Happy reading…
"Ahh~ lelah nyaaa. Padahal baru hari pertama sekolah"
setelah melempar tasnya ke sembarang arah Felix langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur.
"Heumm, baru jam 3.Lebih baik aku tidur sebentar"
Karena terlalu kelelahan Felix langsung terlelap dengan mudah dan mengarungi mimpi indahnya.Kini jam sudah menunjukkan pukul 17.30, terlihat Felix mulai terbangun dari mimpi indahnya dan beranjak dari kasurnya untuk mandi.
Setelah mandi Felix langsung pergi menuju kamar Jisung dan SeungJeong untuk pergi ke cafetaria untuk makan malam.
Kini mereka sedang mengobrol disebuah meja di sudut cafetaria sambil sesekali bergosip tentang ssang namja yang mereka temui di kelas maupun di jalan."Ahh kau tau Seungmin, aku tadi berbicara dengan Minho hyung dan ia mengatakan aku itu manis dan- "
"Aku tidak peduli Sung~"
"Kan aku tidak berbicara dengan mu Lix--"
"Itu merusak telinga ku"
"Heuh, bilang saja kau iri"
"Buang-buang waktu ku saja kalau begitu,-"
Sementara Felix dan Jisung bertengkar, Seungmin dan Jeongin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya yang memang sering seperti itu dan melanjutkan makan malamnya dengan tentram.
"Byy guyss~ good nightt"
"Iyappp/night too/too"
Setelah saling berdadah ria dengan JiSeungJeong, Felix masuk ke kamarnya dan tidak melihat adanya keberadaan Changbin, tadi sore juga tidak. Tapi Felix hanya mengedikan bahunya tak peduli.
CHANGLIX©
Tokk tokk tokk...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Felix dengan tergesa-gesa.
"Aishh~ siapa sihh? Mengganggu saja. Yaya tunggu sebentar"
Setelah sampai di depan pintu dan membukakannya, Ada Minho yang sedang membopong tubuh Changbin dan langsung ia serahkan tubuh Changbin tersebut setelah pintu terbuka.
"Eh? Yakk!! Kenapa kau-"
"Dia sedikit mabuk, bisa tolong kau bawa dia ke kasurnya kan? Bye"
Setelah menyela perkataan Felix, Minho langsung pergi tanpa memberi kesempatan pada Felix untuk bertanya."What the- apa-apaan dia!! Ukhh beratt nya. Sialan!! "
Dengan susah payah payah Felix membopong tubuh Changbin dengan mengalungkan tangan Changbin pada bahunya dan saat sampai di dekat kasur Changbin, Felix mulai meletakkan tubuh Changbin namun karena Felix tak sanggup menahan tubuhnya ia hampir saja juga ikut jatuh ke kasur Changbin lebih tepatnya ke atas tubuh Changbin tapi karena Felix langsung menahannya dengan kedua tangannya sehingga hal itu tidak terjadi.
"Shit kau berat sekali, ukhh bau alkoholnya kuat sekali aishh!! "
Setelah itu Felix pergi keluar dan kembali sambil membawa nampan yang berisi bubur yang ia dapatkan di cafetaria walaupun instan tapi tak apa lah pikirnya dan obat pereda sakit kepala bersama segelas air putih."Oh my god, sepertinya aku terlalu baik pada brandalan satu ini"
Setelah itu Felix mulai meletakkan nampan tersebut di meja dekat tempat tidur Changbin dan mulai membangunkan Changbin yang sebenarnya bukan sedang tidur tapi lebih seperti orang yang sedang menahan sakit.
"Heyy kau! Bangunlah dulu. Makan ini dan minum obat ini daripada kau kesakitan seperti itu"
Changbin mulai mendudukan tubuhnya dan bersandar pada headbed dengan mencengkram kepalanya yang sangat sakit
"Heuhh tarik nafas mu dalam-dalam lalu buang untuk mengurangi pusing nya"
Dan Changbin lagi-lagi mengikuti perkataan Felix tanpa selaan atau makian karena telah main perintah terhadapnya.
"Sudah kan? Ini makan"
Changbin mulai memakannya dengan pelan dan tiba-tiba kepalanya semakin berdenyut sakit dan mulai meletakan buburnya kembali di meja dan mengambil obat disana dan menelannya cepat lalu meneguk air yang dibawakan Felix tadi sampai habis lalu kembali menidurkan tubuhnya karena efek kantuk dari obat tersebut mulai bekerja.
Felix yang sejak tadi hanya memperhatikan dari meja belajarnya mulai mendekati Changbin dan mengambil nampan tadi dan membawanya ke luar.
Setelah kembali Felix melihat Changbin sudah tertidur namun rambutnya terlihat lepek karena keringat. Ternyata saat Felix mendekat dan mengecek suhu tubuh Changbin dengan memegang dahinya Felix terkejut karena tubuh Changbin sangat panas dan ia langsung mengambil handuk dan sebaskom air untuk mengompres dahi Changbin."Heuhh kenapa kau jadi demam begini? Kalau kau tidak bisa minum-minum ya jangan dipaksakan bodoh, kau sangat menyusahkan!! "
Ocehan Felix tentunya tak akan berguna karena yang sedang dibicarakan sedang tertidur, maybe..
*Changbin pov
Ahh tubuhku rasanya sangat dingin tapi kenapa aku berkeringat, shit! Ini karena wine yang ku minum tadi dosis alkoholnya terlalu tinggi, dan ini sangat memalukan. Aku terlihat seperti orang yang lemah di depan Felix. Ingin rasanya aku menenggelamkan tubuh ku ke lautan.
Saat ku mendengar pintu kamar terbuka dan sebuah langkah yang mulai mendekat ke arah ku, aku tak sanggup membuka mata ku karena masih terlalu pusing dan setelah itu aku merasakan sebuah tangan yang sangat lembut menyentuh dahi ku dan sepertinya pemilik tangan tersebut sedikit terkejut saat merasakan suhu tubuhku. Dan ia mulai menjauh dan beberapa saat kemudian ia kembali lagi dan aku mendengar suara air yang menetes dan tiba-tiba ada sebuah handuk basah yang diletakkan di dahiku. Wahh rasanya kepalaku mulai mendingan.
Lalu ku dengar ia mulai mengoceh dan berceramah,Saat itulah aku tau bahwa yang sedang merawat ku saat ini adalah Felix. Aku tak menyangka ia mau merawatku sebaik ini padahal aku selalu membuatnya tidak nyaman.
Saat memikirkan keadaan saat ini yang dimana Felix masih mengompres dahiku jantung ku berdetak tidak karuan. Apa ini..*Normal pov
"Eumm, sudah tidak terlalu panas. Hoamm~ aku mengantuk"
Setelah kembali mengecek suhu tubuh Changbin yang ternyata sudah mulai normal, Felix mulai membereskan baskom dan handuk tadi dan mulai menaiki kasurnya dan langsung tertidur karena terlalu lelah sudah bolak balik ke cafetaria dan ruang kesehatan, tentunya untuk Changbin tadi.
CHANGLIX©
Yeahhh~ panjang kannn… wkwkwk
Emm,itu aja dehh…
Vomen ny jgn lupaaa guyss~
