[1] Untitled; Hwang Minhyun

Keempatbelas

Keanu tidak habis pikir dengan saudara sepupunya yang bernama Javier Aron, belum lagi ditambah seorang teman bermulut pedas seperti Abidzar Ren Rizki.

Mereka sedang dibuat pusing dengan datangnya sebuah pesan pribadi Instagram pada akun Keanu dari Wendy Soniaㅡ karena kontak pribadi yang lain sudah hilang, Wendy menggantinyaㅡ yang mengajak ketemu besok atau lusa. Ada yang ingin dibicarakan, katanya.

"Gue udah selesai sama Wendy." Tegas Keanu.

"Ck, iya makanya temuin dulu Wendy."

Sempat terpikir kenapa Javier terlihat memaksa sekali Keanu untuk bertemu Wendy, antara penasaran atau justru Aron tahu sesuatu.

"Elah, lo kawin ya 8 hari lagi gak usah cari perkara. Kalo udah selesai, buktiin. Ketemu Wendy dan jelasin semuanya," Rizki yang awalnya sedang fokus dengan laptopnya, nonton Netflix, akhirnya bersuara. Ia memberi jeda sebelum melanjutkan,

"Atau lo yang emang belum move on?"

Pertanyaan Rizki membuat Keanu bungkam.

-

Belajar dari kesalahan kemarin, Keanu ingin sekali untuk mengajak Kalea sekalian bertemu dengan Wendy, agar tidak terjadi salah paham. Namun yang terjadi adalah:

"Terimakasih sudah memberitahuku tapi nggak Ken, itu urusan kamu dengan dia. Sekarang pilihan ada di kamu, selesaikan dengan dia lalu datang pada aku, atau kembali dengan dia, tanpa aku."

Keanu masih menatap pesan balasan Kalea yang hanya ia biarkan terbaca. Tanpa berniat untuk membalasnya,

Setidaknya untuk saat ini.

Ia sendiri merasa seperti tertampar dengan ucapan Rizki kemarin. Benarkah ia belum lepas dari Wendy?

"Hei, maaf buat kamu nunggu" ucap seorang wanita yang sempat mengisi hari-hari Keanu dulu.

"Santai, Wen. Mau pesan?" Keanu melirik pada buku menu yang ada di hadapan mereka.

Sebenarnya Keanu sendiri sudah memesan secangkir hot latte saat menunggu Wendy karena cuaca kota hari ini cukup dingin.

"Nggak usah, Ken. Baiknya gak usah lama-lama"

"Oh, okay... jadi kamu mau bicara apa?"

Ada sedikit rasa aneh saat bertemu Wendy. Entah apa namanya. Yang jelas, di sini ia seakan bisa menatap Wendy lebih jelas karena penerangan resto tempat mereka bertemu jauh lebih baik dibanding saat di apartemen Juniar malam itu.

Keanu juga dapat melihat pipi Wendy sedikit tirus dibanding saat mereka menyudahi hubungan. Belum lagi matanya sendu saat menatap Keanu.

Keanu bisa mendengar sedikit helaan nafas dari Wendy sebelum wanita di hadapannya itu membuka suara, tanda apa yang selanjutnya diucapkan berarti cukup berat.

-

"All hail, Kalea Hatmoko. Lo emang panutan gue" respon Roaluna saat melihat balasan yang dikirim Kalea untuk Keanu.

"Ya gue harus gimana sih tai???" Kalea ngegas.

"Santai, lo udah bener kok. Bangga gue sama lo."

Roaluna ketawa kecil, mana sambil menatap Kalea aneh, membuat Kalea curiga.

"Apaan sih lo liatin gue gitu?"

"Jadi udah ngaku belum lo suka sama Keanu?"

Suka? Apa benar se-simple itu?

Semua reaksi atas apa yang terjadi dan dilakukan Keanu?

"Ye malah bengong si Nyonya. Perlu gue panggil Fadhil gak nih buat ceramah 2 sks?" Ucap Roaluna membuat Kalea mengerjap

"Modusmu, Roaluna. Itu sih lo aja yang mau pacaran. Hidih"

"Hehe. Jawab dulu pertanyaan gue"

Kalea lebih dari paham bahwa apa yang ia jalani saat ini dengan Keanu bukan sekedar main-main. Kalea sendiri juga tidak ada niatan untuk mengecewakan orang tuanya dan orang lain, lalu jadi anak durhaka.

Tapi pertanyaannya: apa benar ia jatuh hati pada lelaki Atmaja itu?

"Lo tahu, dulu Fadhil juga plin-plan sama mantannya. Makanya gue biarin dia, tapi gue tetap nunjukin usaha gue juga. Syukur kalau dia tetap sama gue, kalau bukan, yaudah? Yang jelas, gue sama-sama usaha buat sayang satu sama lain." Ucap Roaluna tiba-tiba disela mengemil buah melon yang Kalea bawa sebelum menuju apartemen gadis itu.

Kalea meresapi ucapan Roaluna, hingga ponselnya bergetar berkali-kali.

Kalah cepat, panggilan Keanu telah terputus. Menjadikan sebuah panggilan tidak terjawab.

Tak lama, disusul sebuah pesan masuk dari pengirim yang sama.

"Lagi sibuk, ya? Saya jemput kamu hari ini boleh?"

Sadar akan perubahan gerak temannya itu, Roaluna sudah melirik ponsel yang dipegang Kalea.

"Bales buset, ah lo kayak anak perawan baru pacaran ya sumpah"

"Berisik."