Remember You

TIGA BELAS

Fathan terus menggaruk kepalanya, ia juga mundar-mandir tak jelas di dalam kamarnya sedari tadi. Hatinya begitu resah, namun ada sedikit rasa kesal juga.

Sudah seminggu lebih daniel bergabung dengan teman-teman dekatnya yaitu the bask. Semakin hari semakin akrab. Seakan daniel lah yang sekarang selalu di bangga-banggakan oleh teman-temannya.

Apalagi fathan mendengar gosip bahwa aleyna jadian dengan daniel.
"Masa sih si aleyna segampang itu nerima si daniel, Gua aja yang setia nunggu dari sejak lama, gua yang udah banyak berkorban, gua yang selama ini selalu jaga dia dari orang-orang yang usil ga pernah dapet respon yang baik. Dan ini dia gampang banget nerima cowo kaya si daniel!" Fathan terus bergerutu dalam hatinya, tangannya mengepal dengan kerasnya.

Arrrrgh! ! !
Fathan mengayunkan tangannya sekeras mungkin lalu menghantam tembok kamarnya.  Seperti itulah sifatnya, selalu meghantam sesuatu untuk menyalurkan emosinya.

Sontak ibu fathan datang menanyakan keadaannya.

"Fathan! kamu kenapa ?, buka pintunya" ibu fathan terus mengetuk pintu kamar fathan yang terkunci rapat.

"Engga bu, fathan ga kenapa-kenapa" jawab fathan di balik pintu.

"Tadi ibu denger sesuatu"

"Oh itu, fathan jatoh bu"

"Yasudah ibu mau balik masak lagi kedapur, hati-hati" terdengar langkah ibu fathan yang menjauh.

Handphone fathan tiba-tiba berdering, segera ia mengeceknya.

1 pesan baru.

Helga

Woy ikut ga ? gua sama anak-anak mau makan keluar.

Fathan berdengus kesal, ternyata si helga. Setelah berfikir panjang ia mengiyakan ajakan helga, ada sesuatu rencana yang akan fathan lakukan kepada the bask.

¤¤¤

"Fathan ikut ga ?" Tanya daniel pada helga.

"Ikut katanya lagi di jalan"

"Yaudah kita duluan aja ntar biar si fathan nyusul aja"

"Eh jangan kasian si fathan" abizar tidak menyetujui ajakan daniel.

Terpaksa semua menunggu fathan tetlebih dahulu. Ntah kenapa daniel seperti tidak menginginkan kehadiran fathan.

Sudah hampir 30 menit menunggu, akhirnya fathan datang. Muka fathan saat itu terlihat sangat kusut.

"Yaudah yu" ucap fathan saat menghampiri the bask.

"Eh bentar-bentar" handphone daniel tiba-tiba berdering. "Gua angkat telpon dulu yah".

Semua hanya mengangguk ria.

"Ada apaan ?"

"Eh lo dimana ?"

"Kenapa ?"

"Gue boleh minta tolong ga ?"

"Boleh asal ada ongkosnya"

"Ih lo kenapa sih, itungan banget"

"Yaudah bantuin apaan?"

"Itu tolong tanyain, gue kan mau tampil di acara sekolah kita nanti, terus di kelas musik mic nya rusak, bisa lo tanyain ga ada mic atau engga di toko pak yadi"