Bersama Mereka

13.8K 1.4K 44
                                    

Mohon dukungannya selalu. Beri voment atau hanya vote tanpa komen saja itu sudah menghargai karya saya.

Salam sayang

Mm

*****

Pagi itu saat aku terbangun di kamar kos dan kebetulan aku akan berangkat sekolah dikejutkan dengan hadirnya dia yang duduk di tepi kasur. Otomatis aku terkejut bukan main. Enak - enak membuka mata eh dia nongol dengan membelakangiku.

"Kamu siapa?"

Tidak sahutan.

"Ada apa kamu ke sini?"

Tetap sama. Tidak sahutan.

"Jangan ganggu aku."

Wanita itu menoleh ke samping kanan dan tersenyum lalu bangkit kemudian hilang menembus pintu kamar.

Aku? Ya heran kok bisa - bisanya dia main masuk kekamar dan pergi begitu saja. Ya sudahlah aku tak ambil pusing. Lebih baik aku mandi dan berangkat sekolah.

Sampai siang di sekolah aku terus memikirkan siapa wanita itu? Mengapa dia hadir secara tiba - tiba? Apa maunya?

Mungkin karena aku gelisah dan cemas, Felicia mengetahuinya.

"Tidak usah di khawatirkan. Semua akan terjawab nantinya."

"Tapi aku penasaran."

"Jangan di cari jawabannya. Karena ada waktunya."

Sebagai manusia aku penasaran akan kehadiran wanita itu tapi kata Felicia semua ada jawabannya suatu saat nanti.

Wanita itu hanya datang kekamarku hanya sekali saja tapi hal itu membekas di ingatanku karena pagi - pagi dia berkunjung seperti teman lama saja yang mengunjungi.

"Hana, bangun..."

Hampir seminggu aku tak bertemu wanita itu dan kini dia membangunkan di tengah malam. Aku yang masih setengah sadar tak mengetahui jika aku sudah tidak di kamar lagi. Rasanya aku berada di luar tapi aku merasa sedang tertidur di kasur.

"Loh aku di mana?"

Suatu pertanyaan bodoh yang aku utarakan kepada wanita itu.

"Di rumahku."

Aku melihat sekelilingku ternyata memang aku bukan di kamarku lagi tepatnya di rumah dia atau tempat mereka. Yang aku maksud di sini bukan kuburan tapi ya tempat kediaman mereka.

Kediaman mereka itu sama halnya dengan kita di mana banyak orang - orang hilir mudik di sepanjang jalan, ada yang duduk dan ada yang berdiri menunggu sesuatu. Salah satu yang membedakan tempat tinggal mereka adalah udaranya yang dingin, berkabut dan sunyi karena mereka kan tidak bicara.

"Kamu siapa?"

"Aku mengajak kamu kesini untuk melihat keadaan ini."

Duh...sebenarnya aku ini enggan jika pergi menemui mereka karena besoknya aku pasti sakit dan biru semua.

Aku tidak tahu akan kemana wanita ini membawaku karena aku mengikuti kemana saja dia pergi. Aku tidak mengerti alasan dia membangunkan dan aku harus ikut dia.

Sepanjang perjalanan yang aku lihat berbagai macam sosok yang ada yakni wanita berambut panjang dengan gaun yang berlumuran darah, korban kecelakaan, pria dengan leher yang hampir putus, wanita dengan jeratan tali di lehernya. Selain penampakan mereka yang buruk ada juga penampakan mereka yang tak seram. Ada anak kecil melambaikan tangannya ke arahku dengan senyuman, ada nenek dan kakek yang bergandengan tangan, ada wanita yang hanya duduk tapi wajahnya manis meskipun pucat pasi 😊.

Hana's Indigo (True Story) ( Repost Ulang Sampai Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang