Kesembilanbelas

222 51 3
                                    

Ada rasa aneh untuk Kalea Nayoung sebagai workaholic bersantai-santai. Biasanya, meskipun ia sedang libur, perempuan itu tetap membawa pekerjaannya ke rumah.

Entah hanya me-review kontrak kerja atau memantau kemajuan dari perusahaan yang mengadakan kerjasama dengan perusahaannya.

"Mas, ada yang bisa dibantu gak?"

Tanya Kalea pada Arkana Jaebum Hatmoko yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Arkana jelas tertawa.

"Ya Allah dek, udah kali jangan kerjaan mulu"

"Gabut lho aku Mas"

Arkana menutup laptopnya, sebenarnya ia hanya sedang merapihkan folder-folder file yang ada di laptopnya agar tidak berantakan, dan memberikan atensi penuh kepada adik perempuannya yang sebentar lagi akan menjadi isteri teman kecilnya.

"Kamu kenapa?"

"Apanya yang kenapa, Mas?"

"Nggak ada masalah kan sama Keanu?"

Kalea teringat tentang percakapan tadi malam. Meskipun gadis itu sudah mendapatkan dan memberikan jawaban kepada Keanu, tetap saja ada sisa 30% di dirinya untuk ragu dan itu wajar.

Kalea tidak punya pilihan melainkan menceritakan apa yang terjadi tadi malam dan apa yang berubah dari Keanu. Arkana merupakan pendengar yang baik, ia hanya terus mendengarkan cerita adiknya yang sedang dipingit ini.

"Kamu mau bukti, gitu maksudnya?" Simpul Arkana saat Kalea mengakhiri ceritanya.

"Hm, kalo dipikir-pikir, mungkin Mas juga sama ragunya karena emang gak ada bukti konkret, 'kan? Tapi Lea, dari apa yang Mas lihat dan dengar, Keanu setidaknya benar-benar dengan ucapannya."

Kalea hanya diam, mencoba memikirkan ucapan kakaknya.

"Keanu itu susah untuk mengungkapkan sesuatu, apalagi perasaannya, tapi dia bilang itu dengan gamblang samaㅡ siapa tadi, Fadhil?"

Kalea mengangguk,

"Itu satu. Dua, dia bukan orang yang akan mengingkari janjinya, Mas jamin itu."

"Tiga, dia bener sayang sama kamu. Atau setidaknya, dia mulai sayang sama kamu."

Dalam hati, Kalea hanya mengamini bahwa semoga apa yang diucapkan kakaknya ini benar.

-

Lengkap dengan Fadhil Jaehyun, Roaluna datang ke rumah Kalea untuk mengambil baju khusus keluarga wanita yang sengaja Kalea buatkan untuk kedua karibnya itu.

"Muka lo bau-baunya masih galau," celetuk Fadhil

"Sok tahu banget pacar lo ngapasih, Ro"

"Eh eh eh kok ngegas" jawab Fadhil lagi, Kalea terkekeh sementara Roaluna hanya geleng-geleng.

"Di bawah ada Aan kan? Gue main sama Aan aja deh, lo ngegosip dah berdua"

Dengan itu Fadhil pergi dari balkon kamar Kalea, menuju ke bawah dimana Farhan atau Aan, sepupu Kalea yang masih berumur 4 tahun berada.

Seperginya Fadhil, Kalea dan Roaluna memilih untuk melanjutkan di atas kasur.

"Napa?"

"Apaan?"

"Itu, dijidat lo aja ketara lo masih banyak pikiran nih. Katering gak enak?"

Ucapan Roaluna dihadiahi pukulan ringan di bahu oleh Kalea yang lalu mengucap 'amit-amit'.

"Baju kekecilan?"

"Nggak,"

"PASTI NIH. Keanu ya?"

Kalau lagi cerdas cermat, sudah dikasih 100 untuk jawabannya.

Kalea masih diam, berat rasanya ingin menyanggah.

"Lo masih ragu, ya?"

Diamnya Kalea seakan menjawab pertanyaan Roaluna sendiri. Gadis itu hanya menyenderkan tubuhnya pada headboard kasur, dan memeluk guling. Sementara Kalea masih menatap kosong pada bed cover-nya.

"Gue ngerti ini susah dan lo pasti takut, bisa keitung stranger. Tapi, ayolah jangan dipikirin terlalu dalam, semua pikiran jelek lo tuh pusatnya di kepala lo sendiri."

Benar, selama ini memang Kalea sendiri yang rasanya seperti menutup diri. Hanya berani mencoba hingga batas aman-nya saja. Tidak berani bertindak lebih jauh.

Kalea terlalu pasif.

"Lo tuh takut dia gak sayang sama lo, ya?" Tanya Roaluna, yang dijawab anggukan oleh Kalea.

"Maksud gue Ro, gue gak pernah nemu bukti konkretnya... gue sendiri malah jadi ragu, gimana kalo misalnya ternyata gue doang yang suka sama dia?"

Roaluna kembali mendudukan dirinya, lalu memegang bahu sahabatnya itu.

"Sekarang gue balikin, apa lo pernah bilang kalo lo sayang sama Keanu?"

Kalea tidak bisa menjawab.

---

Mon maap kebanyakan mikir nih mbak Kalea nih!!!

Btw terimakasih 1k readersnya huhuhu!💖

[1] Untitled; Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang