Happy Reading
.
.
.
Hae Na menatap sedih putera sulungnya yang terbaring diatas kasur pesakitan lengkap dengan nassal canul yang menghiasi hidung bangirnya. Tak hanya itu bahkan jarum infus menusuk punggung tangannya, hingga membuat air infus itu mengalir ketubuh lemahnya. Siang tadi Wonwoo---anak bungsunya menghubungi dirinya jika Kyuhyun masuk ke Rumah sakit, masih terdengar jelas bagaimana paniknya Wonwoo saat mencoba berbicara kepadanya. Wonwoo memang sengaja pergi ke tempat kerja Kyuhyun hanya sekedar menghilangkan kebosanan dan menghilangkan traumanya kepada orang-orang. Ia sangat senang dengan apa yang dilakukan anaknya, tetapi rasa senang itu malah menjadi rada panik dan takut sekaligus.
Bagaimana tidak anak sulung yang selama ini terlihat baik-baik saja harus kembali masuk rumah sakit. Trauma yang selama ini diobatinya kembali kambuh dan bahkan Kyuhyun sudah tak memiliki obat itu lagi. Alhasil ia kesulitan bernapas dan tak sadarkan diri cukup lama, sampai sekarang masih belum sadarkan diri padahal hari sudah menjelang malam. Hae Na begitu khawatir sekaligus takut. Ibu mana yang tidak khawatir saat melihat anakmu terbaring lemah dan menahan rasa sakitnya seorang diri. Semua ibu pasti akan merasakan apa yang tengah dirasakannya bukan ? Mungkin tidak untuk seorang wanita bernama Som Yi.
Wanita cantik itu sesekali mengusap pipinya saat air sebening kristal itu meluncur bebas tanpa bisa ditahan. Kenapa kedua puteranya harus mengalami hal seperti ini ? Dua puteranya memiliki trauma yang bahkan sampai sekarang masih belum terobati. Wonwoo masih dalam penyembuhan dan sekarang Kyuhyun harus kembali dihantui trauma menyakitkan itu. Sungguh Hae Na tak tega melihat kedua puteranya yang seperti ini. Ia rindu anak-anaknya yang ceria tanpa ketakutan yang menghantui dirinya masing-masing. Ia hanya berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan kedua puteranya.
Di ruangan ini hanya dirinya dan Wonwoo yang menjaga Kyuhyun. Sedangkan Eun Woo, pria itu tengah menjemput ibunya yang tak lain adalah nenek kedua anaknya. Mantan mertuanya itu nampak memaksa Eun Woo untuk menjemputnya karena ia begitu khawatir dengan cucunya ini. Bahkan neneknya lebih tahu bagaimana kondisi Kyuhyun ketimbang dirinya yang ibu kandungnya. Karena semenjak Kyuhyun kecil ia sudah meninggalkannya dan tidak tahu jika Kyuhyun begitu menderita dengan trauma yang dialaminya. Ia menyesal karena telah meninggalkannya.
Wonwoo mendekati Hae Na yang duduk dikursi samping Kyuhyun berbaring dan mengelus pundaknya pelan. Hae Na mendongak dan tersenyum kepada anak bungsunya ini, "Apa kau membawa obatmu, Wonwoo-ya ?" dan hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Hae Na. Wonwoo memang sampai sekaramg masih mengkonsumsi obat serta vitamin dari dokter yang merawatnya. Bahkan dokter itu adalah ayah kandung Mingyu.
Wonwoo mengangguk mantap,"Aku membawanya dan sudah meminumnya. Eomma istirahatlah kau nampak sangat lelah." bukan maksud Wonwoo tidak senang karena ibunya lebih memperhatikan Kyuhyun. Hanya saja ia tidak ingin ibunya jatuh sakit, apalagi beberapa minggu yang lalu ibunya ini sibuk mengurusi dirinya.
"Eomma tidak lelah, Wonwoo-ya. Sebaiknya dirimu yang istirahat, kau pasti tadi ketakutan saat membawa Kyuhyun kemari. Bahkan Changmin saja merasa khawatir denganmu." balas Hae Na membuat Wonwoo terdiam. Apa yang dikatakan ibunya benar jika dirinya begitu takut saat membawa Kyuhyun ke rumah sakit, apalagi Kyuhyun kesulitan untuk meraup oksigen. Bahkan dirinya sampai menangis dalam diam selama perjalanan ke rumah sakit.
Wonwoo baru ingat jika teman kakaknya ini masih berada disini atau lebih tepatnya diluar kamar rawat sang kakak. Betapa bodoh dirinya yang telah melupakan keberadaannya. Ah mungkin sekarang ia akan menemani teman kakaknya untuk menghilangkan kejenuhan, karena percuma ibunya tidak akan mendengarkan apa yang disuruhnya. Mungkin ini saat yang tepat untuk ibunya berduaan bersama sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [SJ x SVT END]
Fanfiction"Kau hidup dengan sangat baik, sedangkan aku hidup jauh dari kata baik."