Kedua

454 66 2
                                    

Dengan dress berwarna biru dongker serta clutch berwarna senada, Kalea menghadiri acara yang diadakan di Hotel Hilton Cokroaminoto tersebut.

Sedari tadi, Kalea menahan diri untuk tidak mendengus terlalu keras. Ibu dan Ayahnya yang duduk mengapitnya sedang asik berbincang bersama koleganya--yang sebenarnya Kalea juga tahu karena sering bertemu di acara seperti ini dulu-- di meja makan. Satu-satunya hal yang menyelamatkan Kalea di sini adalah makanan yang disajikan sangat lezat.

"Iya Mbak, Kalea ini dulu suka ngintil* main sama Mas Arkana dan Mas Rizza kan ya? Duh, sekarang sudah besar. Kerja atau kuliah, Kalea?"

"Sudah kerja, tante." Kalea memberikan senyum kepada Ibunda dari Mas Rizza, Nyonya Segara.

Ah, Mas Rizza. Ia jadi rindu masa kecilnya.

"Nah, itu Pak Atmaja sudah datang, Mbak."

Kalea reflek ikut melemparkan pandangan ke arah masuk ruangan ini, mendapati dua orang paruh baya-- yang sepertinya seumuran dengan orang tuanya-- dan seorang anak laki-laki yang usianya pasti sepantaran dengannya.

Tak lama, mereka ikut bergabung di meja keluarganya Kalea. Menyisakan keluarga Segara yang tak lama pamit untuk pulang.

Dan Kalea tentu sudah menebak, obrolan apa yang akan dibuka di meja ini.

Oh tentu saja, perjodohan antara Kalea dan anak lelaki Tuan Atmaja.

--

"Ini, kenalkan anak gadisku. Kalea namanya, Mbak"

"Wah ayune**, Mbak"

Kalea tersenyum menanggapi pujian dari Nyonya Atmaja sementara Tuan Atmaja juga ikut mengangguk dan tersenyum kepada Kalea.

Ia melirik lelaki dengan kemeja biru dongker yang duduk di sebelah Ayahnya. Ia hanya menyunggingkan senyum ketika obrolan mengarah padanya. Sama seperti apa yang Kalea lakukan.

"Ini, anakku. Keanu namanya."

Oh, Keanu. Batin Kalea.

Singkat cerita, Kalea akhirnya tau jika dulu Rizza, Arkana dan Keanu merupakan teman sepermainan.

Ah, tapi mengapa rasanya Kalea masih asing dengan nama Keanu?

"Nduk***, kamu kenalan dulu gih sama nak Keanu. Ibu sama yang lain mau nyalam ke mas Bargono ya."

Bargono adalah Tuan rumah dari acara yang diselenggarakan malam ini.
Kalea mengangguk, sementara Keanu hanya diam.

Dua detik kemudian, kedua keluarga mereka pun menghilang dari pandangan.

Kalea melanjutkan dessert yang tadi tertunda. Saat suapan terakhir, Keanu memanggilnya.

"Kalea, saya tidak tahu kamu mengerti atau tidak tentang obrolan malam ini. Tapi yang jelas, tolong jangan terlalu berharap banyak pada saya."

Kalea tersenyum tipis menanggapi omongan Keanu.

"Aku mengerti apa maksud dari obrolan malam ini. Dan, aku harap kamu juga jangan berharap banyak sama aku"

--

* ngintil (jawa): ikut; mengekor

** ayune (jawa): (ungkapan) cantik

*** nduk (jawa): panggilan untuk anak perempuan

[1] Untitled; Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang