DELAPAN BELAS

163 4 0
                                    

"Mah aleyna berangkat" aleyna menutup pintu rumahnya.

Saat membuka gerbang rumahnya, aleyna sangat kaget melihat fathan yang sudah berdiri di depan gerbang dengan motor merah miliknya itu. Segera aleyna melihat ke arah kiri dan kanan, memastikan bahwa fathan memang sedang menunggu seseorang.

"Hey!, lo ngapain liat kanan-kiri gitu?" Fathan meraih helm lalu menghampiri aleyna.

"Lo lagi ngapain disini?"

"Anter lo sekolah, nih pake" fathan memberikan helm pada aleyna.

"Tapikan gue ga nyuruh lo anterin gue"

"Udah lo naik aja"

Aleyna malah mematung di hadapan fathan.

"Ko malah bengong, ayo berangkat udah siang nih lo ga takut kesiangan ?"

Aleyna membuyarkan lamunannya, "oh iya-iya" akhirnya aleyna menuruti perintah fathan.

Di perjalanan menuju sekolah aleyna dan fathan masing-masing hanya fokus pada jalan. Fathan sebenarnya ingin sekali membuka percakapan dengannya  namun, rasanya sangat canggung.

"Than?" Aleyna memanggil fathan pelan.

"Apa ?"

"Lo udah sarapan belum ?"

"Belum, lo mau sarapan ?"

"Iyah, gue belum sarapan, makan bubur ayam dulu yu di jalan mangga"

"Lah, ini udah siang loh, kalo makan bubur ga bakalan sempet ley"

"Yah" di belakang punggung fathan aleyna memanyunkan bibirnya beberapa senti. Padahal ia sangat lapar karena tadi tidak sempat sarapan di rumahnya.

Saat jarak sedikit lagi sampai depan gerbang sekolah fathan menghentikan laju motornya di pinggir warung. Lalu ia menyuruh aleyna untuk turun, fathan berniat ingin membelikan sesuatu yang bisa aleyna makan untuk sarapannya.

"Lo mau beli apa ?" Tanya aleyna.

"Tunggu aja disini, gua sebentar doang ko" fathan menyuruh aleyna diam di sebelah motornya.

Tal lama fathan kembali lagi, "nih lo makan cepetan" fathan memberi sebungkus biskuit gandum.

"Ko biskuit gandum ?"

"Lo ga suka ? Yaudah kalo gitu gua tuker lagi aja"

"Bukan gitu, biasanya tuh ya kalo di sinetron-sinetron cowonya pasti beliin roti sama susu kalo cewenya belum sarapan, dan gue bingung aja kenapa lo malah kasih biskuit gandum" aleyna lalu mengatakan dalam hatinya, "ih bego-bego ngomong apaan sih gue" lalu nyengir.

"Apa ? Cowonya ? Cewenya ?" Benar saja fathan membahas kata itu, mungkin terdengar seperti mengatakan bahwa ia adalah pacar aleyna.

"Hah ?, eh iya udah telat nih berangkat lagi yu" aleyna segera beralasan.

Fathan terlihat tertawa salting, "Yu"

Sesampai di parkiran aleyna masih merasa malu dengan kata-katanya tadi di warung pada fathan.

"Yuk ke kelas, udah bel" ajak fathan selepas memarkirkan motor dan melepas helmnya.

"Yuk"

Di perjalanan menuju lorong aleyna dan fathan seperti ingin sama-sama mengeluarkan pertanyaan tapi merasa canggung.

"Ley!"

"Than" ucap aleyna berbarengan dengan fathan.

"Eh lo dulu aja" aleyna.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang