Chapter 9

1.3K 171 22
                                    

Happy Reading

.

.

.

Hah.

Kyuhyun. Pria muda itu terbangun dari tidurnya dengan peluh yang membasahi wajahnya. Ia bermimpi buruk seperti beberapa tahun yang lalu. Mimpi yang selalu menemaninya setiap malamnya. Mimpi menyeramkan hingga membuat dirinya Trauma akan satu hal, yaitu Neneknya. Entah sampai kapan ia akan selalu takut kepada Neneknya yang sebenarnya sangat menyayanginya itu. Menyayangi menurut neneknya, tapi tidak dengannya. Justru hanya ada kebencian didalam diri Kyuhyun. Benci akan perbuatan neneknya, ---dimasa lalu.

Kyuhyun menggerakan sebelah tangannya mengambil air yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya. Ia merutuki dirinya yang lupa akan mengisi kembali gelas yang selalu terisi air itu dan meminumnya saat dirinya selalu terbangun ditengah malam seperti ini. Perlahan Kyuhyun menurunkan kedua kakinya kelantai kamarnya. Dingin saat telapak kakinya menyentuh lantai kamarnya. Tanpa ragu ia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari kamarnya.

Kyuhyun mengedarkan pandangannya pada penjuru rumah yang nampak gelap dan hanya lampu kecil yang menyinari rumah megahnya. Tak sengaja pandangan matanya tertuju pada sebuah jam dinding yang baru saja menunjukkan pukul satu malam. Pantas saja terlihat sangat sepi. Ia menuruni satu persatu anak tangga dirumahnya, namun tiba-tiba tepat dipijakkan kelima ia merasa kepalanya berdenyut sakit. Lagi bayangan saat dirinya terjatuh kembali memenuhi kepalanya.

PRANKKK

Gelas yang dipegangnya terjatuh hingga menjadi kepingan-kepingan kecil yang tak bisa disatukan lagi. Tubuhnya menegang dan jangan lupakan juga wajahnya yang bertambah pucat seiring sakit dikepalanya yang tak kunjung mereda. Kedua tangannya meremas kuat rambut hitam kecokelatannya, hingga membuat beberapa helai rambut yang rontok.

"Kyuhyun-ah.." panggil seseorang yang langsung memeluk tubuhnya yang entah sejak kapan sudah duduk dianak tangga.

Kyuhyun tak bergeming dan hanya sibuk pada dirinya sendiri yang mencoba menghilangkan rasa sakitnya. Namun ia sadar siapa yang memanggil dan memeluknya sekarang ini. Siapa lagi jika bukan -Neneknya- yang entah kenapa harus kembali lagi kerumah ini. Bukankah sudah jelas bahwa ia memang tidak menyukainya dan bahkan sangat takut untuk berhadapan langsung dengannya.

"Lepaskan aku..." pinta Kyuhyun yang mencoba melepaskan diri dari kukungan sang nenek. Sungguh ia tidak ingin seperti ini. Dan kenapa neneknya tak juga bisa mengerti keadaannya sekarang.

Wanita itu terus saja memeluk Tubuh cucunya yang masih bergetar hebat. Ia sadar perlakuannya yang seperti ini tidak akan mudah membuat cucunya tenang. Namun ia tidak ingin cucunya ini terluka oleh dirinya sendiri. Apalagi sekarang Kyuhyun berada diatas tangga dan tidak ingin kejadian beberapa tahun yang lalu terulang kembali. Kejadian itu masih membuat menyimpan luka dihatinya dan tak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Kyuhyun mulai sedikit lebih tenang walau napasnya yang masih tak beraturan. Ia tak menolak pelukan dari sang nenek padanya. Dan entah kenapa pelukan neneknya membuat dirinya lebih nyaman sekarang. Mungkinkah dirinyaa sudah mulai menghilangkan trauma terhadap neneknya ? Atau hanya sebatas mencari perlindungan diri semata ?

"Hal-halmeoni..." panggil Kyuhyun begitu lirih dan terdengar tak bertenaga. Tenaganya telah terkuras habis dengan sakit yang dideritanya. Bahkan untuk menggerakan kedua kaki dan tangannya sangat sulit. Tubuhnya begitu lemas dan pasrah dalam pelukan neneknya.

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang