Special Chapter: Rival

2.8K 495 163
                                    

Tiba-tiba kepikiran untuk bikin special chapter :" /engga sih sebenernya dari part putus itu udah kepikiran, tapi baru wacana aja/

Tenang kok, setelah ini akan langsung nulis sambungan chapternya. Mungkin besok jadinya.

Btw mulmed apa adanya karena gak punya foto Jisoo barengan ama Soonyoung :')


Happy reading!^^



~°~°~



Hong Jisoo menatap kaus panjang kuning miliknya dengan tatapan sendu. Dadanya sesak. Ia ingin sekali mengabaikan sepasang kekasih yang tengah berbincang di dapur dan pergi tidur sampai esok pagi, sampai keduanya tak lagi bersama. Tetapi, hati nuraninya menolak. Untuk pertama kalinya, Hong Jisoo menyesal telah tumbuh menjadi orang baik. Ia tahu kekasih dari wanita yang dicintainya tengah menahan diri untuk tidak menggigil karena dingin. Ia tidak bisa mengabaikannya.

Ia menghela napas. Ia telah memutuskan untuk keluar dan memberi sedikit bantuan meski sesaknya semakin terasa ketika melihat sepasang kekasih itu duduk berdampingan.

Sabar, Jisoo. Kau bukan siapa-siapa, jangan mengacau, pikirnya. Ia cemburu. Tapi ia tahu ia bukan siapa-siapa. Ia tidak punya hak untuk itu –atau mungkin belum–.

"Kupikir kau memerlukan ini."

Jisoo berhasil mengucapkannya dengan susah payah. Ia berjalan lebih dekat ketika keduanya menoleh. Ia menyodorkan kausnya pada Soonyoung, sementara pria itu menatap dengan risau. Tentu, dia tidak tahu menahu soal Jisoo. Ia tidak tahu kenapa pria itu tiba-tiba membantunya.

"Kenapa Oppa memberikan pakaian untuk Soonyoung?"

Jisoo menoleh, mendapat tatapan bingung dari (y/n). "Jasnya basah. Aku bisa melihat bekas air yang mulai mengering di jasnya," jawabnya.

Wanita itu segera memeriksa. "Kenapa pakaianmu basah?"


Soonyoung tersenyum lebar. Tangannya menggaruk leher ketika menjawab, "Di bandara hujan kecil. Aku tidak menemukan taksi. Jadi aku berjalan sampai rumahmu."



Pletak!


"Apa kau gila?!"

"Kenapa kau memukulku?!"

"Kau harusnya menghubungiku dan memintaku menjemputmu. Atau paling tidak minta seseorang menjemputmu. Kau pikir untuk apa ada banyak orang yang bekerja di rumahmu?"

"Kau mengkhawatirkanku ya?"

"Kau menyebalkan!"

"Kekasihmu baru saja menerjang hujan untuk menemuimu. Kenapa kau tidak bisa bersikap manis sedikit saja?"

"Kalau kau mencari wanita manis, bukan aku orangnya. Cepat ganti pakaianmu atau mandi air hangat. Aku akan mengambil handuk," ujar (y/n) sebelum pergi meninggalkannya bersama Soonyoung.

Soonyoung kemudian kembali menatap Jisoo. Ia segera berbalik pergi ketika Soonyoung meraih kausnya. Namun, langkahnya terhenti ketika Soonyoung memanggil.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang