14. Wolf Within : Part 3 of 3

54 6 0
                                    

Kebingungan.

Itu lah reaksi semua orang saat melihat versi 9 tahun dari diri mereka sendiri tepat di depan mata mereka , tak terkecuali dengan Red. Semuanya terlihat sama dengan apa yang dia ingat. Keranjang yang sama , jalan yang sama , bahkan nyanyian yang sama. Sempat kebingungan , Red mencoba mengingat kembali apa yang terakhir kali terjadi untuk memperjelas keadaan.

Dia mengingat mengikuti perkataan Lancelot untuk menemui orang yang bernama Jinsang di Jepang. Red mengingat dia pergi dan menemukan Jinsang lalu meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah yang dimilikinya. Terakhir , Red ingat saat menuruti semua arahan Jinsang lalu menutup matanya dan saat membukanya dia sudah menginjakan kakinya disini.

Red berpikir dan menyimpulkan bahwa yang terjadi sekarang masih arahan Jinsang. Jinsang membawa dirinya kedalam alam bawah sadarnya , kedalam pikirannya dan ingatannya. Tapi kenapa harus ingatan ini ? Ingatan saat pertama kali bertemu Bruce , pikir Red.

Red terus mengikuti dirinya versi kecil dari balik bayang-bayang semak dan pohon di hutan tersebut , meskipun dia mengetahui kemana dan apa yang akan terjadi.

"This path , i remember exactly what will happen next. *sniff* *sniff*. Hes not far away"

Red menangkap aroma yang familiar lagi. Sejenak dia berpikir apa yang akan dilakukan , membiarkan semua terjadi seperti dahulu kala atau mengambil langkah tersendiri ? Dan lagi Red ingat bahwa semua ini berada dalam kepalanya , dan yang terpengaruhi hanyalah dirinya sendiri. Jadi apa salahnya mengambil langkah sendiri mungkin inilah yang Jinsang maksud dan apa yang harus dilakukan , pikir Red.

Red lalu berlari menuju asal bau yang dicium nya. Tak lama berlari dia melihatnya. Seekor serigala hitam pekat setinggi 2 meter sedang bersembunyi di balik pohon jauh dari gadis kecil pirang tadi dengan keranjangnya , menunggu dan mengintai gadis kecil itu. Red mencoba mendekatinya secara perlahan dan diam , namun aksinya sudah diketahui terlebih dahulu.

"Wha.. who are you ?" Tanya serigala tersebut sambil menggeram kencang dan mengencangkan cakarnya.

"Calm down Bruce , its just me... well you dont know me yet but i warn you , dont attack that little girl. Because i know how the story will e-.."

"Who is Bruce"

Belum selesai Red berbicara , serigala itu langsung melompat menerkam Red. Tentu Red langsung bereaksi dengan melopat mundur , namun membuatnya jatuh tersungkur dan membuat mereka berdua berada di tengah-tengah jalur setapak.

"Bruce , stop. Lets just talk"

"I dont whos this Bruce you keep talking about girl"

Red mencoba sekuat tenaga menahan serangan dan memegangi rahang besar serigala tersebut. Namun , tiba-tiba serangannya melemah bagaikan kehilangan selera. Red melihat matanya dan menyadari serigala itu melihat ke arah lain , ke arah samping. Red menoleh juga dan melihat dirinya versi kecil sedang melihat dengan mata melotot.

"Well look kid , ummm its not like what its look like"

Bilang Red , namun Red menyadari sesuatu yang aneh. Saat dia menoleh kembali , tidak ada apapun dihadapannya. Serigala yang tadi menyerangnya kini hilang tak bersuara bagaikan angin. Lalu saat Red berdiri , dia menyadari bukan hanya serigala tadi yang menghilang namun juga pepohonan , jalan setapak , semuanya menghilang kecuali gadis kecil tadi.

Kini yang ada hanya Red dan gadis kecil yang merupakan dirinya yang berusia 9 tahun di atas kehampaan putih. Red versi kecil terus memperhatikan Red terus menerus.

"Its you.. its really you , finallyyy yaaayyy !!!"

Teriak Red kecil sambil melompat kecil kegirangan. Red pun kebingungan melihatnya.

Women In RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang