Karma

3.1K 524 255
                                    

Lanjut lagi yuhu~

Mana mana suaranya yang udah pindah haluan? Adakah yang pindah beberapa kali atau hampir? :" Wkwkwk


Happy reading!^^



~°~°~



"Minumlah..."

Aku menghampiri Soonyoung yang duduk di meja makan dengan segelas teh hangat yang baru kubuat. Aku menaruhnya di depan Soonyoung kemudian duduk di sampingnya.

Soonyoung memberiku senyuman tipis. Ia kemudian menyentuh gelas teh dengan kedua tangannya dan perlahan minum.

"Kupikir kau memerlukan ini."

Aku menoleh ketika mendengar suara Jisoo Oppa. Ia datang dari arah kamar dengan sebuah kaus panjang berwarna kuning dan menyodorkannya pada Soonyoung.

Aku mengerjap pelan. "Kenapa Oppa memberikan pakaian untuk Soonyoung?"

"Jasnya basah. Aku bisa melihat bekas air yang mulai mengering di jasnya," jawabnya.

Aku kemudian menoleh dan menyentuh bahu jas Soonyoung. Benar-benar lembab, seperti apa yang Jisoo Oppa katakan.

"Kenapa pakaianmu basah?"

Soonyoung tersenyum lebar. Tangannya menggaruk leher ketika menjawab, "Di bandara hujan kecil. Aku tidak menemukan taksi. Jadi aku berjalan sampai rumahmu."



Pletak!


"Apa kau gila?!"

"Kenapa kau memukulku?!" protes Soonyoung. Ia mengusap keningnya yang baru saja kutampar.

"Kau harusnya menghubungiku dan memintaku menjemputmu. Atau paling tidak minta seseorang menjemputmu. Kau pikir untuk apa ada banyak orang yang bekerja di rumahmu?"

"Kau mengkhawatirkanku ya?" Bukannya merasa bersalah, ia justru tersenyum lebar. Membuatku tak dapat menahan diri untuk tidak memukulnya lagi.

"Kau menyebalkan!"

"Kekasihmu baru saja menerjang hujan untuk menemuimu. Kenapa kau tidak bisa bersikap manis sedikit saja?" protesnya.

"Kalau kau mencari wanita manis, bukan aku orangnya. Cepat ganti pakaianmu atau mandi air hangat. Aku akan mengambil handuk," ujarku kemudian beranjak.

Aku meninggalkan Soonyoung bersama Jisoo Oppa kemudian melangkah menuju kamar. Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka. Tetapi, Soonyoung menyusulku ke kamar tepat ketika aku menemukan handuk baru.

"Kau sudah makan?" tanyaku ketika memberinya handuk.

"Belum," jawabnya.

"Cepat mandi. Aku akan membuat ramyeon."

Aku segera melangkah keluar ketika Soonyoung memasuki kamar mandi. Aku pergi ke dapur dan mulai menyiapkan panci beserta air untuk memasak ramyeon.

"Kau mau makan tengah malam begini?"

Aku menoleh. Jisoo Oppa mendekat lalu menuangkan air mineral ke dalam gelas.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang