Maaf baru update :'(
Happy reading!^^
~°~°~
"Kau!" seruku dan juga pria itu bersamaan. Membuat semua orang yang berada di ruangan itu terkejut.
"Kalian saling mengenal?" tanya pria yang tadi mengenalkan diri sebagai Jihoon.
Pria pink itu mengabaikan pertanyaan Jihoon dan menyipitkan matanya padaku. "Kenapa kau ada di sini?"
"Kenapa kau bertanya?" tanyaku balik. Membuat orang-orang menatap kami dengan tatapan penasaran.
Ia mendecak pelan karena pertanyaanku. Ia beralih menatap Kim Seonggyun dan berkacak pinggang sebelum bertanya, "Bisa kau jelaskan kenapa wanita ini ada di sini?"
"Hey! Aku punya nama!" protesku.
Kim Seonggyun menghela napasnya. "Dia orang yang kau lihat review-nya beberapa waktu lalu. Yang kau bilang 'sepertinya cerdas'."
"Cerdas apanya? Dia menyebalkan," umpatnya.
"Kau pikir kau tidak menyebalkan?" sahutku tak terima.
"Kau ini sangat berisik ya?" tanyanya kesal. "Kau. (Y/n). Kutunggu kau di lantai delapan sepuluh menit lagi. Dan Jihoon ... kirimkan laporanmu SEKARANG JUGA. Gara-gara wanita ini aku hampir mati."
Mendengar itu aku membulatkan mata. "Hey! Aku yang hampir mati! Siapa yang tadi menabrak mobil Oppa-ku hah?"
"Tapi kau tidak mati, kan?"
"Kau juga tidak mati! Lalu kenapa kau bilang kau hampir mati karenaku?!"
"Karena kau berisik!" pekiknya. "Aku kurangi waktumu. Lima menit."
Tanpa mengatakan apa pun lagi ataupun pamit, pria itu berbalik pergi dan menutup pintu ruangan dengan sedikit bantingan. Apa-apaan itu?!
"Ahh, yang benar saja .... Dia benar-benar merusak hariku!" umpatku.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Wonwoo yang kini beranjak dari tempatnya dan memutar-mutar tubuhku. "Kau sungguh hampir mati? Kau ditabrak?"
"Kalau tidak percaya lihat saja mobil Jisoo Oppa nanti. Bagian belakangnya tergores."
"Woah .... Kau luar biasa!" seru seorang wanita dengan rambut pendek yang duduk di sebelah Jihoon. Ia tersenyum lebar dan menatapku dengan mata berbinar. "Kau orang pertama yang berani menentang Tuan Kwon!"
"Apa? Tuan?"
Jangan bilang—
"Kau berada dalam masalah besar sekarang, anak baru," ujar Jihoon yang kini fokus menatap layar komputernya.
Aku membulatkan mataku dan spontan menatap Wonwoo. Meminta penjelasan atas apa yang sebenarnya terjadi.
"Kau baru saja bertengkar dengan CEO perusahaan ini. Kwon Soonyoung Daepyonim."
"Apa?!" Dia CEO?!
CEO MACAM APA YANG MENGECAT RAMBUTNYA MENJADI PINK?!
Dia juga tidak punya etika! Apa-apaan dia seorang CEO?!
"Berdoalah agar tempat kerjamu tidak berubah menjadi neraka," ujar wanita lainnya dengan gaya yang lebih dewasa. Rambutnya diikat satu di bagian bawah. Ya, sangat rapi dan cantik.
"Lebih baik kau menuruti perintahnya sekarang," ujar Kim Seonggyun. "Waktumu dua menit lagi."
"Apa yang akan terjadi kalau aku terlambat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother in Law [Seventeen Imagine Series]
Short StoryHighest rank - #36 on Short Story 180818 #7 Imagine "Aku akan tetap tinggal. Aku tidak tega meninggalkan (y/n) sendirian di rumah. Abeoji, tolong biarkan aku menjaga (y/n) seperti apa yang Yoora inginkan." Kalimat itu merubah segalanya. Kalimat itu...