DUABELAS

179 9 0
                                    

Brugg !

"Aww!" seseorang berpapasan dengan saling menyenggol pundak.

"Maaf-maaf" saat wajah itu bertemu...

"Ka fathan!"

"Aleyna!, sorry gua ga sengaja kalo gitu gua duluan yah" fathan segera pergi tanpa menghiraukan jawaban aleyna.

"Eh iya" aleyna tak habis fikir dengan sikap fathan yang terlihat begitu dingin padanya.

Aleyna segera bergegas masuk kedalam kelas. Karna bel sudah berbunyi, milen pun sudah mengirimnya sms sedari tadi.

Sebelum sampai depan pintu kelas ada beberapa wanita yang berpapasan dengan aleyna. Tapi ntah kenapa mereka memberikan tatapan sinis.

"OH JADI YANG INI" saat sudah lewat sedikit jauh mereka seperti menyindir aleyna. Tapi karna aleyna tak merasa dirinya punya kesalahah ia biasa saja menanggapinya.

Milen melambaikan tangan saat aleyna tiba di dalam kelas.

"Yaampun ley lo bikin masalah apa lagi sih ?" Tiba-tiba milen menanyakan sesuatu yang membuat aleyna bingung.

"Masalah ? masalah apa sih ?" Aleyna mengerutkan dahinya.

"Hffft, ley lo kemarin jalan sama ka daniel ?!"

Aleyna tertegun saat milen menanyalan hal itu. "Ko lo tau, gue kan beluk cerita"

"Yaampun aleyna udah tau hidup lo tuh banyak yang kepoin!"

"Emang lo tau dari siapa?"

"gue tadi ribut sama si nca!"

"Hah? lo ribut? Kenapa!"

"Ngeselin banget tuh anak pagi-pagi udah gebrak-gebrak meja kita! dia nyariin elo katanya lo kemarin jalan sama ka daniel dia kesel gara-gara lo ga ngehargain perasaannya ka fathan dan lo dibilang lonte! Gedeg ga tuh" ucap milen diakhiri dengan nafas panjang.

"Yaampum terus lo gimana ?, lo ga di apa-apain kan len ?"

"Engga ko cuma rambut si nca gua jambak sampe pada rontok"

"Hah?" Aleyna lalu mencari sesosok nca di berbagai sudut kelas. "Orangnya mana?" Tanya aleyna yang tak melihat sesosok nca.

"Kamar mandi" jawab milen acuh.

Aleyna tiba-tiba memeluk milen erat. "Duh makasih ya milen-ku haha" lalu ia mencubit pipi milen keras.

"Siap-siap aja bentar nenek lampirnya dateng" milen tertawa.

"Kan ada nenek gayungku milen hehe"

"Anjir lo"

***

Aleyna menceritakan semua kejadian kemarin saat dengan daniel pada milen.

"Gitu len" aleyna menarik nafas panjang saat selesai bercerita. "Lagian kenapa ada aja yang liat gue ya?" Lanjutnya.

"Pantes aja, kalo kata si nca, si rita anak ips, ade-adeannya si nenek sihir itu. Dia lagi main juga ke taman yg lo datengin. ya dia ga sengaja liat lo sama si daniel, terus ngadu deh sama si nenek sihir nca" ucap milen sambil mengaduk-ngaduk jus jeruknya.

Mendengar itu aleyna hanya menghembuskan nafas panjang lalu sedikit mengusap dada tanda menyabarkan diri. "Emang yah tuh nenek sihir ada aja dayang-dayangnya di berbagai plosok dunia!, udah lah kita balik ke kelas aja len."

Tak lama aleyna mengajak milen untuk masuk kelas karna kantin saat itu sudah mulai sangat sepi.

"Yuk, tapi bayar dulu siomaynya lah"

"Eh iya hehe"

Saat akan membayar siomay yang sudah di belinya tadi, seseorang di belakang aleyna menepuk punggungnya.

"Apaan sih len ah diem kenapa?"

"Bukan gue ley"

"Hah?" Lalu aleyna memutar kepalanya kebelakang. Dilihatnya seseorang yang sudah tak asing lagi dimatanya.


"Danie ?!" Ucap aleyna.

"Sekalian yah, bang ini dia yang bayar" daniel menunjuk ke arah aleyna.

Aleyna tertegun mendengar apa yang dikatakan daniel tadi. Milen pun tak kalah kaget.

"Eh maksud lo?" Aleyna membulatkan matanya.

"Eh kemarin kan lo hutang pop mie sama kopi. Semuamya jadi 20 ribu, siomay kan 6 ribu berarti duit gue di elo ada 14 ribu lagi yah, ok yaudah thank you gua ke kelas duluan" belum sempat aleyna mengucapkan sepatah kata daniel sudah pergi dengan berlari.

"Sialan lo! Itungan banget!" Aleyna berdengus kesal.

Milen malah tertawa geli melihat daniel yang sepertinya sering menjaili aleyna dengan perhitungan. Milen masih ingat saat aleyna menceritakan daniel yang waktu itu meminta ongkos karena aleyna di antar pulang olehnya.

"Len ko elo malah ketawa-ketawa sih!"

"Udah ah itu bayar dulu si abangnya nungguin ley" jawab milen sambil mecoba menghentikan tawanya.

"Ih ngeselin lo berdua!"

"Neng ko kocak banget sih pacarannya hahaha!" Penjual siomaypun ikut tertawa.

"Hah ? Si abang malah ikut-ikutan lagi, bang amit-amit yah pacaran sama cowo perhitungan kaya gitu!"

"Sabar neng, abang yakin ko kalo dia itu suka aja jailin neng tapi dalam hatinya mah sayang jahahaha!"

"Tuh ley bener apa kata si abang" milen lalu tos dengan abang siomaynya.

"Ih, udah ah nih bang aku bayar"

"Loh kurang neng"

Aleyna lalu berlari kencang meninggalkan milen, "sisanga yang bayar temen saya bang si milen!"

"Woi aleyna parah lo!"

"Mana neng bayar !"

"Duh si abang sih gajadi di tlaktirkan ah"

"Yeee ko jadi salah saya"

"Yaudah nih makasih bang"

-----------------------------------------------------


Karna yang baca makin sedekit jadi mager, maka beri suaranya❤

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang