Fireworks

2.5K 408 165
                                    

Yuhu~

Jodoh Wen Junhui kembali dengan kakak ipar yang manisnya minta ampun alias Hong Jisoo yang (mungkin) akan meramaikan detak jantung kalian :v



Iya, iya, tau kok ngaret banget :(
Jodohnya Jun memohon maaf lahir dan batin :(


Happy reading!^^



~°~°~


"Appa!"

Aku segera berlari menuju sosok pria paruh baya yang berdiri dengan gagah di samping mobil hitam yang terparkir di halaman bandara. Aku segera merengkuh tubuhnya erat yang langsung dibalasnya hangat.

"Huaaaa aku merindukanmu!" seruku.

Appa tertawa pelan kemudian menepuk bahuku. "Sejak kapan anakku jadi manja begini hmm?"

"Sejak Appa pergi dan tak pulang-pulang," sahutku diikuti kekehan kecil.

"Hey, sudah lepas. Sana bantu Jisoo, jangan membiarkannya membawa koper sendirian."

Aku segera melepaskan rengkuhan itu dan berbalik. Jisoo Oppa masih berusaha menghampiri. Jalannya agak lambat karena ia harus menarik dua koper sekaligus –koperku jauh lebih besar dari miliknya. Aku tertawa pelan sebelum berlari kecil ke arahnya untuk memberi bantuan. Tapi, ia justru memberiku tatapan tajam.

"Telat," ujarnya ketus.

Aku menunjukkan senyuman terbaikku sebelum mengambil koperku sendiri. "Setidaknya aku punya niat membantu kan?"

"Kalau Abeoji tidak menegurmu, kau mungkin takkan punya niat kan?"

Aku lagi-lagi tersenyum lebar. Jisoo Oppa menukar koperku dengan kopernya –yang lebih kecil dan mudah dibawa– sebelum akhirnya menyapa appa.

"Hai, Jisoo!"

"Senang bertemu lagi denganmu, Abeoji."

Appa tertawa pelan sebelum merangkul bahunya. "Aku senang kalian datang karena aku belum sempat pulang. Terimakasih ya, sudah menjaga putriku dan membawanya ke sini. Padahal kau pasti lelah."

"Ahh, bukan apa-apa. Selama (y/n) senang, aku juga senang."

Aku tersenyum tipis ketika Jisoo Oppa melirikku dan memberiku senyuman tipis. Aku menyeret koper menuju bagasi mobil appa dan membukanya. Jisoo Oppa segera menghampiri dan membantuku memasukkan koper.

"Appa, aku mengantuk. Aku duduk di belakang saja dengan Jisoo Oppa supaya aku punya bantal ya?"

"Enak saja," sahut Jisoo Oppa lalu menarik hidungku.

Appa hanya tertawa mendengarnya, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, biarkan Appa yang menyetir."

"Ehh, biar aku saja," sahut Jisoo Oppa.

Appa menggeleng. "Kau tidak tahu jalan. Biar aku saja."

Setelah mengatakan itu, appa masuk ke dalam mobil. Aku tersenyum lebar sebelum masuk ke dalam mobil. Jisoo Oppa mengikuti dan duduk di sampingku. Aku memberinya cengiran lebar sebelum memintanya duduk di sudut jok mobil dan aku bisa membaringkan kepalaku di atas pangkuannya.

Brother in Law [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang