Keusilan Mereka

14.8K 1.3K 62
                                    

Mohon dukungannya selalu. Beri voment atau vote itu sudah menghargai karya saya.

Salam sayang

Mm

******

Tidak ada yang namanya manusia yang suka di usilin oleh temannya apalagi mereka yang tak tampak. Kejadian ini aku alami di kos bersama kakak.

Sore itu kakakku baru pulang dari Malang karena kuliahnya libur. Aku senang karena ada kakak yang akan menemaniku malam ini meskipun banyak teman -teman kos tapi lebih enak jika ada saudara sendiri.

Karena capek dan bau keringat maka kakakku memutuskan mandi. Aku menonton televisi di kamar. Aku senang kalau kakakku pulang kampung karena membawa oleh - oleh. Kebetulan waktu itu kakakku membawa keripik tempe dan bakso yang terkenal di Malang. Nah otomatis aku akan membawa panci dan menuangkannya kan? Waktu aku kembali dari dapur untuk ambil panci ya ampun keripik tempe yang aku buka malah berhamburan. Siapa yang tidak kesal?  Aku sudah kesal karena keripik yang berhamburan kakakku malah datang dengan teriak.

"Hana, kamu ya ketok - ketok kamar mandi?"

Aku menjawab tidak tahu karena memang bukan aku yang mengetok kamar mandi.

"Bukan aku, kak. Memang siapa?"

"Ya mana kakak tahu, Hana. Pokoknya ada yang bilang 'Cepetan'."

Kakak pikir aku yang mengetok dan menggedor kamar mandi. Memangnya aku ini kurang kerjaan? Aku tanya sama teman kos, mereka malah asyik di kamarnya masing - masing. Oh pasti ini ulah mereka yang menyambut kedatangan kakakku.

Keusilan mereka yang kedua adalah saat kakakku memasak esok harinya. Waktu itu jam enam sore kakak memutuskan untuk membuat nasi goreng. Aku tidak dapat membantu karena besok aku ujian.

Kakakku cerita saat asyik mengupas bawang dia merasa di intip oleh seseorang dari arah belakang. Depannya dapur itu ada halaman yang menghubungkan kamar kos. Kakakku berpikir kalau ada anak kecil yang sedang berada di kamar itu karena ada teman kosku yang membawa adiknya atau anaknya pekerja kos.

Singkat cerita kakakku tidak ambil pusing karena asyik memasak tapi lama - lama kakakku merasa risih karena di lihat terus. Ketika kakakku menoleh bukannya adik teman kos atau anaknya pekerja kos yang dia lihat tapi anak kecil kurus, ceking, tinggi dan badannya gosong semua. Untungnya si kakakku ini tidak lari dan berusaha tenang. Dia berjalan pelan sambil membawa piring dan membuka pintu kamarku. Karena aku tidak tahu ya aku menggodanya.

"Kak, kenapa? Habis kejatuhan air."

Aku melihat keringat yang keluar dari dahi kakakku dan pucat.

"Tahu tidak sih kakak tadi lihat ada anak kecil gosong di kamar belakang."

Aku pikir kakakku mengada - ada karena selama aku kos di sini tidak ada yang namanya anak kecil bertubuh gosong. Ternyata apa yang di ucapkan kakakku benar.

Jam 3 sore saat suasana kos sepi hanya ada aku dan pekerja kos. Kakakku pulang ke rumah mama. Pekerja kosnya sedang asyik menonton sinetron sedangkan aku mau kekamar mandi.

Kamar mandi kos ini terletak di belakang sendiri yang harus melewati beberapa kamar kosong dan dapur. Saat aku jalan melewati kamar yang di tunjuk kakak aku merasa ada yang memperhatikan. Rasanya risih saat kita di lihat, kan?

Aku yang penasaran membuka pintu kamar yang kosong. Pengap, banyak sarang dan bau apek. Di salah satu sudut aku melihat anak yang di maksud kakakku. Dia meringkuk menyandar dinding. Benar kata kakakku, dia memiliki tubuh yang gosong bukan hitam ya. Sadar jika aku bisa melihatnya. Dia malah menghampiriku dan hanya menatapku sekilas lalu langsung lari menembus dinding. Aku bisa merasakan bau yang menyengat dari tubuhnya. Beberapa hal yang bisa aku tangkap dari penglihatanku mengenai dirinya adalah anak itu korban kebakaran di masa lalu.

Hana's Indigo (True Story) ( Repost Ulang Sampai Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang