Kesepuluh

238 53 2
                                    

Sudah lama semenjak terakhir bertemu, akhirnya kedua orang tua Keanu dan Kalea memutuskan untuk bertemu kembali. Sekedar untuk bersilaturahmi dan memantapkan segala keperluan menjelang hari perkawinan Keanu dan Kalea. (Minus Arkana yang sedang ada urusan),
Kali ini rumah Keanu yang menjadi tempat pertemuan.

Sebenarnya mereka menyewa jasa wedding organizer juga, hanya saja Nyonya Hatmoko dan Nyonya Atmaja cukup perfeksionis sehingga kembali mengecek ulang semuanya.

Maklum, ini perkawinan pertama untuk kedua keluarga.

Setelah makan malam, Tuan Atmaja menitah Keanu untuk mengantar Kalea pulang, berpisah dari orang tuanya. Alasannya karena ia tahu kalau keduanya sibuk, sehingga jarang menghabiskan waktu bersama.

Keanu dan Kalea ketar-ketir.

"Yasudah kalau gitu kami pamit ya mas, mbak, nak? Assalamualaikum"

Setelah salam tersebut diucapkan oleh Tuan Hatmoko, bersama Nyonya Hatmoko mereka meninggalkan kediaman Atmaja.

Setelahnya Tuan Hatmoko hanya menepuk pundak Keanu lalu bersama Nyonya Atmaja pergi menuju kamarnyaㅡ karena ini sudah cukup larut.

--

Lagi, seperempat perjalanan menuju pulang sudah dilewati namun masih tidak ada konversasi di antara mereka.

Serius. Kalea jadi gemas sendiri. Lelaki ini benar-benar dingin.

Ah, lagi-lagi malam itu hanya ditemani oleh suara radio. Ocehan dua orang laki-laki yang bersenda gurau, lalu diselingi sebuah lagu.

"Wow udah lama banget gak ada yang request lagu ini. Oke lah kalo gitu kita langsung denger aja The Script, Breakeven. Enjoy!"

Ini lagu kesukaan Kalea,

Begitu juga Keanu.

Kalea bersenandung di dalam hati, awalnya. Namun tanpa sadar tangannya bergerak mengikuti ritme lagu. Pertama kalinya Keanu melihat itu setelah semua lagu yang diputar di radio saat berdua dengan Kalea.

Ia tersenyum.

"Kamu.. suka The Script?"

Sang wanita yang sedari tadi menatap jalan di hadapannya datar sedikit kaget dengan pertanyaan Keanu.

"Ah... suka"

"Saya juga"

Dengan itu pada akhirnya obrolan mengalir, setidaknya ini lebih baik untuk saat ini.

Satu hal baru ia ketahui di tiga minggu sebelum perkawinan mereka: musisi kesukaan yang sama.

--

Setelah mengantar Kalea dengan selamat sampai rumahnya, tentu saja Keanu tidak langsung kembali ke rumah. Ia mampir di apartemen Juniar untuk menjemput Javier.

"MANTAP INI NIH YANG SEBENTAR LAGI MELEPAS MASA BUJANG" adalah sambutan Ren Rizki saat Keanu masuk ke apartemen Juniar.

"Udah malem, sat. Lu teriak mulu"

Rizki tidak menanggapi, ia malah merebut kantong plastik putih yang ia yakini berisikan martabak manis keju coklat pesanannya.

"Lu anterin kan Kalea sampe rumah?" Tanya Rizza. Keanu mengangguk.

"Weits kemajuan gak nih Jav adik lu nganter cewek balik?"

"Gak yakin gue dia inisiatif sendiri sih, Jun"

Keanu tersedak. Tahu darimana itu adalah akal-akalan Ayahnya?

"Ck, elah Za gue heran lu punya saudara dua dungu masalah cinta ini gimana sih?"

Rizza ketawa atas ucapan Rizki. Rizza juga nggak jago-jago amat, tapi setidaknya ia bisa dikatakan berhasil hubungannya.

"Javier bodoh nggak bisa jelasin ke Irene masalah prinsip dan pandangannya, ini lagi Keanu. Mau gue cap loser 1 sama loser 2 apa gimana sih???"

"Bacot Ki, gue ambil ya martabaknya"

Rizki langsung protektif mengamankan piringnya.

"Ken, lu udah bilang ketemu Wendy di sini dua hari yang lalu sama Kalea?"

Pertanyaan Juniar membuat dahi Keanu mengkerut, untuk apa ia menyampaikan itu pada Kalea?

Javier yang melihat raut muka adiknya itu langsung bangun dari tidurnya di sofa.

"Belum?!"

"Ya...buat apa?"

Pertanyaan retoris Keanu membuat Javier merotasikan bola matanya, Rizki juga.

"Ken, lo mau nikah tiga minggu lagi. Jangan bodoh. Wendy itu pengen balik sama lo."

"Enggak Juniar, dia gak gitu."

"Terus apa maksudnya dia bilang 'aku nyesel, Ken. Aku masih sayang kamu. Aku harap kita bisa balik lagi'?"

Bukan Juniar yang melanjutkan, tapi Javier.

Malam itu Keanu berdiri agak jauh karena Irene meminta privasi untuknya dan Javier setelah saling menjauh selama dua minggu.

Lobby sudah sepi, sehingga suara terdengar lebih nyaring. Javier yang pada saat itu berniat untuk menghampiri Keanu dan Wendy tentu bisa mendengarnya dengan jelas meskipun suara Wendy cukup pelan.

Keanu terperanjat. Masa iya Wendy....

"Javier aja denger, Ken. Masih sebegitu pengaruhnya ya Wendy sama lo ternyata? Sampe gak sadar Wendy bilang gitu?"

Keanu mengecap ada sedikit nada kekecewaan pada ucapan Rizza.

Keanu mengecap ada sedikit nada kekecewaan pada ucapan Rizza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Hiii!

Aku kangen Pristin dan Minhyun yang sebentar lagi kembali.

Bingung mau seneng atau sedih.

[1] Untitled; Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang