Keduapuluh

274 48 4
                                    

Setengah dari diri Kalea memang meragu tapi tidak mengganggu jalannya resepsi perkawinan mereka kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setengah dari diri Kalea memang meragu tapi tidak mengganggu jalannya resepsi perkawinan mereka kemarin. Semuanya berjalan lancar, katering enak, dan baju yang tentu saja pas baik di tubuh pengantin maupun anggota keluarga yang lain.

Bahkan, untuk seorang lelaki seperti Fadhil Jaehyun yang melihat Kalea Nayoung hampir setiap hari baik dalam riasan terbaik atau tidak dalam riasan, perlu lelaki itu akui gadis Hatmoko itu luar biasa cantiknya dengan pakaian pengantin adat Jawa yang kental. Roaluna juga setuju dengan itu.

Bisma dan Irma datang, begitu juga Wendy dengan Irene bersama Bentley. Ah, rasanya Kalea sendiri hampir lupa siapa saja yang datang atau tidak datang jika harus menyebutkannya satu-satu. Tidak lupa geng rusuh Bujang Lapuk yang membantu meramaikan.

Kalau pada umumnya malam pertama pasti diisi rasa canggung antara lelaki dan perempuan, itu tidak terjadi dengan Kalea dan Keanu karena:

"Udah, kalian pasti capek jadi mandi terus tidur," perintah Nyonya Atmaja. Maka kedua pengantin itu beneran nurut. Langsung tidur dan bangun keesokan paginya.

Keanu bangun terlebih dahulu, pukul 08.17. Cukup pagi. Dan hal yang pertama kali lelaki itu lihat saat menoleh ke sisi kiri adalah Kalea Nayoung yang ia sebut nama lengkapnya saat akad kemarin, yang menandatangani buku nikah dengannya kemarin pagi di Masjid dekat rumahnya.

Keanu juga lebih dari paham bahwa perkawinan itu tidak main-main karena ia akan menghabiskan sisa hidup bersamanya, membiarkan pasangannya menjadi pertimbangan dalam semua keputusan yang akan Keanu buat nantinya, dan mulai dari membuka mata hingga menutupnya sesaat untuk tidur, diaㅡ pasanganmu, ada di sana.

Maka dari itu, ia sendiri tidak pernah memaksa Kalea menerima dirinya sepenuhnya.

Suara ketukan pintu membuyarkan pikiran Keanu tadi. Lelaki itu segera membukakan pintu dan dihadapkan pada Arkana yang menyuruhnya untuk turun ke ruang makan.

"Buset, mukamu bantal banget,"

Keanu tertawa, dan mengangguk pada Arkana.

Rupanya, aktifitas tadi membangunkan Kalea.

Nah, ini baru canggung.

Keanu yang menyadari istrinyaㅡ asik, istriㅡ sudah terbangun, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Loh, kamu udah bangun duluan. Pagi, Ken." Ucap Kalea santai sambil mengusap matanya lembut. Sumpah, rasanya lengket banget!

"Iya.. ng, ayo turun, Lea"

Kalea tersenyum, dan menyuruh lelaki itu ke kamar mandi dulu untuk membasuh muka dan menyikat giginya.

"Eh bentar-bentar! Aku ambilin sikat gigimu dulu, tunggu sini," Kalea bergegas turun dari kasur sambil mengikat rambutnya asal dengan ikat rambut pada pergelangan tangannya dan pergi ke wastafel.

Oh, jadi rasanya gini ya sekarang ada yang nyiapin. Hehehe.

-

Kediaman keluarga Hatmoko juga dijadikan sebagai tempat istirahat untuk beberapa bagian inti keluarga Atmaja. Tidak ada pembahasan berarti saat sarapan ataupun makan siang di ruang keluarga. Sebenarnya saat sarapan saja, karena siang seluruh anggota keluarga Atmaja atau Hatmoko sudah sibuk sendiri. Apalagi Javier Aron, Arkana, dan Rizza yang kabur-kaburan ke kamar Arkana.

Ha, rasakan mereka bertiga dijadikan bulan-bulanan untuk dititah 'menyusul' Keanu yang sedang tertawa jumawa.

Satu pesan yang diingatkan oleh Nyonya Hatmoko dan Nyonya Atmaja pada Kalea dan Keanu. Tidak boleh menunda untuk punya anak. Hanya itu saja. Beliau juga tahu rasanya sulit untuk beradaptasi satu sama lain dalam waktu yang dibilang singkat.

Bagi Kalea sendiri, ucapan Roaluna tempo hari ada benarnya dan sudah bukan saatnya gadis itu meragu.

There is no way turning back, kata orang. Jadi Kalea tidak punya pilihan selain face it through.

Setelah makan siang, Keanu dan Kalea dengan instingnya, sama-sama masuk ke kamar Kalea.

Lagi-lagi: canggung.

"Lea,"

Kalea yang sedang fokus pada ponselnya di atas kasur, menoleh pada Keanu yang ada di sofa kamarnya.

"Kenapa, Ken?" Jawab Kalea sambil mengunci layar ponselnya. Dalam hati, wanita itu berasumsi bahwa Keanu membutuhkan sesuatu, atau ingin berbicara tentang sesuatu.

Rupanya benar pilihan yang kedua.

"Kamu nggak punya sesuatu untuk didiskusikan sama saㅡ aku, tentang kita?"

Dipikir-pikir, Keanu benar juga. Kalau orang-orang lain yang menjalani masa penjajakan yang mungkin lebih lama, sesuatu seperti ini bisa diadaptasikan dari kebiasaan saat masa penjajakan tersebut.

Kalea berfikir sesaat. Ia melirik pada sisi sofa yang kosong dan mengakuisisinya segera. Sehingga saat ini mereka berhadapan.

"Ken, I know we are still trying to know and learn about each other. Aku nggak minta apa-apa selain hubungan yang menghormati."

Keanu sepakat dan berpikiran hal yang sama. Ah, ternyata selama ini ia hanya ketakutan bahwa Kalea akan meminta yang macam-macam.

---

Visualisasi Keanu momong Danendra Atmaja, keponakan tersayang selain Seno, tadi pagi.

[1] Untitled; Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang