Dia bergegas berlari menghampiri Kai. Tanpa ragu-ragu, V langsung meraih tangan Kai, menggenggamnya erat.
"bawa aku keluar." bisik V.
"V, tunggu!!!" teriak Suga.
...
Kantor Kai.
Kai memberikan secangkir teh kesukaan V, lalu duduk di sampingnya. Melihat V yang masih terbuai dengan pikirannya, Kai hanya bisa menunggu.
V meneguk obat penenangnya, lalu merebahkan tubuhnya di samping Kai. Menghela nafas panjang sambil memandang langit-langit ruangan.
"thank's Kai..." lirihnya.
"no problem."
"kenapa setiap ada masalah, aku selalu melarikan diri ya?"
"bukankah itu wajar."
"aku merasa penuh. Aku ingin melepaskan semuanya."
"Suga?"
V menghela nafas panjangnya lagi.
"bukankah, perselisihan itu wajar?"
"jika kamu di posisi ku dengan keadaan ku seperti ini, aku menyerah. Tadi, semua terlihat sangat jelas... Aku gak bisa menutup mata lagi. Kai... aku ini menyedihkan ya."
"jika kamu menyedihkan, bagaimana dengan ku?"
"kamu tetap yang terbaik."
"jangan memuji di saat seperti ini."
"aku serius."
"ya ya ya bebas... hahahaha..."
"malam ini, boleh gak, aku tidur di tempatmu, lagi?"
"ne~"
"tumben... biasa kamu minta ini itu."
"hahaha... pulanglah lebih awal, aku masih ada beberapa kerjaan."
"oke, aku tunggu. Gomawo, Kai."
"anytime my dear."
...
Apartemen Bangtan.
Kai datang dengan setengah sadar. Dia menghampiri Suga yang berada di studionya. Walaupun tubuhnya sudah di tahan oleh Jin, dan member lainnya, Kai tetap berusaha untuk masuk.
klek..
"ah, sial. Kenapa baru keluar ah?!"
Suga berdiri tepat di depan Kai. Jimin pun berdiri di samping Suga, sambil berjaga, agar mereka tidak saling memukul.
"ini yang terakhir aku peringatkan! Jika dia menangis dan... ah, bikin kesal aja. Kamu habis di tanganku ini! Ingat itu!" seru Kai.
"Hyung, tenangkan dirimu dulu..." sela Namjoon.
"bukannya aku membela sepihak saja. Selama aku mengenal V, baru kali ini dia menderita karena sikapmu. Walaupun, dia gak menangis di depanku, aku yakin di belakang dia pasti menangis. Aku gak tahu masalah kalian apa, tapi tolong... bagiku, V adalah orang yang sangat berarti. Kumohon... kamu jangan brengsek, Suga! Hah!"
Kai melontarkan semua emosinya. Suga dan lainnya terpaku dengan omongan Kai yang spontan itu.
Setelah reda, Kai pulang diantar oleh Jin. Dan Jin kaget melihat V, yang ada di apartemen Kai. Setelah mendengar penjelasan dari V, Jin berusaha untuk mengerti.
"terimakasih Jin-oppa."
"sama-sama. Tolong jaga cecunguk itu. Dia kalau udah kena alkohol, bikin repot aja, hahaha... Aku berharap, semua ini cepat selesai."
"iya. Take care Oppa."
V kembali ke dalam, lalu memberikan sebotol air mineral untuk Kai.
"apa kau mengoceh kesana kemari?!"
"aku bukan mengoceh. Aku memakinya."
"Kai! Please...!"
"kamu mau bertahan sampai kapan?!"
"ngomong apa kamu?!"
"aku mau tidur."
"jangan seperti ini!"
"makanya aku tanya, mau sampai kapan kamu mau bertahan?! Aku bukan memakinya, hanya memuntahkan semua emosi ku. Aku menghargai mu, V."
"ah, menyebalkan!" kesal V.
Malam itu, V kembali ke kamar lalu meneguk beberapa obat. Kai berkali-kali memohon untuk meminta maaf pada V, tapi tidak ada jawaban yang bisa di dengar oleh Kai. Dan malam itu, mereka saling diam, sampai emosi padam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.