DUA PULUH SATU

114 1 0
                                    

Saat ini seperti ada yang kurang disekolah, apalagi saat melihat the bask makan bakso di kantin. Fathan sudah pindah, jika kalian bertanya apa disini para siswa/i ramai atau tidak membicarakan soal kepindahan fathan jawabannya sudah pasti iya. Apalagi di kelas aleyna terdapat nenek sihir nisa alias nca, dia udah kaya kebakaran jenggot mendengar bahwa fathan tau-tau sudah pindah. Tapi kepindahan fathan ada baik dan buruknya juga bagi aleyna. Baiknya sih aleyna seperri tidak akan di ganggu lagi oleh nenek sihir itu, kalo buruknya dia kehilangan satu orang yang menyayangi dia.

"Ley! Lo ko ninggalin gue sih, kata gue juga bareng kalo mau ke kantin, tungguin gue, tadi kan gue ke atm dulu." Milen menebuk keras punggung aleyna.

"Aw! Sorry lah len gue ga denger tadi." Dengan wajah datar aleyna menjawab milen.

"Ko muka lo di tekuk gitu sih ?" Tanya milen santai sambil usil menyeruput jus jeruk milik aleyna.

"Permisi dulu dong neng jus siapa tuh."

"Hehe minta ley dikit."

"Dikit tapi udah abis setengah gelas."

"Maaf abis aus ga kuat, eh iya lo kenapa cemberut mulu perasaan."

"Cemberut kenapa ah, biasa aja juga."

"Oh gue tau nih--" milen menebuk bahu aleyna.

"Ih tau apaan ?" Aleyna salting.

"Ko lo kaya salting gitu ley, gue kan belum ngomong apa-apa loh."

"Tau ah."

"Lo galau yah di tinggal fathan ke bandung?"

"Hah ?"

"Nanti torek beneran lu."

"Siapa juga yang galau, gua cuma ngerasa bersalah aja."

"Bersalah kenapa ?"

"Ah tau ah len, gue mau ke kelas aja lo mau ikut ga ?" Aleyna bergegas dari kantin meninggalkan milen yang masih penasaran.

"Hey aleyna tungguin !"

○○○

"Len lo duluan aja gue mau latihan dulu buat acara senin depan." Aleyna sibuk memasukkan alat tulisnya ke dalam tas gendong merahnya.

"Lo sampe jam berapa latihannya  ?"

"Jam 5 sore kayanya len."

"Mau gue jemput ga pulangnya ?"

"Yaampun lo baik banget anak siapa sih?" Aleyna merasa kagum dengan perhatian sahabatnya itu.

"Ahaha anak emak gue lah, serius nih mau ga ?"

"Ok deh kalo lo maksa hehe."

"Ah elo, yaudah gua balik duluan yah nanti kontek gue aja ok."

"Sip, hati-hati len."

"Ok."

Aleyna dan milen bergegas keluar dari kelas, milen ke parkiran dan aleyna menuju kelas musik.

Minggu ini aleyna sedang sibuk-sibuknya berlatih untuk pentas seni senin depan di sekolahnya. Keahliannya adalah bermain gitar dan menyanyi, aleyna mempunya suara yang lembut dan saat bernyanyi para siswi bilang suaranya jadi bikin ngantuk saking merdunya. Tapi sayangnya aleyna tidak mau jika di tawari ikut lomba menyanyi antar sekolah, alasannya karena malu. Jangankan ikut lomba, tampil di sekolah saja baru satu kali itupun di paksa bu nisa saat acara pengenalan ekstrakulikuler kepada siswa/i baru.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang