Hallo guys!^^)/
Ngapain aja nih di long weekend kali ini? Yang bingung mau ngapain atau mau mengisi waktu dengan berimajinasi, yuk merapat!
Happy reading!^^
~°~°~
"Tolong ambilkan minumanku."
"Aku perlu fotocopy berkas ini."
"Aku lelah. Ambilkan aku kopi!"
"Tolong pijat bahuku. Aku pegal."
Sialan!
Pria pink gila itu benar-benar mengerjaiku!
Seharian ini dia tidak mau melepaskanku barang sedetik saja. Dia terus mengintimidasiku dengan tatapannya dan tidak membiarkanku berada di jarak lebih dari satu meter darinya!
Dia juga memintaku mengerjakan ini dan itu. Membuat kopi, memijatnya, mengambil laporan di lantai empat di kantor lain yang dia bilang tempat keluarganya bekerja, memintaku mengikutinya keluar, memeriksa proyek, makan dan mengambilkan minumannya yang sebenarnya bisa ia raih sendiri, dan terakhir membuatku berlari hanya untuk mengambil kertas yang tertiup angin dan sebenarnya sengaja ia lakukan. Untungnya, dia masih cukup tahu diri untuk mengantarku pulang karena aku sudah bekerja lebih dari jam yang telah ditentukan meskipun hanya sampai depan komplek karena aku tidak mau menunjukkan di mana letak rumahku.
Tapi hey! Aku ini bekerja di bagian desain grafis! Aku bukan asistennya! Kenapa aku harus mengerjakan hal-hal di luar pekerjaanku?!
Ahh jinjja dia membuatku benar-benar kesal!
"Aku pulang..." ujarku lemas ketika menginjakkan kaki di rumah.
Aku dapat mencium harum masakan dan juga dentuman beberapa alat masak yang beradu dari arah dapur. Harumnya yang khas itu membuatku tersenyum. Aku memutuskan untuk segera melangkah menuju dapur tanpa ada niatan mengganti pakaian atau menaruh barang-barangku.
Aku dapat melihat Jisoo Oppa yang mengenakan sweater violet yang digulung hingga sikut dan juga apron berwarna coklat tengah sibuk berkutat di dapur. Ia memotong-motong sayuran dengan cekatan seperti seorang professional lalu memasukkannya ke dalam wajan dan mengaduknya.
"Apa Oppa perlu bantuan?" tawarku seraya menghampirinya.
Jisoo Oppa yang tengah mengelap keringat dengan lengannya itu menoleh ke arahku dan tersenyum tipis. Ahh... Dia sangat tampan.
"Kau baru pulang?" tanyanya.
Aku mengangguk lalu berjalan lebih dekat dan duduk di depan meja bar. Aku menopang kepalaku dengan tangan dan menatap Jisoo Oppa dengan bibir mengerucut. Membuat Jisoo Oppa tersenyum lebar dan memamerkan giginya yang nampak menggemaskan. "Hey, ada apa dengan wajah itu?" tanyanya kemudian tertawa kecil.
"Aku ingin pindah tempat kerja," ujarku dengan wajah yang semakin ditekuk. Ya..., bisa dikatakan bahwa aku ingin mengadu padanya.
Jisoo Oppa tersenyum lalu kembali pada kesibukannya memasak. "Ini baru hari pertama. Wajar kalau tidak nyaman. Nanti juga akan terbiasa. Jadi tahan dulu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother in Law [Seventeen Imagine Series]
Historia CortaHighest rank - #36 on Short Story 180818 #7 Imagine "Aku akan tetap tinggal. Aku tidak tega meninggalkan (y/n) sendirian di rumah. Abeoji, tolong biarkan aku menjaga (y/n) seperti apa yang Yoora inginkan." Kalimat itu merubah segalanya. Kalimat itu...