Chapter 29

708 81 19
                                    

Happy Reading

.

.

.

Wonwoo membuka pelan pintu kamar adiknya---Mingyu. Kedua kakinya ia langkahkan kedalam kamar sang adik yang dimana adiknya itu tengah membereskan pakaiannya yang hendak dibawa ke rumah sang ayah kandung. Wonwoo tak bisa mengelak atau melarang Mingyu untuk tidak ikut dengan ayahnya, tapi apalah daya jika semua ini adalah keinginannya sendiri. Keinginan yang selama ini telah dipikirkannya. Wonwoo senang pada akhirnya Mingyu bertemu dengan ayah kandungnya, tetapi entah mengapa hatinya seolah tidak mengijinkannya pergi. Mungkin karena selama ini Mingyu begitu dekat dengannya dan selalu menghabiskan waktu bersama.

Wonwoo sudah mulai membaik dan tidak seperti sebelumnya yang terus menghindar dari orang-orang di rumah ini. Dia hanya selalu bersama Kyuhyun. Saat ibu atau yang lain menengoknya, Wonwoo selalu menolak dan tidak membiarkan siapapun masuk. Tetapi tidak dengan Kyuhyun, anak itu bahkan selalu menerimanya tanpa penolakan. Dan apa yang Wonwoo lakukan ini adalah hari-hari terberat untuk mereka.

Sekarang sudah beberapa hari ini Wonwoo menjadi lebih baik dan berani keluar kamar atau sekedar berjalan-jalan disekitar rumah. ia bahkan tak lagi takut dengan para maid yang bekerja dirumah sang ayah, tapi tidak tahu jika diluar dari rumah. Apakah masalah itu telah selesai atau malah semakin menjadi. Sampai sekarangpun Wonwoo begitu enggan menanggapi saat ada seseorang yang membicarakan masalah mengenai dirinya. Ia ingin kembali mengenyam pendidikan dan rindu akan kedua sahabatnya, bisakah dia kembali seperti sebelumnya ? Dan pasti mereka tidak akan menerimanya dengan baik atau lebih buruk lagu membullynya.

Wonwoo tidak diam. Ia begitu tahu apa yang kakaknya lakukan dan bahkan kakaknya itu sering datang ke kampusnya, tentu saja untuk meluruskan masalah ini dan mengembalikan nama baiknya. Dan tak jarang pula Kyuhyun berkata jika di kampusnya sudah mulai membaik, mereka baik itu dosen dan mahasiswa/mahasiswi sudah tidak mempermasalahkan masalah itu. Mereka dengan patuh mengerti dengan apa yang menimpa Wonwoo, tentu saja karena Wonwoo difitnah oleh seseorang.

"Kau sungguh akan tinggal bersama ayahmu, Mingyu-ya ?" tanya Wonwoo setelah ia berhasil mendudukkan diri dipinggir kasur king size sang adik tanpa menghalangi adiknya.

Mingyu menghentikan aktifitasnya dan memilih menatap Wonwoo. Ditariknya kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman, "Ya hyung. Meski aku tinggal bersama abeoji, tapi aku akan mengunjungi kalian disini. Lagipula aku pasti akan sangat kesepian tanpa kalian."

"Kau memang harus seperti itu. Jika kau tidak menepati janjimu, aku tidak akan segan membencimu."

Mingyu terkejut sekaligus senang dengan kalimat yang diucapkan oleh Wonwoo. Kakak yang selalu berkata sedemikian ini rupanya telah kembali seperti dulu. Kakak kedua yang tidak sengaja bertemu di perkemahan dan sampai saat ini pun ia dengan rasa bahagianya masih menyimpan kenangan masa lalu itu. Dimana ia tidak mengenal Wonwoo sebagai kakaknya dan malah sebagai teman pertemahan yang sangat irit kata, namun saat marah sangat menakutkan.

"Aku ingin berkemah, hyung."

Satu kalimat yang membuat Wonwoo diam. Apa maksudnya ? Tumben sekali Mingyu menginginkan suatu hal yang bisa terbilang tak biasanya. Biasanya Mingyu selalu menginginkan apapun yang bisa dibeli atau dibuat dengan cepat. Berkemah ? Rasanya itu sangatlah sulit untuknya dan untuk yang lain. Kenapa harus tiba-tiba seperti ini ? Pasti tidak akan bisa dengan cepat dan harus banyak persiapan tentunya.

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang