3+3+las

1K 165 34
                                    


Changbin................














































..........meraih tepian hoodie yang digunakan Felix lalu......











































...... Mengangkatnya ke atas hingga terlepas dari tubuh Felix. Lalu ia juga melepas kaos yang ia gunakan lalu berbaring disamping Felix dan  meraih tubuh panas namja itu kepelukannya.

Jantung Changbin berdetak sangat kencang karena aksinya ini. Dan ia merasa sangat bersyukur Felix tidak melawan ataupun menyadari aksinya ini. Sepertinya tubuh Felix terlalu lemas bahkan untuk membuka matanya ia tak sanggup.

Changbin meletakkan dagunya di pucuk kepala Felix yang rambutnya sudah sangat lepek akibat terus mengeluarkan keringat dan semakin mendekatkan tubuh Felix padanya agar panas ditubuh Felix bisa tersalurkan padanya. Kebetulan tubuhnya malah merasa kedinginan jadi paling tidak panas Felix akan sedikit berkurang.

Ide ini timbul karena dari artikel yang pernah Changbin baca mengatakan suhu tubuh seseorang akan lebih mudah berpindah ke tubuh Orang lain apabila tidak ada perantara apapun yang membatasinya.

Karena itulah hal ini terjadi, Changbin sudah siap jika esok ia akan dibantai oleh Felix ataupun teman-temannya saat mengetahui aksinya ini. Lagipula niatnya kan baik dan sedikit modus,maybe~.


Changbin dapat merasakan kulit halus dan lembut Felix yang tersentuh olehnya,rasanya ia ingin melompat dari atas tebing saking senangnya karena akhirnya ia bisa memeluk namja yang diam-diam ia cintai itu. Dan Changbin harap ia dapat mempertahankan kewarasannya agar tidak berbuat macam-macam pada Felix.




#morning


"Eunggh.."

Namja manis itu mulai membuka matanya perlahan, objek pertama yang tertangkap olehnya adalah dada bidang seseorang. Dahinya sedikit mengerut heran lalu ia mendongakkan wajahnya dan ia terpaku akan wajah damai dihadapannya.

"Changbin?" Lirih Felix


Tidak sengaja matanya melirik ke bibir tipis milik Changbin dan tiba-tiba ia jadi teringat akan kejadian di kolam renang kemarin.

Tanpa sadar pipinya memerah lalu ia bangkit dan mendudukkan dirinya tapi lengan Changbin yang berada di pinggang nya sedikit menghambatnya.

"Eh? Kau sudah bangun? Bagaimana keadaan mu?" Ucap Changbin.

Karena merasakan pergerakan di sampingnya Changbin terbangun lalu ia mendudukkan tubuhnya di samping Felix dan mengulurkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Felix dari keningnya.

Felix yang sejak tadi hanya menunduk langsung terkesiap saat merasakan sentuhan telapak tangan Changbin di dahinya.

"Sudah tidak panas, apa kau pusing?"

Felix hanya menggelengkan kepalanya lalu bangkit dari tempat tidur dan melesat ke kamar mandi.

"Ah imutnya, pipinya sampai memerah begitu. Hahhh... Untung saja aku sudah memakaikan bajunya kembali jam 04.00 tadi. Kalau tidak, pasti dia salah paham" gumam Changbin.



Felix yang saat ini tengah menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar mandi sambil memegangi dadanya yang berdetak sangat kencang, bahkan ia sampai lupa menanyakan kepada Changbin mengapa dia bisa sampai tidur di kasurnya.

Dan demi menenangkan jantungnya Felix memilih untuk melarikan diri daripada berlama-lama didekat Changbin.







#at Class.



"Baiklah saya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada kalian semua, karena waktu magang saya sudah berakhir. Senang bisa bertemu dengan kalian semua" ucap Sehun.

Setelah mengucapkan hal itu Sehun langsung melangkah meninggalkan kelas, se isi kelas heboh mendengar ucapan Sehun yang pamit kepada mereka.

"Huwaa aku tidak bisa lagi melihat wajah tampannya~" -Jisung.

"Gak bisa pamer sama mantan lagiii~" -Jeongin, Gamon!

"Di ajar sama Byun saem lagiiii huwaaa~" -Felix.

"......" -Seungmin.




Kringgg~

Saat Felix dkk sedang berjalan ke kantin mereka tidak sengaja bertemu dengan Changbin, Minho , Hyunjin, dan Chan di jalan.

Dan yang membuat Felix heran adalah kenapa teman-temannya langsung menghindar saat bertemu Changbin dkk.

Bahkan sekarang mereka sudah pergi menyusul teman-teman Felix.

Saat Felix kembali melihat ke depan ia terkejut karena ternyata masih ada Changbin yang tidak ikut bersama teman-temannya.

"Ingin ku tem-.." ucap Changbin.

Perkataan Changbin terpotong oleh suara dari namja yang tiba-tiba datang dan merangkul lengannya.

"Binn~ aku lapar, ayo ke kantin" ucap Xukun.

Saat Changbin baru saja ingin menolak permintan Xukun dan berusaha melepaskan tangan namja itu dari lengannya Felix sudah melenggang pergi duluan meninggalkannya bersama Xukun.

"Oh sial! Kau mengganggu ku bitch!" Ucap Changbin.

"Ehehe sepertinya tadi aku melihat NongNong ku disana, byee~"

Tau Changbin akan meledak Xukun segera melarikan diri dan kini Changbin jadi tidak selera untuk makan dan memilih pergi ke markasnya yang ada di rooftop sekolah.


















A/N :

Wkwkkw pendekk yakk~

Thanks buat readers-nim setia kuuu (≧▽≦)

Sukurlahh ni story nyampe ratusan, yg penting banyak aja dahh, gak nge-vote?
Yodahlahh, gwaenchana yooo~















2 chap lagi end gimana?















Byee~

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang