada didepan rumahnya. Beruntung anak dengan kelewatan tinggi itu tidak mengetuk pintu rumahnya yang mungkin saja akan rusak. Ya jangan lupakan juga bahwa tubuh Mingyu cukup besar dan bisa saja pintu rumahnya menjadi korban kekesalannya.

Ckelek.

Wonwoo membuka pintu rumahnya cukup kasar. Wajahnya sedikit memerah menahan kekesalan terhadap pria tinggi yang entah sejak kapan tersenyum layaknya orang bodoh. Wonwoo benci melihatnya. Jujur saja sekarang ini ia sengaja menghindari Mingyu yang tak lain adalah saudaranya sendiri. Karena kehadiran Mingyu dan wanita itu membuat ibunya harus berpisah dengan pria yang dicintainya---tak lain adalah ayah kandungnya.

Masih ingat dibenaknya saat wanita itu menatap ibunya dengan tajam. Tidak hanya wanita itu saja, tapi wanita paruhbaya yang berstatus sebagai neneknya juga menatap tak suka kearah ibunya. Dulu seandainya dirinya telah tumbuh dewasa, mungkin----dirinya sendiri yang akan melindungi ibunya dan melawan kedua wanita yang sangat kasar itu.

"Ya ! Bisakah kau berhenti berteriak seperti itu ? Kau ingin membuatku malu eoh ?" kesal Wonwoo dengan menatap Mingyu tajam. Hari untuk menghindari Mingyu sepertinya akan sirna. Padahal dirinya sudah susah payah meminta ijin pulang kepada wali kelasnya, tapi apa ? Tetap saja dirinya bertemu dengan Mingyu---anak yang dihindarinya.

Mingyu tak mengindahkan perkataan Wonwoo. Kaki jenjangnya melangkah lebar untuk mendekati sosok pria yang lebih pendek darinya. Terlihat jelas ada rasa senang diwajah tampannya. Ia terus melangkah dan---

Grep.

----dengan repleks ia memeluk tubuh kurus dengan mata rubahnya. Wonwoo terkejut dengan perlakuan Mingyu padanya. Apa yang dilakukan anak tinggi ini ? Apa jangan-jangan anak yang tengah memeluknya ini tidak normal ? Lihatlah bahkan tidak ada niatan untuk melepaskan pelukan yang begitu erat Ini. Oh ayolah dirinya masih sangat normal dan tidak ingin dikatai aneh oleh para tetangga disekitar rumahnya ini.

"Kenapa kau pergi tanpa pamit seperti ini padaku ?" perkataan Mingyu suskes membuat Wonwoo melepaskan tubuhnya dari pelukannya.

Mingyu menatap Wonwoo kecewa. Ya ada rasa tidak suka saat pria dihadapannya ini melepaskan diri dari pelukannya. Padahal jika boleh berkata jujur entah sejak kapan ia merasa sangat nyaman berada didekatnya. Ini memang seperti bukan dirinya, ia terlalu acuh hanya sekedar memeluk orang lain. Bahkan sahabatnya sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu, katakan saja dirinya orang yang cukup kasar.

"___kenapa kau menghindar dariku, hyung ? Padahal ini adalah hari terakhirku berada disini. Tadinya aku ingin berjalan-jalan sekitar sini bersamamu. Tapi kau malah pergi tanpa pamit padaku." tambah Mingyu dengan raut wajah yang dibuat sesedih mungkin. Hatinya tak bisa berbohong bahwa dirinya----sedikit kecewa dengan Wonwoo yang tiba-tiba pergi tanpa pamit seperti ini.

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang