07

77 4 0
                                    

Suga POV

Apartemen V.

Ketika aku datang, dia sudah meringkuk di dalam bathtub yang penuh dengan air. Entah sejak kapan, dia seperti itu. Aku berlari dan langsung membawanya keluar, memeluknya erat, lalu memberinya handuk.

Aku masih terkejut.

Ini yang pertama bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini yang pertama bagiku. Dia terlihat lemah dan pucat. Tubuhnya meringkuk memeluk handuk dan selimut.

Aku hanya ingin dia merasa hangat.
Aku hanya ingin dia...

Aku masih diam, begitupun dengannya.
Aku masih menunggunya untuk berbicara.

Aku memberinya segelas teh hangat. Tangannya yang gemetar, aku ikut membantunya.

"sebelum kamu tambah kedinginan, aku mau mengeringkan rambut, juga... mengganti pakaianmu."

Dia hanya mengangguk, pelan.

"maaf..." bisiknya.

"untuk apa?"

"membuatmu kaget... Maaf..." lirihnya.

Suaranya terdengar sangat lemah.

"tiba-tiba pikiranku... menjadi kacau... Kai, adalah orang pertama yang aku hubungi, tapi... akhirnya kamu yang datang... aku..."

Dia meringkuk menahan semua emosinya. Aku mendekat, lalu memeluknya.

"kenapa, kamu datang... kenapa...?"

"karena kamu berharap." jawab ku.

Untuk pertama kalinya, aku mendengar dan melihatnya menangis.

.
.
.

Kenapa harus ada masa lalu.
Kenapa harus ada rasa sakit
Kenapa dia yang lebih menderita, daripada aku.
Kenapa?

Aku kira, hanya aku yang aneh.
Aku kira, hanya aku yang sakit.
Aku kira, hanya aku yang lemah.
Di depanku sekarang, dia...
Aku ingin terus memeluknya.

Bagiku, dia berharga.
Bukan barang atau sesuatu yang bisa dibeli.
Tapi dia.
Mempunyai nilai.

.
.
.

Laki-laki yang bernama Kai datang, setelah V tertidur. Dia menceritakan semua tentang V, yang belum aku ketahui.

Kata Kai, aku adalah orang yang dipercaya oleh V, karena sudah mendapat 'green card' darinya.

Aku bertanya, apa yang dimaksudnya dengan 'green card'.

Kai hanya menjawab, 'kamu telah mendengarnya'.

.
.
.

Apa aku harus bersyukur pada orang yang baru pertama kali bertemu dan dia langsung percaya pada diriku, yang kurang ini.
Aku harus bercermin.

Aku hanya, baru, mengenalnya.
Apa hak-ku.

Apa hak-ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HANDS [[SUGA]] 🤝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang